Pemodelan 3D Patahan Pasuruan dan Probolinggo Berdasarkan Data Gayaberat Satelit Topex

Fadjarani, Adinda Utari (2021) Pemodelan 3D Patahan Pasuruan dan Probolinggo Berdasarkan Data Gayaberat Satelit Topex. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03411640000029-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
03411640000029-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (4MB) | Preview

Abstract

Patahan Pasuruan dan Probolinggo merupakan patahan yang berada di zona back-arc basin Jawa Timur Utara. Studi mengenai patahan Pasuruan menyatakan bahwa patahan ini termasuk patahan aktif yang bersifat dangkal dan memiliki potensi gempa minimum 6.6 Mw. Posisi patahan ini dekat dengan pangkalan militer di kecamatan watuprapat dan powerplant yang terletak di kecamatan Grati serta padatnya penduduk di Kecamatan randuati, watuprapat dan Nguling. Posisi patahan Probolinggo berada dekat dengan proyek tol Probolinggo – Banyuwangi dan patahan ini jarang di teliti oleh peneliti. Metode geofisika yang umum digunakan untuk identifikasi struktur adalah metode gayaberat. Penelitian ini akan menggunakan data gayaberat yang dimiliki oleh satelit TOPEX. Hal ini dikarenakan, data satelit ini dapat memetakan struktur dengan baik. Selanjutnya, akan dilakukan koreksi-koreksi data gayaberat hingga menghasilkan Complete Bouguer Anomaly yang nantinya akan dipisahkan menjadi dua penampang yaitu penampang regional dan residual. Selanjutnya, akan diaplikasikan filter Total Horizontal Derivatives (THDR) pada Complete Bouguer Anomaly. Dikarenakan struktur ini adalah patahan yang bersifat regional maka akan digunakan penampang regional untuk input data 3D. Lalu, akan dilanjutkan modelling 3D dengan menggunakan Inversi Singular Value Decomposition (SVD) dan Inversi Occam density. Hasil pemodelan inversi 3D metode gayaberat dapat menunjukkan adanya pola patahan turun di wilayah Pasuruan dengan Batuan penyusun patahan Pasuruan merupakan batuan tuf pasiran berumur pleistosen dengan densitas 2. 50 - 2.69 gr/cm3 pada kedalaman hingga ±15 Km, densitas rendah mewakili formasi tuf rabano dengan batuan tuf pasiran sementara densitas tinggi diwakili oleh formasi batuan gunungapi tengger tua dengan batuan breksi gunungapi. Lalu, patahan Probolinggo yang merupakan batuan breksi gunungapi berumur pleistosen dengan densitas 2.45 - 2.77 gr/cm3 pada kedalaman hingga ± 20 Km. Densitas 2.45 gr/cm3 mewakili batuan tuf yang ada di formasi batuan gunungapi lamongan, dan densitas 2,77 gr/cm3 merupakan batuan breksi gunungapi yang ada di formasi batuan gunungapi argopuro.
================================================================================================
Pasuruan and Probolinggo faults are faults located in the back-arc basin zone of North East Java. The study of pasuruan fault stated that this fault includes active faults that are shallow and have a minimum earthquake potential of 6.6 Mw. Position of this fault is close to military bases in watuprapat and powerplant subdistricts located in Grati subdistrict as well as dense population in randuati, watuprapat and Nguling subdistricts. The position of probolinggo fault is close to the Probolinggo – Banyuwangi toll road project and these faults are rarely examined by researchers. A common geophysical method used for structural identification is the gravity method. The study will use gravity data owned by TOPEX satellites. This is because this satellite data can map the structure well. Furthermore, gravity data corrections will be made to produce Complete Bouguer Anomaly which will be separated into two cross-sections, regional and residual cross-section. Furthermore, a Total Horizontal Derivatives (THDR) filter will be applied to Complete Bouguer Anomaly. Because this structure is a regional fault, a regional cross section will be used for 3D data input. Then, 3D modelling will be continued using Inversion Singular Value Decomposition (SVD) and Inversion Occam density. The results of modeling 3D inversion of gravity method can show the existence of a pattern of normal fault in pasuruan area with Pasuruan fault building rocks are pleistocene-aged sandstone with density 2. 50 - 2.69 gr/cm3 at depths up to ±15 Km, low density represents tuf rabano formations with sand tuf rocks while high density is represented by old tengger volcanic rock formations with gunungapi breksi rocks. Then, probolinggo fault which is a pleistocene-aged volcanic breccia rock with a density of 2.45 - 2.77 gr / cm3 at a depth of up to ± 20 Km. Density 2.45 gr / cm3 represents the tuf rocks in the rock formations gunungapi lamongan, and density 2.77 gr / cm3 is volcanic brecci rocks in the formation of gunungapi argopuro rocks.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: gayaberat, inversi, model, patahan, pasuruan, probolinggo Gravity, Inversion, Model, Fault, Pasuruan, Probolinggo
Subjects: Q Science > QE Geology > QE601 Geology, Structural
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Adinda Utari Fadjarani
Date Deposited: 08 Mar 2021 02:28
Last Modified: 13 Jun 2024 07:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/83730

Actions (login required)

View Item View Item