Desain Sepatu Terapi Clubfoot untuk Balita Usia Dibawah 2 Tahun

Pusparina, Surya (2021) Desain Sepatu Terapi Clubfoot untuk Balita Usia Dibawah 2 Tahun. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08311640000052-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08311640000052-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2023.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dalam penanganan pasien clubfoot, dilakukan proses terapi pasca operasi untuk menghindari kembalinya gejala clubfoot pasien. Terapi dilakukan dengan memakaikan sepatu clubfoot pada pasien atau sering disebut Dennis Brown Shoes (DBS) atau abduct brace. Di Indonesia sendiri, sepatu clubfoot yang populer di masyarakat menggunakan material kulit hewan yang lentur dan tahan lama. Namun, sepatu dengan material kulit dinilai cukup berat untuk digunakan dalam jangka waktu lama terlebih untuk balit. Sepatu jenis ini juga memiliki kekurangan dalam segi efisiensi waktu ketika proses lepas-pasang dikarenakan sistem kuncian sepatu yang rumit. Pada sepatu clubfoot ini diterapkan prinsip 3 pressure point karena kaki pasien memiliki tiga titik vital dan sepatu clubfoot yang telah ada memiliki satu kuncian pada setiap titik vital ini. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, produk sepatu clubfoot yang telah ada dinilai belum dapat mencapai fungsi maksimal, yaitu mempertahankan posisi normal kaki selama masa penyembuhan dan pertumbuhan balita. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mendapatkan desain sepatu clubfoot yang lebih mudah dioperasikan, lebih ringan, dan juga dapat mencapai tujuan dari segi medis. Pengambilan data untuk penelitian ini menggunakan metode deep interview dan observation pada para ahli medis dan pelaku produksi sepatu clubfoot. Dan juga dilakukan analisa dan user persona untuk mengetahui kriteria produk yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat Indonesia.
=====================================================================================================
In the treatment of clubfoot patients, a postoperative therapy process is carried out to avoid the return of the patient's clubfoot symptoms. Therapy is carried out by wearing the patient's clubfoot shoes or often called Dennis Brown Shoes (DBS) or abduct brace. In Indonesia itself, clubfoot shoes which are popular in the community use flexible and durable animal skins. However, shoes with leather material are considered heavy enough to be used for a long time, especially for toddlers. This type of shoe also has disadvantages in terms of time efficiency during the removal and placement process due to the complicated shoe locking system. In this clubfoot shoe is applied the 3 pressure point principle because the patient's foot has three vital points and the existing clubfoot has one lock at each of these vital points. Based on the evaluation that has been done, the existing clubfoot shoe products have not been able to achieve their maximum function, namely maintaining the normal position of the foot during the healing and growth period of the toddler. Therefore, research was conducted to obtain a clubfoot shoe design that is easier to operate, lighter, and also achieves medical goals. Retrieval of data for this study using deep interview and observation methods on medical experts and players of clubfoot shoe production. And also analysis and user persona to determine the product criteria that are needed and desired by the Indonesian people.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Clubfoot, Sepatu Clubfoot, Sistem Kuncian, 3 Pressure Point, Sepatu Bayi, Abduct Brace
Subjects: T Technology > TS Manufactures > TS171 Product design
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Product Design > 90231-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Surya Pusparina
Date Deposited: 10 Mar 2021 12:38
Last Modified: 10 Mar 2021 12:38
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/84088

Actions (login required)

View Item View Item