Kajian Penerapan Teknologi Membran Pada Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu

Maulana, Moh. Risky (2021) Kajian Penerapan Teknologi Membran Pada Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211740000018-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211740000018-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tahu merupakan salah satu jenis panganan yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Alasan utama banyaknya industri ini adalah permintaan pasar akan tahu yang cukup besar, bahan utama yang mudah didapatkan serta tidak dibutuhkan alat dan keahlian khusus dalam proses pembuatan tahu. Selain menghasilkan tahu, produksi ini juga menghasilkan limbah. Limbah cair tahu hingga saat ini masih sering dibuang ke badan air tanpa melalui proses pengolahan sebelumnya. Ketidaktahuan produsen untuk mengolah limbah cair tersebut serta mengingat dibutuhkan area yang cukup luas untuk mengolah air limbahnya menjadi beberapa alasan limbah cair tahu ini tidak diolah. Limbah cair ini mengandung zat organik (BOD, COD, TSS) yang sangat tinggi. Hal ini dapat mencemari badan air dan merusak biota di dalamnya. Selain itu, zat organik yang tinggi ini dapat menyebabkan bau yang sangat menyengat sehingga dapat menganggu orang-orang yang tinggal dekat industri atau yang hidup dekat badan air pembuangan. IPAL industri tahu yang telah digunakan menggunakan sistem konvensional biologis aerobik, anaerobik, kombinasi aerob dan anaerob, gabungan fisik kimiawi dan fitoremediasi. Sayangnya, sistem konvensional ini tidak efektif jika hanya diterapkan pada satu industri karena membutuhkan lahan yang sangat luas. Penerapan IPAL industri tahu inipun biasanya hanya ditemukan pada industri tahu yang membentuk suatu kawasan. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian menggunakan teknologi lainnya dalam pengolahan limbah cair industri tahu salah satunya dengan teknologi membran.
Saat ini penggunaan teknologi membran sedang populer dalam pengolahan air limbah baik domestik maupun industri. Teknologi membran ini memiliki keunggulan seperti rendah konsumsi energi, tidak membutuhkan tambahan bahan kimia dalam pengoperasiannya sehingga tidak menghasilkan limbah lainnya, pengoperasian dan perawatan cukup mudah, dan tidak membutuhkan lahan yang luas. Teknologi membran dapat menjadi salah satu solusi untuk pengolahan limbah cair industri tahu ini. Oleh karena itu diperlukan kajian lebih mendalam pada penerapan teknologi membran untuk mengolah limbah cair industri tahu sehingga mengetahui efektifitas penggunaan teknologi ini pada pengolahan limbah cair tahu. Dalam pembuatannya, kajian ini mempertimbangkan aspek lingkungan dan aspek teknis. Pengumpulan data sekunder dari berbagai literatur dibutuhkan untuk mempelajari jenis-jenis teknologi membran yang bisa digunakan untuk pengolahan limbah cair tahu. Hasil pengumpulan data kemudian dikaji dalam bentuk studi kasus penerapan teknologi membran dalam pengolahan limbah cair tahu.
Hasil kajian pada UKM Tahu Sari Bumi di Kabupaten Sumedang menunjukkan bahwa untuk mengolah limbah cair tahu menggunakan teknologi membran harus didahulukan terlebih dahulu dengan pra-pengolahan dikarenakan beban organik pada limbah cair sangat tinggi sehingga dapat memberatkan pada membran. Pra-pengolahan dapat menggunakan berbagai opsi pilihan seperti koagulasi, adsorpsi dan oksidasi serta biofiltrasi. Pada studi kasus ini digunakan opsi pra-pengolahan menggunakan biofiltrasi anaerobik dengan efisiensi mencapai 70%. Teknologi membran yang diterapkan sendiri menggunakan MBR dengan konfigurasi membran terendam menggunakan jenis ultrafiltrasi. Rangkaian pengolahan ini dapat memiliki efisiensi sampai 90%.
=====================================================================================================
Tofu is a form of dish that many Indonesians are familiar with. The market demand for tofu has become the primary driver of the growth of these industries. Another reason is that the key component used to produce tofu is readily available, and there is no requirement for a tofu-making specialty. This production technique generates wastewater as well as tofu. Tofu wastewater is frequently dumped directly into a river stream without any prior treatment. The lack of understanding that producers have about treating tofu wastewater, as well as the fact that it requires a huge amount of land, are two of the reasons why tofu wastewater is not treated. This wastewater has a high concentration of organic compounds (BOD, COD, TSS). This can pollute the river and harm the biota ecosystem. Furthermore, the high volume of organic compounds might generate a very strong odor, which can bother those who reside near the industry or along the river. The Wastewater Treatment Plant for the Tofu Industry, which has been used is conventional biological aerobic, anaerobic, aerobic & anaerobic combinations, a combination of physical and chemical process and phytoremediaton. Unfortunately, because it required a huge amount of land, this conventional system is unsuccessful when applied to only one industry. This tofu wastewater treatment plant is often found only in the tofu industry which is classified as an industrial zone. As a result, other technologies, such as membrane technology, must be studied for the treatment of tofu wastewater.
Membrane technology is now widely used in both domestic and industrial wastewater treatment. This membrane technology has several advantages, including low energy consumption, the absence of additional chemicals in its operation which results in no other waste, ease of operation and maintenance, and the need for a small amount of land. Membrane technology has potential to be a solution for treatment of tofu wastewater. As a result, more research into the use of membrane technology to treat tofu wastewater is required. This study has considered both environmental and technical concerns. Secondary data from many works of literature are required to investigate the different types of membrane technology that may be used for tofu wastewater treatment. The data collection results are summarized in the form of a case study of the use of membrane technology in the treatment of tofu wastewater.
According to the results of a study case at the UKM Tahu Sari Bumi in Sumedang Regency, pre-treatment is required before using membrane technology to treat tofu wastewater because the organic load in the wastewater is so large that it can burden the membrane. Pre-treatment methods include coagulation, adsorption, and oxidation, as well as biofiltration. In this case study, anaerobic biofiltration is used as a pre-treatment alternative, with a process efficiency of up to 70%. Ultrafiltration is used in membrane processes that utilize MBR with a submerged membrane structure. This series of processing can have efficiency up to 90%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: industri tahu, limbah cair tahu, MBR, pengolahan limbah cair tahu, teknologi membran, MBR, membrane technology, tofu industry, tofu wastewater, tofu wastewater treatment
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD646 Sewage--Purification
T Technology > TP Chemical technology > TP159.M4 Membranes (Technology)
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Moh. Risky Maulana
Date Deposited: 09 Aug 2021 08:11
Last Modified: 09 Aug 2021 08:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/85261

Actions (login required)

View Item View Item