Kajian Konsep Alun-Alun Surabaya Berdasarkan Persepsi Stakeholder

Kristina, Ni Luh Putri Widyarini Leira (2021) Kajian Konsep Alun-Alun Surabaya Berdasarkan Persepsi Stakeholder. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211740000094_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08211740000094_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Alun-alun dalam konsep tata ruang kota Jawa Alun-alun merupakan lapangan rumput luas berbentuk persegi, dan di tengahnya terdapat pohon beringin yang dapat ditemukan hampir di setiap kediman penguasa daerah di kota Jawa, Alun-alun juga merupakan salah satu identitas bagi kota-kota di Pulau Jawa. Kawasan alun-alun merupakan elemen kota yang menjadi pusat pemerintahan dan simbol kekuasaan di Jawa karena di kelilingi oleh bangunan-bangunan utama seperti kantor pusat pemerintahan, masjid agung, penjara, dan lainnya, sehingga Alun-alun juga di maknai sebagai pusat kemasyarakatan atau civic centre. Alun-alun merupakan ruang terbuka publik yang bersifat sakral yang dapat terlihat dari pemanfaatan, unsur fisik dan non fisik yang membentuk Alun-alun. Saat ini banyak Alun-alun di berbagai kota di Jawa yang mengalami pergeseran makna karena perkembangan jaman, sehingga tidak nampak lagi sifat kesakralan dari sebuah Alun-alun.
Alun-alun Surabaya sendiri memiliki karateristik fisik dan prinsip-prinsip pengaturan ruang yang berbeda dengan Alun-alun Tradisonal atau Alun-alun pada umumnya, sehingga perlu diteliti mengenai pengaturan ruang serta karateristik fisik terhadap Alun-alun Surabaya, yang akan berdampak pada makna dan nilai kesakralan dari Alun-alun Surabaya, penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam atau in depth interview dengan 8 narasumber antara lain Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) yang bertanggung jawab atas konsep pembangunan Alun-alun Surabaya, Budayawan, Sejarawan, Tokoh Masyarakat, Pelaku Kesenian dan Kebudayaan, dan Pengunjung Alun-alun Surabaya, setelah itu hasil dari wawancara mendalam di analisis menggunakan metode content analysis yang bertujuan untuk mengetahui unsur fisik dan non fisik yang membentuk Alun-alun Surabaya, lalu setelah mengetahui fisik dan non fisik yang membentuk Alun-alun Surabaya dilakukan analisis dengan metode deskriptif kualitatif untuk menemukan fungsi dan makna ruang dan konsep dari Alun-alun Surabaya.
Dari penelitian ini didapatkan faktor-faktor yang membentuk konsep Alun-alun Surabaya yaitu aktivitas, ruang terbuka, elemen fisik (makro), elemen fisik (mikro), persepsi, sirkulasi, dan orientasi ruang. Faktor-faktor ini kemudian membentuk tema Alun-alun Surabaya yaitu sebagai Gathering Space, lalu pola ruang berdasarkan fungsi ruang yaitu terbentuk zona pemerintahan, zona ibadah, zona multifungsi, zona perdagangan dan jasa, dan zona ruang terbuka dan fungsi-fungsi ruang tersebut dimaknai dalam beberapa ruang antara lain ruang politik, ruang spritiual, ruang sosial, dan ruang ekonomi, serta zonasi kepemilikkan ruang di Alun-alun Surabaya ditemukan mayoritas merupakan ruang publik. Berdasarkan hasil tersebut memperlihatkan bahwa Alun-alun Surabaya mengalami pergeseran fungsi dan makna dari Alun-alun Tradisional.
====================================================================================================
Alun-alun in the concept of Javanese city spatial planning The Alun-alun is a large square-shaped grass field, and in the middle there is a banyan tree that can be found in almost every residence of regional rulers in the city of Java, Alun-alun is also one of the identities for cities on the island of Java. The alun-alun area is an element of the city that is the center of government and a symbol of power in Java because it is surrounded by main buildings such as government headquarters, grand mosques, prisons, and others, so that the Alun-alun is also interpreted as a community center or civic center. The Alun-alun is a sacred public open space that can be seen from the use, physical and non-physical elements that make up the square. Currently, many squares in various cities in Java have shifted their meaning due to the development of the times, so that the sacred nature of a square is no longer visible.
Alun-alun Surabaya has different physical characteristics and principles of spatial arrangement from the traditional square or square in general, so it is necessary to examine the spatial arrangement and physical characteristics of the Surabaya square, which will have an impact on the meaning and value The sacredness of Surabaya Square, the research was conducted by in-depth interviews with 8 sources include Department of Public Housing and Settlement Areas, Human Settlements and Spatial Planning of Surabay City, Culturalists, Historians, Community Leaders, Performers of Arts and Culture, and Visitors of Alun-alun Surabaya, after that the results of in-depth interviews were analyzed using the content analysis method which aims to determine the physical and non-physical elements that make up Alun-alun Surabaya, then after knowing The physical and non-physical that make up Alun-alun Surabaya, are analyzed using qualitative descriptive methods to find the function and meaning of the space and concepts of Alun-alun Surabaya.
From this research, it was found that the factors that make up the concept of Alun-alun Surabaya are activity, open space, physical elements (macro), physical elements (micro), perception, circulation, and spatial orientation. These factors then form the theme of Alun-alun Surabaya, namely as a Gathering Space, then the spatial pattern based on the function of space, namely the formation of government zones, worship zones, multifunctional zones, trade and service zones, and open space zones. Several spaces, including political space, spiritual space, social space, and economic space, as well as zoning of space ownership in Alun-alun Surabaya were found to be the majority of public spaces. Based on these results, it shows that the Surabaya Square has shifted its function and meaning from Alun-alun Traditional.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: konsep, alun-alun, stakeholder, content analysis, concept, alun-alun, stakeholder, content analysis
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ni Luh Putri Widyarini Leira Kristina
Date Deposited: 11 Aug 2021 13:49
Last Modified: 11 Aug 2021 13:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/85952

Actions (login required)

View Item View Item