Pengaruh Limbah Abu Sekam Padi Dan GGBFS Pada Prototipe Semen Geopolimer

Zuhdi, Mochammad Dary Aziz (2021) Pengaruh Limbah Abu Sekam Padi Dan GGBFS Pada Prototipe Semen Geopolimer. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10111710013010-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10111710013010-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (4MB) | Request a copy
[thumbnail of view_usp=sharing] Text
view_usp=sharing
Restricted to Repository staff only

Download (75kB) | Request a copy

Abstract

Terdapat banyak limbah yang cocok dalam pembuatan beton geopolimer, seperti abu sekam padi dan limbah ground granular blast furnace slag (GGBFS) yang dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan beton. Apabila sekam padi sendiri mengandung 50% selulosa, 25-30% lignin dan 15-20% silikon dioksida, maka jika sekam padi dibakar pada suhu 400 – 500oC maka akan dihasilkan silika amorphous. Jika dibakar pada temperatur yang lebih tinggi dari 1000oC akan menjadi silika kristalin. Sedangkan pada limbah GGBFS sering dilakukan penelitian sebagai material pozzolan jenis GGBFS, dan terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan mengurangi kerusakan pada beton. Karena senyawa utama material ini terdiri dari SiO2, CaO, Al2O3 dan MgO. Struktur beton yang mengandung hingga 50% GGBFS sebagai pengganti semen dianggap cocok untuk struktur bangunan, jalan, dan jembatan.
Semen geopolimer yang menggunakan fly ash tipe C memiliki kelebihan berupa kuat tekan yang bagus, namun juga memiliki kelemahan berupa waktu pengikatan yang sangat cepat dan tidak dapat diprediksi. Penambahan limbah seperti abu sekam padi dan GGBFS merupakan salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Karena kelebihan dari fly ash Tipe C ini dapat menjadi alternatif yang ideal untuk infrastruktur berupa semen geopolimer bersifat Portland.
Dalam penelitian ini digunakan metode pencampuran kering dimana alkali aktivator dalam wujud padat dicampur bersama dengan fly ash tipe c, abu sekam padi, dan ggbfs untuk menghasilkan semen geopolimer yang kemudian diberi air pada proses pengecoran. Dengan perbandingan aktivator 1:1 dan NaOH 12M, terdapat beberapa komposisi perbandingan rasio fly ash terhadap ggbfs, dan abu sekam padi yaitu 100:0:0, 90:7:3, 90:5:5, dan 90:3:7.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari alternatif material pengikat agregat pada beton ramah lingkungan dengan sifat fisik seperti semen portland, dan mengurangi ketergantungan penggunaan semen portland dalam infrastruktur. Mengurangi jumlah dari limbah abu sekam padi, fly ash, dan GGBFS.
================================================================================================
There is a lot of waste which is suitable in the manufacture of geopolymer concrete, such as rice husk ash and waste ground granular blast furnace slag (the ggbfs), which can improve the strength and durability of concrete. If the rice husk itself contains 50% cellulose, 25-30% lignin and 15-20% silicon dioxide, then if the rice husk is burnt at a temperature of 400 – 500oC then be generated silica amorphous. If it is burned at temperatures higher than 1000oC will be silica crystalline. While on the waste of the ggbfs is often carried out research as a pozzolan material type of the ggbfs, and proven to improve strength and reduce the damage to the concrete. Because the main compound material composed of SiO2, CaO, Al2O3 and MgO. The structure of the concrete containing up to 50% of the ggbfs as cement replacement is considered suitable for the structure of buildings, roads, and bridges.
Cement geopolymer using fly ash type C has the advantage of a strong press that is good, but also has its drawbacks in the form of the binding time is very fast and can not be predicted. The addition of waste such as rice husk ash and the ggbfs is one of the solutions to these problems. Because of the excess of the fly ash Type C this can be the ideal alternative for infrastructure in the form of cement geopolymer is Portland.
In this research used the method of dry mixing where the alkali activator in the form of a solid mixed together with fly ash type c, rice husk ash, and the ggbfs to produce cement geopolymer is then given water in the casting process. With a ratio of activator 1:1 and NaOH 12M, there are several composition ratio of fly ash to the ggbfs, and rice husk ash, namely 100:0:0, 90:7:3, 90:5:5, and 90:3:7.
The purpose of this study is to look for an alternative binder material aggregate in concrete is eco-friendly with physical properties such as portland cement, and reduce dependence on the use of portland cement in the infrastructure. Reduce the amount of waste rice husk ash, fly ash, and the ggbfs.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Semen Geopolimer, Fly Ash tipe C, Setting Time, Limbah Abu Sekam Padi, Limbah GGBFS, Kuat Tekan,
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.16 Materials--Testing.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.38 Materials--Fatigue.
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA440 Concrete--Cracking.
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Mochammad Dary Aziz Zuhdi
Date Deposited: 28 Aug 2021 04:44
Last Modified: 28 Aug 2021 04:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/90236

Actions (login required)

View Item View Item