SISTEM TV DIGITAL DAN PROSPEKNYA DI INDONESIA

BUDIARTO, HARY and TJAHJONO, BAMBANG HERU and RUFIYANTO, ARIEF and KUSUMA, A.A.N. ANANDA and HENDRANTORO, GAMANTYO and DHARMANTO, SATRIYO (2007) SISTEM TV DIGITAL DAN PROSPEKNYA DI INDONESIA. PT. Multikom.

[thumbnail of Buku Sistem TV Digital dan Prospeknya di Indonesia.pdf]
Preview
Text
Buku Sistem TV Digital dan Prospeknya di Indonesia.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Media penyiaran TV merupakan sarana penyampaian informasi
yang efisien dan banyak digunakan di Indonesia maupun negara
lainnya di dunia. Pada saat ini jumlah penyelenggara siaran TV nasional di Indonesia ada 11 stasiun yang terdiri dari 1 lembaga penyiaran TV publik yaitu TVRI dan 10 lembaga penyiaran TV swasta yaitu ANTV (Anteve) ,Global TV (TVG), Indosiar, Lativi, Metro TV, RCTI, SCTV, TPI, Trans TV dan TV7. Disamping penyelenggara siaran TV nasional di Indonesia juga terdapat kurang lebih 70 an lebih penyelenggara siaran TV lokal atau daerah.
Dengan komposisi lembaga penyiaran TV seperti yang dijelaskan diatas, diperkirakan di Indonesia mempunyai jumlah pemirsa TV sebesar 40 juta orang, hal tersebut merupakan pangsa pasar yang cukup besar dan menarik bagi para operator TV untuk melakukan peningkatan investasi di dunia penyiaran TV. Para operator dalam
melakukan peningkatan investasi di bidang penyiaran TV tentunya
perlu untuk mengetahui parameter-parameter yang strategis
misalnya pada pemilihan teknologi penyiaran TV agar investasi
yang dilakukan bisa meningkatkan nilai tambah bagi pemirsa
maupun operator itu sendiri.
Perkembangan teknologi penyiaran TV terrestial (dari darat ke darat) baik yang digunakan untuk permirsa diam (fixed) dan pemirsa bergerak (mobile) mengalami perkembangan yang cukup
pesat seiring dengan berkembangnya teknologi digital. Saat ini berbagai negara telah memutuskan untuk migrasi dari teknologi
penyiaran TV analog ke teknologi penyiaran TV digital. Mengapa
hal tersebut dilakukan, dikarenakan penyiaran TV terrestial dengan
menggunakan teknologi digital mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan dengan penyiaran TV dengan teknologi analog. Saat ini, terdapat beberapa standard teknologi penyiaran TV digital yang
telah digunakan antara lain Digital Video Broadcasting Terrestial
(DVB-T) dari Eropa, Integrated Service Digital Broadcasting
Terrestial (ISDB-T) dari Jepang, Advanced Television Systems
Committee (ATSC) dari Amerika Serikat, Terrestrial-Digital
Multimedia Broadcasting (T-DMB) dari Korea Selatan, Digital
Multimedia Broadcasting Terrestrial (DMB-T) dari China. Meskipun
pemerintah Indonesia telah menentukan akan menggunakan
teknologi penyiaran TV Digital DVB-T, maka dengan mengetahui
perbandingan masing-masing keunggulan teknologinya dan
pengalaman masing-masing negara dalam
mengimplementasikannya, akan banyak membantu dalam
membuat perencanaan yang lebih matang dan menyeluruh untuk
implementasi penyiaran TV digital di Indonesia. Hal itu akan
mendatangkan nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi operator,
konsumen dan regulator.
Munculnya paradigma konvergensi dengan meleburnya teknologi
telekomunikasi dan teknologi informasi mengakibatkan penyiaran
suara dan gambar bergerak dapat dinikmati oleh pemirsa dengan
berbagai perangkat dari yang berukuran kecil sampai yang
berukuran besar, demikian juga dari perangkat yang diam sampai
yang bergerak. Hal tersebut mengakibatkan model bisnis
penyiaran TV akan mengalami perubahan juga, mulai dari
infrastruktur jaringan, konten penyiaran, perangkat penyiaran,
serta regulasipun juga harus disesuaikan baik untuk pengaturan
frekuensi dan operasionalnya serta standardisasi perangkat. Agar
tidak menimbulkan berbagai permasalahan pada saat melakukan
implementasi penyiaran TV digital, diperlukan pengetahuan yang
memadai untuk menyusun langkah-langkah yang cukup strategi
yang bertujuan untuk mendorong kemajuan industri lokal di
Indonesia.
Untuk uraian tentang tiga hal diatas seperti apa saja parameter
strategis dalam peningkatan investasi dalam penyiaran TV,
bagaimana perencanaan yang komprehensif untuk sistem dan
teknologi penyiaran TV digital dan bagaimana cara penyusunan
langkah strategis pada saat dilakukan migrasi ke penyiaran TV digital. Kesemuanya tersebut telah dijelaskan dalam buku ini secara rapi dan teratur, oleh karena itu dengan membaca buku
ini, para pembaca akan mendapatkan berbagai informasi yang
menyeluruh tentang penyiaran TV digital terrestial.
Maka agar memudahkan pembaca dalam melakukan ekplorasi,
buku ini diorganisasikan sebagai berikut : BAB I berisi tentang uraian tentang sejarah penyiaran TV di dunia dan di Indonesia, serta keunggulan teknologi penyiaran TV digital, hal ini dimaksudkan agar para pembaca buku ini dapat memperoleh
gambaran singkat tentang karakteristik penyiaran TV analog dan penyiaran TV digital di Indonesia. Untuk mengetahui secara menyeluruh tentang beberapa teori teknologi digital pada penyiaran TV maka BAB II dalam buku ini telah memberikan penjelasan yang cukup detil, hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pada pembaca agar dapat dengan mudah mengerti penjelasan tentang teknologi penyiaran TV digital beserta perbandingannya. Penjelasan tentang karakteristik teknologi penyiaran TV digital terrestial yang saat ini sedang berkembang telah diuraikan pada BAB III dan BAB IV BAB V akan berisi penjelasan tentang teknik pengukuran dan parameter pengukuran serta perangkat pengukuran yang dibutuhkan saat implementasi penyiaran TV digital, selain itu ditunjukan juga beberapa hasil pengukuran di Amerika, dan Brasil, serta hasil pengukuran di Indonesia saat ujicoba penyiaran TV digital di Jakarta. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengetahui konsep perencanaan jaringan penyiaran TV digital.
BAB VI, BAB VII dan BAB VIII akan menitik beratkan tentang
perubahan model bisnis yang terjadi saat migrasi ke penyiaran TV digital yang dimulai dengan penjelasan tentang konvergensi, dilanjutkan dengan informasi migrasi penyiaran TV digital pada berbagai negara dan ditutup dengan uraian peluang dan tantangannya di Indonesia. Sebagai penutup editorial ini, saat ini banyak keinginan dan harapan dari berbagai komponen masyarakat seperti operator TV, regulator dan konsumer untuk migrasi ke penyiaran TV digital, adanya buku ini diharapkan tiga komponen tersebut mempunyai persepsi yang sama dan pengetahuan yang seimbang tentang teknologi penyiaran TV digital beserta prospek dan peluangnya, sehingga migrasi ke penyiaran TV digital di Indonesia menjadi mulus dengan kendala seminimal mungkin sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Media penyiaran TV, TV digital, Digital Video Broadcasting Terrestial (DVB-T),
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK7871.6 Antennas (Electronics)
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 28 Dec 2016 02:34
Last Modified: 09 Jan 2017 02:07
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/1221

Actions (login required)

View Item View Item