Analisa Perubahan Tutupan Lahan Di Daerah Aliran Sungai Dengan Menggunakan Klasifikasi Terbimbing Dan Algoritma NDVI Pada Citra Landsat 8 (Studi Kasus : Sub Daerah Aliran Sungai Ambang Hulu,Kabupaten Malang)

Akbari, Febrina Rahayu (2014) Analisa Perubahan Tutupan Lahan Di Daerah Aliran Sungai Dengan Menggunakan Klasifikasi Terbimbing Dan Algoritma NDVI Pada Citra Landsat 8 (Studi Kasus : Sub Daerah Aliran Sungai Ambang Hulu,Kabupaten Malang). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3510100030-Undergraduate-Theses.pdf]
Preview
Text
3510100030-Undergraduate-Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) dibagi menjadi 3 bagian daerah
yaitu hulu, tengah dan hilir. Ekosistem DAS hulu merupakan
bagian penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap
seluruh DAS. DAS Brantas merupakan satuan ekosistem yang
unik. Aliran sungainya berada di 15 wilayah kota/kabupaten di
Jawa Timur. Sub DAS Ambang Hulu merupakan bagian dari
DAS Brantas dimana wilayah tersebut mempunyai permasalahan
yang cukup kompleks terhadap kerusakan lahan, erosi, tanah
longsor, fluktuasi debit sungai dan sedimentasi yang cukup tinggi
yang diambil. Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Ambang hulu
terletak di Kabupaten Malang dengan wilayah seluas 1029,196
km2 mempunyai kondisi topografi berbentuk dari datar sampai
dengan bergunung, dengan elevasi terendah ± 305 m dpl sampai
yang tertinggi ± 3.000 m dpl.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai laju
perubahan penggunaan lahan yang berkaitan sangat erat di mana
pola tutupan lahan akan mempengaruhi kelangsungan dan
kelestarian DAS Brantas Hulu diperlukan teknik penginderaan
jauh yang telah secara luas digunakan untuk menyediakan
informasi tutupan lahan seperti tingkat degradasi hutan dan lahan basah, tingkat urbanisasi, intensitas kegiatan pertanian dan
perubahan akibat kegiatan manusia lainnya. Citra Landsat 8 yang resolusi 30x30 m yang baik untuk analisis perubahan lahan.
Metode penelitian mencakup: pra pengolahan citra dan
pengolahan citra. Tahap pra pengolahan citra menggunakan
penajaman citra dan koreksi geometrik. Tahap pengolahan citra
menggunakan klasifikasi terselia teknik maximum likelihood
digunakan untuk membedakan tutupan lahan ke dalam tujuh kelas
utama, yaitu hutan, semak/belukar, kebun, ladang/tegalan, sawah,
pemukiman, dan tanah terbuka. Selanjutnya dilakukan
pengkelasan kerapatan vegetasi dengan menggunakan algoritma
NDVI.
Hasil dari penelitian ini adalah informasi perubahan tutupan
lahan di sub DAS Ambang hulu antara tahun 1999 – 2013 dimana
hutan berkurang seluas 9,576 km2, pemukiman bertambah seluas
18,011 km2, kebun bertambah seluas 139,731 km2, sawah
berkurang seluas 169,979 km2, tanah terbuka bertambah seluas 55,484 km2, semak belukar bertambah seluas 135,239 km2 dan ladang berkurang seluas 168,913 km2.

===========================================================================================================

Watershed areas is divided into 3 regions, namely upstream,
midstream and downstream. Upstream watershed ecosystem is an
important part because it has a protective function against the
whole watershed. DAS Brantas is an unique ecosystem. The river
flows in the region of 15 cities / regencies in East Java. Subwatershed
of Upstream Ambang is part of the Brantas river basin
which has a fairly complex problem to land degradation, erosion,
landslides, fluctuations in river discharge and sediment issue.
Sub-watershed of Upstream Ambanglocated in Malang with an
area of 1029.196 km2 has various topography from flat to
mountainous, within range elevation of ± 305 m - ± 3,000 m
above sea level.
To get a more preferable picture of the rate changing in land
use which related to patterns of land cover that affect the viability
and sustainability of the Upper Brantas Watershed, it is required
remote sensing technique that has been widely used to provide
information such as land cover and forest degradation rate of
wetlands, level of urbanization, intensity of agricultural activities
and other changes due to human activities. Landsat 8 has suitable
resolution of 30x30 m for this purpose.
Research methods used in this study are pre-image
processing and image processing. Pre-image processing stage
using image enhancement and geometric correction. Supervised
classsification image processing techniques using maximum
likelihood classification is used to distinguish land cover into
seven main classes, namely forest, bush / shrub, garden, field /
moor, rice, settlement, and clearing. Furthermore, NDVI
algorithms is applied to obtain vegetation density grade from the
image.
The results of this study are land cover change information in
the upstream sub-watershed threshold between the years 1999 -
2013 which reduced the forest area of 9.576 km2, covering
settlements area of 18.011 km2, grow gardens area of 139.731
km2, rice field reduced area of 169.979 km2, open land increased
area of 55.484 km2 , shrubs growing area of 135.239 km2 and an
reduce crop area of 168.913 km2.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSG 621.367 8 Akb a 3100014055904
Uncontrolled Keywords: Daerah Aliran Sungai; Sub DAS Ambang Hulu; Penginderaan Jauh; Citra Landsat 8; NDVI; Watershed Area; Remote Sensing
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Anis Wulandari
Date Deposited: 16 May 2017 04:39
Last Modified: 18 Feb 2021 05:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41283

Actions (login required)

View Item View Item