Model Penentuan Batas Maksimal Utilitas Dermaga Pelabuhan Berdasarkan Jenis Pelayaran: Studi Kasus Dermaga Berlian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Abrianto, Rizki (2017) Model Penentuan Batas Maksimal Utilitas Dermaga Pelabuhan Berdasarkan Jenis Pelayaran: Studi Kasus Dermaga Berlian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4411100026-Undergraduate-Thesis.pdf] Text
4411100026-Undergraduate-Thesis.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Berth Occupancy Ratio (BOR) merupakan salah satu indikator yang menentukan kinerja suatu dermaga pelabuhan. Jika BOR suatu dermaga sudah melewati batas maksimal maka akan terjadi antrian. BOR maksimal yang telah ditetapkan oleh UNCTAD adalah 70%. Namun kenyataanya kebanyakan dermaga di Indonesia mempunyai BOR yang telah melebihi batas maksimal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk menentukan BOR maksimal yang efektif pada suatu dermaga dan pengaruhnya terhadap jumlah antrian. Dalam menentukan antrian dan besar BOR saat antrian itu terjadi, dilakukan dengan menggunakan simulasi diskrit. Antrian tersebut akan menyebabkan kerugian pada pihak shipping company dan cargo owner karena lama waktu mengantri akan berdampak pada biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar. Dari sisi port operator antrian tersebut juga menyebabkan kerugian karena seharusnya dapat melayani kapal untuk bongkar-muat lebih banyak dan mendapat keuntungan lebih. Sehingga dengan menemukan titik kompromi dari ketiga pihak pelaku usaha di dermaga tersebut dapat dipakai sebagai BOR maksimal yang efektif pada dermaga. Hasil simulasi menunjukkan antrian pertama terjadi saat nilai BOR 54,66%. Dari hasil simulasi tersebut saat nilai BOR sebesar 74,77% ketiga pihak tersebut mendapatkan nilai kerugian yang setara. Setelah mencapai BOR maksimal, dermaga sudah seharusnya melakukan perbaikan. Karena semakin besar nilai BOR maka antrian yang terjadi akan semakin banyak.
==================================================================================================================
Berth Occupancy Ratio (BOR) is one indicator that determine the performance of a port. If BOR already passed the maximum limit then it will be a queue. BOR maximum set by UNCTAD is 70%. But the fact most of the pier in Indonesia has BOR has exceeded the maximum limit. The purpose of this study to determine the maximum effective BOR on a pier and its effect on the number of queues. To determining the queues and value of BOR when it happens queues, it can use discrete simulation. The queue will cause damage to the shipping company and the cargo owner for a long time waiting in line will have an impact on the higher cost. However, from queue the port operators have also caused losses because it should be able to serve ships for loading and unloading more and benefit more. So by finding a compromise point of third-party businesses in the dock can be used as an effective maximum BOR on the pier. Simulation results show the first queue occurred when BOR value of 54.66%. From the simulation results, when value of BOR 74.77%, three parties get equal value losses. After reaching the maximum BOR, the dock should make improvements. Because the greater the value BOR then the queue is happening more and more. After reaching the maximum BOR, the dock should make improvements. Because if the value of BOR become higher, then the queue is happening higher too.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSTrL 627.31 Abr m
Uncontrolled Keywords: Arifin, M. (2009). Simulasi Sistem Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Banks, J., J. Carson II, & B. L. Nelson. (1984). Discrete-Event System Simulation. London: Prentice-Hall International, Inc. BPKP. (2008). Undang-Undang Pelayaran No.17 Th. 2008. Undang-Undang Pelayaran No.17 Th.2008, (hal. 2-3). Jakarta. Frankle, E. G. (1987). Port Planning and Development. Wiley. Geneva. (1985). UNCTAD. United Nation. Hiller, F. (1990). Pengantar Riset Operasi. Jakarta: Erlangga. Hoover, S., & Ronald, F. (1989). Simulation: A Problem-Solving Approach. Bolton: AddisonWesley Longman Publishing Co., Inc. Kakiay, J. Thomas. (2004). Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2004. Law, A., & Kelton, W. (2000). Simulation Modeling and Analysis,. Singapore: McGraw-Hill. Nur, Hasan. I. (2013). Model Optimasi Tata Letak Pelabuhan Curah Kering dengan Pendekatan Simulasi Diskrit (Studi Kasus : Pelabuhan Khusus PT Petrokimia Gresik. Surabaya: ITS Press. P. Sagian. (1987). Penelitian Operasional :. Jakarta : Penerbit UI, 1987. Sargent, R. G. (2007). Verification and Validation of Simulation Model. Proceedings of the 2007 Winter Simulation Conference, (pp. 124-134). New York. Triatmodjo, B. (2003). Pelabuhan. Yogyakarta: Betta Offset. Velsink, Prof. Ir. H. (1993). Ports and Terminals. Delft : Delft University of Technology, 1993.
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Users 13 not found.
Date Deposited: 29 May 2017 04:14
Last Modified: 28 Dec 2017 08:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/41398

Actions (login required)

View Item View Item