Analisis Potensi Perubahan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Model Spasial Harga Lahan di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang

Sasono, Muhammad Ermando Nurman (2017) Analisis Potensi Perubahan Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Model Spasial Harga Lahan di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3613100013-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3613100013-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (19MB) | Preview

Abstract

Pembangunan infrastruktur berpengaruh terhadap perkembangan lahan di sekitarnya, salah satunya yaitu infrastruktur transportasi. Hal ini juga berdampak pada peningkatan harga lahan karena terbangunnya infrastruktur tersebut menyebabkan lahan tersebut menjadi lebih diminati. Masyarakat cenderung memilih lahan dengan kelengkapan infrastruktur yang baik, meskipun dengan harga yang lebih tinggi, untuk itu harga lahan dapat digunakan sebagai pendekatan dalam mengetahui potensi perubahan pemanfaaatan lahan. Pembangunan interchange gerbang TOL Jombang di Kecamatan Tembelang menyebabkan harga lahan meningkat dan muncul indikasi perubahan pemanfaatan lahan. Untuk itu, pemerintah perlu mengantisipasi perubahan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya sebagaimana yang terdapat pada rencana tata ruang. Penentuan potensi perubahan pemanfaatan lahan dilakukan berdasarkan pada model spasial harga lahan yang secara keseluruhan meliputi tiga teknik analisis. (1) Teknik analisis Delphi bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu harga lahan, (2) analisis regresi spasial digunakan untuk melakukan pemodelan spasial harga lahan, dan (3) analisis Query Builder menghasilkan peta potensi perubahan pemanfaatan lahan di Kecamatan Tembelang. Tiap tahapan penelitian menghasilkan luaran yang saling berkaitan. Terdapat 15 faktor penentu harga lahan yang telah konsensus dari teknik analisis Delphi dalam dua tahap iterasi. Adapun model spasial harga lahan dihasilkan dari model matematis memiliki konstanta 796.763,84565. Faktor yang berpengaruh positif dalam model tersebut yaitu jalur angkutan umum, daerah rawan banjir, fasilitas perdagangan dan jasa, jalan lingkungan, dan rencana jaringan jalan. Faktor yang berpengaruh negatif yakni fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas perkantoran, jalan kolektor, kawasan permukiman, rencana kawasan industri, rencana kawasan permukiman, sungai, dan interchange gerbang TOL. Model spasial menunjukkan mayoritas harga lahan tinggi terdapat di sekitar interchange gerbang TOL dan semakin rendah di wilayah perbatasan Kecamatan Tembelang. Luas lahan di Kecamatan Tembelang menurut potensi perubahan pemanfaatannya dari lahan tidak terbangun ke lahan terbangun yang dibagi menjadi kategori tinggi, sedang, dan rendah secara berturut-turut yaitu 571,29 Ha (17%), 788,68 Ha (23%), dan 2088,44 Ha (61%).
===================================================================================================== The development of infrastructure affects the development of the surrounding land, one of which is transportation infrastructure. This also has an impact on the increase in land prices because the construction of such infrastructure causes the land to become more desirable. People tend to choose land with good infrastructure, although at a higher price, so land price can be used as an approach to know the potential for land use change. The construction of the interchange gate of TOL Jombang in Tembelang Sub-district caused land prices to increase and an indication of changes in land use. To that end, the government needs to anticipate changes in land use that are not in accordance with its designation as contained in the spatial plan. The determination of land use change potential is based on the spatial model of land prices which overall includes three analytical techniques. (1) Delphi analysis technique is aimed to identify land price determinant factor, (2) spatial regression analysis used to make spatial modeling of land price, and (3) Query Builder analysis produce map of land use change potential in Tembelang. Each stage of the study produces an interconnected outcome. There are 15 land price determinants that have been consensus from Delphi analysis techniques in two stages of iteration. The spatial model of land prices which is generated from the mathematic model has a constant of 796763.84565. Positive factors in the model are public transport, flood-prone areas, trade and service facilities, environmental roads and road network plans. Negative factors are health facilities, educational facilities, religious facilities, office facilities, collector roads, residential areas, industrial estate plans, settlement area plans, rivers, and interchange gate toll. The spatial model shows that the majority of high land prices are located around the interchange of toll gates and are lower in the border areas of Tembelang. Land area in Tembelang according to the potential change of its utilization from unbuilt land to built land is divided into high, medium, and low category respectively are 571,29 Ha (17%), 788,68 Ha (23%), and 2088,44 Ha (61%).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Interchange Gerbang TOL Jombang, Harga Lahan, Potensi Perubahan Pemanfaatan Lahan, interchange gate of TOL Jombang, land price, land use change potential
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Regional and Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Ermando Nurman Sasono
Date Deposited: 03 Oct 2017 05:06
Last Modified: 06 Mar 2019 06:42
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/42807

Actions (login required)

View Item View Item