Rencana Pengendalian Banjir di Saluran Sekunder Rungkut Barata dan Rungkut Menanggal Kota Surabaya

Kurnianto, Ivanda (2017) Rencana Pengendalian Banjir di Saluran Sekunder Rungkut Barata dan Rungkut Menanggal Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3116040513-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3116040513-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Saluran Sekunder Rungkut Barata dan Rungkut Menanggal Kota Surabaya yang termasuk sub sistem drainase saluran Perbatasan, mengalami genangan air ketika terjadi hujan dengan intensitas curah hujan sedang atau tinggi. Genangan terjadi dalam jangka waktu kurang lebih 2 jam dengan kedalaman 10 cm s/d 30 cm. Genangan terjadi di permukiman penduduk sampai ke ruas-ruas jalan utama daerah tersebut. Diduga penyebab genangan terjadi akibat aliran balik dari Saluran Primer Perbatasan.
Perhitungan debit rencana menggunakan metode rasional dengan debit Q5 untuk saluran sekunder, Q2 untuk saluran tersier. Sedangkan perhitungan debit banjir pada saluran primer menggunakan hidrograf satuan sintetik nakayasu. Adapun perhitungan aliran balik (back water) menggunakan metode tahapan langsung.
Dari hasil Running menggunakan Aplikasi HECRAS kapasitas saluran Rungkut Barata dan Rungkut Menanggal mengalami luapan banjir hampir di semua ruas Saluran. Pada bagian Hilir saluran Sekunder Rungkut Barata juga terjadi aliran balik dari Saluran Primer Perbatasan sejauh 291,78m. Untuk mengatasinya di lakukan Pengendalian banjir dengan Normalisasi Saluran dengan tinggi tanggul 1,5 meter sampai 2 meter dan lebar menyesuaikan kondisi lapangan dengan menyamakan Isaluran 0,0004 ataupun melakukan pengendalian banjir mengunakan 2 Pompa air dengan kapasitas 0,5m3/det dan dilengkapai Pompa Lumpur.
Kata kunci : ”Genangan, Debit Rencana, Aliran Balik, Kapasitas Tampungan, Pompa Air, ”.
===================================================
Flood inundations frequently occur on the secondary channels of Rungkut Barata and Rungkut Menanggal, which includes sub-drainage system of Perbatasan channel, especially during moderate-intensity and high-intensity rain. The inundations typically take place approximately 2 hours with a depth of 10 cm to 30 cm, and they affect residential areas as well as main roads. The problem is allegedly caused by backwater from Perbatasan’s primary channel.
Rational method was employed to calculate discharge plan, with discharge Q5 and Q2 for secondary channel and tertiary channel respectively. Meanwhile, flood discharge on the primary channel was calculated using Nakayasu synthetic unit hydrograph. Furthermore, direct step method was employed to calculate backwater.
The HEC-RAS results indicated that floods almost hit all segments on Rungkut Barata and Rungkut Menanggal channels. There was also backwater from Perbatasan’s primary channel as far as 291.78m on the downstream of Rungkut Barata’s secondary channel. Flood controlling through channel normalization could be implemented to solve the problem, with 1.5 meter to 2 meter of levee height and width adjusting field condition by equalizing channel slope to 0.0004. In addition to channel normalization, flood controlling could be performed using 2 water pumps with each capacity of 0.5 m3/s and equiped with mud pump.

Keywords: inundation, discharge plan, backwater, storage capacity, water pump

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSIS Kur r
Uncontrolled Keywords: Genangan, Debit Rencana, Aliran Balik, Kapasitas Tampungan, Pompa Air
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22301-(D4) Diploma 4
Depositing User: Ivanda Kurnianto .
Date Deposited: 06 Feb 2018 02:47
Last Modified: 08 Mar 2019 02:02
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/46436

Actions (login required)

View Item View Item