Manajemen Risiko Pipa Migas Bawah Laut Dampak Jalur Pelayaran Kapal Peti Kemas Menggunakan Metode Kent Muhlbauer dan Analytic Hierarchy Process (AHP) Di Lapangan Arjuna

Kusuma, Djodi (2017) Manajemen Risiko Pipa Migas Bawah Laut Dampak Jalur Pelayaran Kapal Peti Kemas Menggunakan Metode Kent Muhlbauer dan Analytic Hierarchy Process (AHP) Di Lapangan Arjuna. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.

[thumbnail of 9115201711-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
9115201711-Master_Thesis.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada manajemen risiko terhadap tiga buah pipa migas bawah laut di lapangan Arjuna ONWJ (Offshore North West Java), yang melintang di jalur baru pelayaran kapal peti kemas Pelabuhan Patimban. Pipa-pipa
tersebut adalah dua buah pipa saluran minyak mentah berukuran 16 inch dan satu buah pipa saluran gas berukuran 10 inch. Potensi bahaya yang mungkin terjadiberasal dari drop object, dragged anchor, dan sinking ship dimana risikonya adalah dapat menyebabkan terhentinya produksi migas, kebocoran hidrokarbon, kebakaran, kecelakaan dan bahkan kematian manusia. Penilaian risiko dan pengambilan keputusan merupakan langkah yang sangat penting pada proses
manajemen risiko, dan dibutuhkan metodologi yang sistematis karena kriteria yang muncul bersifat kualitatif dan juga saling bertolak belakang. Beberapa kriteria pemilihan pengendalian risiko yang teridentifikasi pada kasus ini adalah faktor biaya, keandalan, keselamatan manusia & lingkungan, efektifitas, kemudahan pengerjaan, keberlangsungan produksi, dan pemeliharaan lanjutan.
Untuk itu penelitian ini mengkombinasikan metode penilaian risiko Kent Muhlbauer dengan metode pengambilan keputusan multi kriteria Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode semi kuantitatif Muhlbauer menjadi pedoman dalam melakukan analisis risiko berdasarkan pada faktor-faktor kegagalan system perpipaan bawah laut dengan empat indeksnya yaitu Third-party Damage Index,Corrosion Index, Design Index, dan Incorrect Operations Index. Kemudian dikombinasikan dengan metode pengambilan keputusan multikriteria AHP untuk
memilih alternatif terbaik pengendalian risiko kegagalan sistem perpipaan bawah laut lapangan Arjuna. Hasil kombinasi perhitungan dua metode ini kemudian menghasilkan pemilihan alternatif pengendalian risiko terbaik yaitu penguatan eksternal pipa dengan penambahan concrete mattress. Mengalahkan alternative lainnya yaitu penguatan dengan rock beam, buried, relocation, atau pipa dibiarkan
saja. Dengan hasil penelitian ini tingkat risiko menjadi berkurang dan diharapkan risiko dapat dikendalikan sehingga kegiatan operasi-produksi lapangan Arjuna dan operasi Pelabuhan Patimban dapat berjalan dengan aman dan selamat.
===================================================================================================

This research focused on risk management of three oil & gas subsea pipelines at Arjuna field, Offshore North West Java, that lie across the new shipping lane of container shipping vessel of the Patimban port, West Java. These three pipelines are two 16 inch crude oil pipelines and one 10 inch gas pipeline.
The present of container shipping vessels cannot be avoided and is potentially hazards of drop object, drag anchors, and sinking ship which can interrupt of oil and gas production, cause hydrocarbon leaks, fires, accidents and even fatality. Risk assessment and its treatment are very important steps in the risk management process. A systematic methodology is required because the criteria that appear are qualitative and some contradictory. Some criteria in selecting the alternatives of risk control of subsea pipeline are Cost, Reliability, Human & Environmental
Safety, Effectiveness, Ease of Completion, Production Sustainability, and Continual Maintenance. For this purpose a combination of Kent Muhlbauer method for risk assessment and Multi-Criteria Analytic Hierarchy Process (AHP)
for decision making is utilized. Muhlbauer semi-quantitative methods as a guideline in conducting pipeline risk analysis is based on factors relating to the failure of the underwater piping system with four indices, namely Third Party Damage Index, Corrosion Index, Design Index and Incorrect Operations Index. It is then combined with the AHP method to select the best alternative prevention or
mitigation plan against the failure of the Arjuna field subsea pipelines system. The risk assessment result shows that 16” MOL FPRO-ECOM pipeline is high risk from third party damage, specifically in KP 16-20. The priority ranking result from AHP process shows that installation of concrete mattress as pipeline strengthened is the best alternative of pipeline protection system compared to
installation of rock beam, pipeline buried, pipeline relocation, and stay just as it is.
By choosing this best alternative, it is proved that the risk can be lower to medium category or as low as reasonable practicable (ALARP), so it is expected that the
operation and production activities of Arjuna field and the operation of the Patimban Port can run safely.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTMT 621.867 2 Kus m-1
Uncontrolled Keywords: AHP, Kent Muhlbauer, Risk Management, Subsea Pipeline
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T55 Industrial Safety
T Technology > TS Manufactures > TS280 Pipe Bending, Tube Bending
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: 61101-Magister Management Technology
Depositing User: Djodi Kusuma
Date Deposited: 15 Jan 2018 07:20
Last Modified: 05 Mar 2019 03:50
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/46999

Actions (login required)

View Item View Item