Formal Safety Assessment (FSA) for Ship Collision in Sunda Strait

Fahrirozan, Muhammad Firman (2019) Formal Safety Assessment (FSA) for Ship Collision in Sunda Strait. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211541000014-Undergraduate_Theses.pdf] Text
04211541000014-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2022.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tubrukan kapal menjadi salah satu kecelakaan yang sering terjadi, dalam 8 tahun terakhir terjadi 23 kecelakaan. Tubrukan kapal umumnya terjadi di daerah yang memiliki kepadatan lalu lintas yang padat, seperti Selat Sunda. Selat Sunda adalah penghubung antara Pulau Jawa dan Sumatera, juga menjadi penghubung antara Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Karena terletak pada posisi yang strategis, maka Selat Sunda menjadi salah satu selat terpadat di Indonesia, pada tahun 2017 kepadatan kapalnya mencapai 70.084 kapal. Jumlah tersebut memungkinkan untuk terus bertambah setiap tahunnya dikarenakan letak Selat Sunda yang strategis. Dengan tingginya angka kepadatan kapal yang ada, memungkinkan terjadinya tubrukan kapal terjadi. Sehingga dalam kajian ini dilakukan Formal Safety Assessment (FSA) untuk tubrukan kapal di Selat Sunda. FSA terdiri dari 5 proses hingga mendapatkan rekomendasi untuk mencegah terjadinya tubrukan kapal. Hazard Identification menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) yang dikeluarkan IWRAP. Risk Analysis dilakukan dalam dua tahap, analisis frekuensi menggunakan software IWRAP dan konsekuensi menggunakan software Ansys. Risk Control Option (RCO) adalah opsi untuk mencegah terjadi tubrukan. Cost-Benefit Assessment (CBA) untuk menilai opsi terbaik dari RCO. Recommendation untuk memilih opsi mitigasi. Skenario yang digunakan menghitung frekuensi tubrukan kapal adalah Head-On, Overtaking dan Crossing dengan frekuensi setiap scenario berturut-turut adalah 0.11, 0.01, dan 0.04. Hasil simulasi konsekuensi menggunakan Ansys tidak terjadi kebocoran, tetapi kerusakan parah pada lambung kapal. Estimasi biaya perbaikan lambung kapal adalah Rp. 1.984.000.000,00. Risk Matrix yang digunakan adalah AN/NZS 4360:1999 sehingga resiko terletak pada level High Risk. RCO menghasilkan 3 opsi, menjadikan dua jalur, pelatihan dan sertifikasi dan ship traffic control. Hasil dari CBA adalah pilihan pertama yang terbaik karena dapat menurunkan frekuensi 43%.
================================================================================================
Ship collisions are one of the most frequent accidents, in the last 8 years there have been occured 23 accidents in Indonesia. Ship collisions generally occur in areas that have heavy traffic density, such as the Sunda Strait. The Sunda Strait connects Java and Sumatra Islands, also connect the Java Sea and the Indian Ocean. Because it is located in a strategic position, the Sunda Strait is one of the densest straits in Indonesia, in 2017 the ship density reached 70,084 ships. This amount allows to continue to grow every year due to the strategic location of the Sunda Strait. With the high number of vessels in this area, it is possible for collisions to occur. So that this study carried out a Formal Safety Assessment (FSA) for ship collisions in the Sunda Strait. The FSA consists of five steps to get recommendations to prevent ship collisions. Hazard Identification uses the Fault Tree Analysis (FTA) method issued by IWRAP. Risk Analysis is carried out in two stages, frequency analysis using IWRAP software and the consequences of using Ansys software. Risk Control Option (RCO) is an option to prevent collisions. Cost-Benefit Assessment (CBA) to assess the best options from RCO. Recommendation for selecting mitigation options. The scenario used to calculate the collision frequency of ships is Head-On, Overtaking and Crossing with the frequency of each scenario respectively 0.11, 0.01, and 0.04. The simulation results of the consequences of using Ansys do not leak, but severe damage to the hull of the ship. The estimated cost of repairing the hull is Rp. 1,984,000,000.00. The Risk Matrix used is AN / NZS 4360: 1999 so that the risk lies at the High Risk level. RCO produces 3 options, making two lines, training and certification and ship traffic control. CBA results are the best first choice because it can reduce the frequency by 43%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSSP 623.802 89 Fah f-1 2019
Uncontrolled Keywords: Ship Collision, Formal Safety Assessment, IWRAP, ANSYS
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Firman Fahrirozan
Date Deposited: 07 Dec 2021 07:26
Last Modified: 07 Dec 2021 07:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/61695

Actions (login required)

View Item View Item