PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT UNTUK PEMODELAN 3D CAGAR BUDAYA MENGGUNAKAN KAMERA NON-METRIK DSLM DAN DSLR (STUDI KASUS: CANDI BRAHU, MOJOKERTO)

SALAM, MOCH SANI (2016) PEMANFAATAN FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT UNTUK PEMODELAN 3D CAGAR BUDAYA MENGGUNAKAN KAMERA NON-METRIK DSLM DAN DSLR (STUDI KASUS: CANDI BRAHU, MOJOKERTO). Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3512100057-Abstract.pdf]
Preview
Text
3512100057-Abstract.pdf - Published Version

Download (188kB) | Preview
[thumbnail of 3512100057-Conclusion.pdf]
Preview
Text
3512100057-Conclusion.pdf - Published Version

Download (180kB) | Preview
[thumbnail of 3512100057-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
3512100057-Undergraduate_Thesis.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Candi Brahu merupakan candi agama Buddha yang masuk dalam Cagar Budaya Indonesia yang berada di Trowulan, Mojokerto. Sebagai pemegang warisan budaya perlu melakukan pelestarian sebelum warisan yang ada tersebut hilang, salah satunya dengan melakukan pendokumentasian, yaitu dengan cara pemodelan 3 dimensi (3D). Salah satu metode yang bisa dipakai untuk pemodelan 3D secara cepat, murah, dan teliti adalah fotogrametri rentang dekat. Kegiatan fotogrametri dapat menggunakan kamera non-metrik sebagai alat akusisi data fotonya. Kamera yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera non-metrik jenis Digtal Single Lens Mirrorless (DSLM) dan Digital Single Lens Reflex (DSLR). Perbedaan dari kedua kamera ini adalah kamera DSLR mempunyai cermin pantul dan pentaprisma sebagai alat pembidik optik, sedangkan kamera DSLM tidak mempunyai sehingga kamera ini menggunakan sistem elektronik pada waktu membidik. Sebelum melakukan pemotretan candi dilakukan kalibrasi kamera terlebih dahulu pada kedua kamera dengan memotret checkerboard pattern. Pemotretan candi dilakukan dari berbagai sudut dengan mengelilinginya. Jumlah foto diolah menjadi model 3D sebanyak 80 foto baik dari kamera DSLM maupun DSLR. Foto-foto tersebut direkonstruksi menjadi dense point cloud model,surface model dan texturing model. Kemudian dilakukan georeference supaya geometrik model 3D sesuai dengan di lapangan.
Hasil kalibrasi kamera diketahui bahwa distorsi radial pada kamera DSLR lebih besar daripada kamera DSLM. Rekonstruksi 3D dari foto kamera DSLM dan DSLR berhasil dilakukan. Feature yang terbentuk dari foto DSLM lebih bagus daripada DSLR. Ketelitian model 3D data DSLM adalah 3,803cm, sedangkan model 3D data DSLR sebesar 3,650cm. Hasil uji statistik t-test adalah hipotesa nol ICP diterima untuk model dari DSLM sebesar 66,67% dan 70,00% untuk DSLR. Perbedaan geometrik kedua model 3D tidak signifikan dengan hasil pengukuran total station. Nilai geometrik pada kamera DSLM tidak signifikan berbeda dengan DSLR. Jadi tidak adanya cermin pantul dan pentaprisma pada kamera DSLM tidak berpengaruh terhadap nilai geometrik.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSG 526.982 Sal p
Uncontrolled Keywords: 3D modeling, CRP, Brahu Temple, DSLM, DSLR
Subjects: D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History
Q Science > Q Science (General)
T Technology > T Technology (General)
T Technology > TR Photography
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: MOCH SANI SALAM
Date Deposited: 27 Oct 2016 07:44
Last Modified: 27 Dec 2018 06:57
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/688

Actions (login required)

View Item View Item