Pemodelan Hujan-Debit Berbasis GIS Dengan Metode Pembagian Sub-Catchment Area Berdasarkan Ordo Sungai

Arlimasita, Ardelia (2020) Pemodelan Hujan-Debit Berbasis GIS Dengan Metode Pembagian Sub-Catchment Area Berdasarkan Ordo Sungai. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111850090001-Master_Thesis.pdf] Text
03111850090001-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Model hidrologi merupakan alat yang digunakan untuk menyederhanakan proses hidrologi yang rumit. Salah satu contoh model hidrologi yang sering dianalisa adalah model hujan-debit. Jika diklasifikasi berdasarkan kondisi spasialnya, model hidrologi dibagi menjadi model lumpsum dan semi-distribusi. Kedua jenis model ini berpengaruh pada parameter model secara geografi, sehingga respon dari hasil simulasi setiap model akan beragam. Kondisi ini menyebabkan pentingnya melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa baik parameter yang harus dimasukan kedalam model untuk menghasilkan performa model yang memuaskan. Penelitian ini menyajikan model hujan-debit beserta analisa pengaruh terhadap parameter-parameter masukan model. Penelitian ini akan memodelkan hujan-debit dengan metode pembagian sub-catchment berdasarkan ordo sungai sebagai pembeda untuk model lumpsum dan semi-distribusi. Dalam penelitian ini, ArcGIS dan HEC-HMS digunakan sebagai alat bantu untuk mengolah data. ArcGIS akan mengolah data geospasial berupa DEM yang hasil pengolahannya dapat digunakan pada HEC-HMS. Model hujan-debit pada HEC-HMS secara garis besar akan memodelkan hujan satu satuan menjadi debit limpasan. Hasil simulasi berupa unit hidrograf kemudian akan dikalibrasi dengan unit hidrograf pengukuran. Dari hasil pemodelan hujan-debit pada HEC-HMS dapat diketahui bahwa model lumpsum berdasarkan ordo pertama pada penelitian ini menghasilkan nilai performa model yang lebih baik dari pada model semi-distribusi berdasarkan ordo keempat. Dari hasil perhitungan Nash untuk ordo pertama diperoleh hasil 0,718 untuk DAS Malino, 0,828 untuk DAS Bangga dan 0,83 untuk DAS Toaya. Dari hasil analisa pengaruh didapatkan bahwa time interval 20 menit untuk DAS Malino dan 15 menit untuk DAS Bangga dan DAS Toaya menghasilkan nilai Nash yang lebih baik. Sedangkan untuk nilai PRF, didapatkan bahwa PRF 600 sesuai untuk DAS Toaya dan PRF 250 sesuai untuk DAS Malino dan Bangga. Untuk hasil analisa sensitivitas pada dua parameter yang diteliti, diketahui bahwa Impervious merupakan parameter paling berpengaruh yang menghasilkan nilai (e) antara 1,079-1,153. Untuk pemodelan ini, parameter Impervious bisa digunakan sebagai pertimbangan utama melakukan kalibrasi manual.
====================================================================================================================
Hydrological model is generally used to simplify the complex hydrological processes. One example of a hydrological model that is often analyzed is the rainfall-runoff model. If classified according to spatial conditions, the hydrological model is divided into lumped and semi-distribution models. Both types of models affect geographic model parameters, so the response from the simulation results of each model will be different. This condition causes the importance of conducting research to find out how well parameters must be entered into the model to produce satisfactory model performance. This study presents a rainfall-runoff model with an analysis of the effect on the input parameters of the model. This research will model the rainfall-runoff using sub-catchment distribution method based on stream order as a differentiator for the lumped and semi-distribution models. In this study, ArcGIS and HEC-HMS are used as tools to process data. ArcGIS will process geospatial data in the form of DEM, the results of which can be used in HEC-HMS processing. The rainfall-runoff model in HEC-HMS will broadly model one unit of rain into runoff discharge. The simulation results in the form of a unit hydrograph will then be calibrated with the unit hydrograph observation. From the results of rainfall-runoff modeling on HEC-HMS, can be seen that the lumped model based on the first order in this study produced a better model performance than the semi-distribution model based on the fourth order. From the calculation of Nash for the first order the results obtained are 0.718 for the Malino watershed, 0.828 for the Bangga watershed and 0.83 for the Toaya watershed. From the results of the influence analysis it was found that the time interval of 20 minutes for the Malino watershed and 15 minutes for the Bangga watershed and Toaya watershed produced better Nash values. As for the PRF value, it was found that the PRF 600 is suitable for the Toaya watershed and the PRF 250 is suitable for the Malino and Bangga watersheds. For the results of the sensitivity analysis of the two parameters, it is known that Impervious is the most influential parameter that produces a (e) value between 1.079-1.153. So, in this modeling, the Impervious parameter can be used as the main consideration for manual calibration.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: pemodelan, hujan-debit, hidrologi, HEC-HMS, sensitivitas, modeling, hydrology, HEC-HMS, sensitivity, rainfall-runoff
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Ardelia Arlimasita
Date Deposited: 05 Aug 2020 03:49
Last Modified: 05 Aug 2020 03:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/76491

Actions (login required)

View Item View Item