Pra Desain Pabrik Purifikasi Biogas PT. Enero dengan Karbonasi Mineral Ca(OH)2 dari Steel Slag (Packed Bed Reactor)

Safitri, Amelia and Kurniawan, Muhammad Chandra (2020) Pra Desain Pabrik Purifikasi Biogas PT. Enero dengan Karbonasi Mineral Ca(OH)2 dari Steel Slag (Packed Bed Reactor). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211640000008_02211640000028_Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211640000008_02211640000028_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Cadangan energi di Indonesia sangat melimpah, salah satu sumber cadangan energi terbesar berasal dari fosil. Berdasarkan Indonesia Energy Outlook 2019, data cadangan energi fosil pada tahun 2014 ialah 3,6 miliar barel minyak bumi, 100,3 TCF gas dan 32,27 miliar ton batubara, namun di sisi lain, energi fosil tersebut merupakan energi yang tidak terbarukan. Berdasarkan rasio R/P (Reserve/Production) tahun 2013 sebesar 0,53 padahal idealnya 1, maka minyak bumi, gas bumi dan batu bara akan habis. Dengan laju pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) rata-rata 5,6% per tahun. Di masa depan, pengembangan energi akan bergeser dari energi berbasis fosil menjadi energi baru terbarukan.
Bersumber dari Indonesia 2050 Pathway Calculator, berdasarkan jenis energinya, energi baru terbarukan hanya menyumbang 4% dari total energi primer di Indonesia. Salah satu energi baru terbarukan tersebut adalah biomethane atau biogas. Pada Kebijakan Energi Nasional No.79 Tahun 2014 yang menargetkan kontribusi EBT mencapai 23% dari total bauran energi nasional pada tahun 2025. Dari target baruan energi sebesar 23% tersebut, bioenergy diharapkan untuk berkontribusi sebesar 9,7% atau 23 MTOE (Metric Ton Oil Equivalent) Salah satu produsen terbesar biogas di Indonesia adalah PT. Enero Agro Nusantara dengan kapasitas produksi. Biogas memiliki komponen antara lain Methane (CH4), karbondioksida (CO2) dan hydrogen sulfide (H2S). Biogas pada PT. Enero Agro Nusantara, CH4 memiliki persentase 55-65%, CO2 memiliki presentase 30-40% dan sisanya H2S sebanyak 1-2%. CO2 dalam biogas dapat menghambat serta menurunkan kadar CH4 sehingga nilai kalor dari biometana menurun. Meski H2S pada biogas hanya dalam jumlah kecil, namun H2S memiliki sifat korosif yang dapat merusak alat. Maka H2S dan CO2 merupakan impurities yang harus dihilangkan agar biogas memiliki kemurnian yang tinggi.
H2S dapat dihilangkan dengan cara adsorbsi menggunakan soil laterite. Soil laterite dimana sebagian besar kandungannya adalah Fe2O3 yakni sebesar 69% dimana kandungan tersebut dapat mengikat H2S. Soil laterite digunakan karena ketersediaanya di alam dalam jumlah banyak serta memiliki harga yang murah.
CO2 pada biogas dapat dihilangkan dengan metode karbonasi menggunakan CaO yang berasal dari steel slag. Steel slag yang digunakan adalah Granulated Blast Furnace Slag diperoleh dari PT. Krakatau Steel dengan kadar CaO pada steel slag sebesar 45,2%. Biomethane yang dihasilkan memiliki kemurnian hingga 96%. Biomethane dengan kemurnian tinggi dikompresi hingga menjadi CBG (Compressed Biomethane Gas) yang digunakan untuk alat transportasi,industri dan rumah tangga.
Selain menghasilkan Biomethane, dari adanya proses karbonasi CaO dengan CO2 juga dapat menghasilkan PCC (Precipitated Calcium Carbonat). Serbuk PCC dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti: kesehatan, makanan, dan industri. Maka mengacu pada pertimbangan tersebut, dibuatlahpra desain pabrik “Purifikasi Biogas PT.Enero dengan Karbonasi Mineral Ca(OH)2 dari Steel slag menggunakan Packed Bed Reactor”
Pabrik ini akan dibangun di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pemilihan lokasi dengan pertimbangan bahwa dekat dengan sumber biogas, yaitu PT Enero. Dari analisa ekonomi, Internal Rate Return (IRR) yang diperoleh sebesar 15,53% dimana dengan IRR tersebut mengindikasikan bahwa pabrik layak untuk didirikan dengan suku bunga sebesar 12% dan diperoleh Pay Out Time (POT) sebesar 3,47 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash flow. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan sebesar Rp 78.2543.447.947 . Sedangkan Break Even Point (BEP) yang diperoleh sebesar 29,48%. Dilakukan juga perhitungan NPV (Net Present Value), dimana diperoleh nilai Rp 727.596.491.235. Harga Net Present Value yang diperoleh bernilai positif (NPV>0). Hal ini menunjukkan bahwa proyek akan menambah nilai bagi pemegang saham sehingga proyek pembangunan pabrik ini layak untuk dilaksanakan.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSK 665.776 Saf p-1 • Safitri, Amelia
Uncontrolled Keywords: Biomethane, Purifikasi, Steel slag
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
T Technology > TP Chemical technology > TP350 Natural gas--Drying.
T Technology > TP Chemical technology > TP359 Biogas
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Amelia Safitri
Date Deposited: 04 Aug 2020 07:48
Last Modified: 25 May 2023 07:57
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/76927

Actions (login required)

View Item View Item