Analisis Spasial Sistem Informasi Geografis Untuk Pembentukan Geodatabase Batas Wilayah Dan Perubahan Garis Pantai Dengan Standar Kugi (Katalog Unsur Geografi Indonesia)

Wicaksono, Maulana Kukuh (2020) Analisis Spasial Sistem Informasi Geografis Untuk Pembentukan Geodatabase Batas Wilayah Dan Perubahan Garis Pantai Dengan Standar Kugi (Katalog Unsur Geografi Indonesia). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311640000089-Undergraduated_Thesis.pdf]
Preview
Text
03311640000089-Undergraduated_Thesis.pdf

Download (9MB) | Preview
[thumbnail of 03311640000089-Undergraduated_Thesis.pdf]
Preview
Text
03311640000089-Undergraduated_Thesis.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Batas wilayah administrasi memiliki fungsi sebagai pernyataan pemisahan wilayah kekuasaan secara administrasi. Pembentukan geodatabase batas wilayah administrasi yang terintegrasi terhadap garis pantai dan cakupan wilayah diperlukan untuk memudahkan dalam menganalisis data, informasi, inventarisasi data peta wilayah batas administrasi, sampai kepada penyebarluasan Informasi Geospasial (IG) Batas wilayah.
Dengan adanya Kebijakan Satu Peta dan target nasional terkait kebutuhan data batas indikatif dari batas desa, pemerintah melakukan kegiatan delineasi batas wilayah administrasi desa secara kartometrik untuk akuisisi IG batas wilayah yang masiv pada tahun 2018 dan 2019, belum lagi ditambahkan dengan adanya pemutakhiran garis pantai yang keduanya berperan penting dalam pembentukan IG batas wilayah dalam bentuk poligon. Ketidak seimbangan kapasitas pekerjaan terhadap tenggat waktu terjadi ketika menggunakan metode pemutakhiran secara konvensional. Metode yang dikerjakan secara konvensional dalam pengolahan data sangat rawan akan adanya kesalahan besar (blunder) akibat kesalahan manusia baik dalam proses digitasi, input attribut dan lain sebagainya. Dibutuhkan sebuah metode percepatan untuk melakukan analisa dan kelola data.
Tujuan penelitian kali ini adalah menyusun metode teknis pekerjaan dalam pengolahan geodatabase batas wilayah administrasi untuk mempercepat proses pengolahan dalam delineasi batas wilayah administrasi desa secara kartometrik, Serta menganalisis dengan cara membandingkan kapasitas tahapan pengolahan batas wilayah administrasi yang penulis buat terhadap metode teknis pekerjaan yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial. Pembuatan geodatabase disesuaikan dengan standar Katalog Unsur Geografi Indonesia (KUGI) yang disusun berdasarkan SNI ISO 19110:2015 tentang metodologi penyusunan katalog unsur geografi. Pada penelitian ini untuk mempercepat proses pengolahan delineasi batas wilayah administrasi desa secara kartometrik yang sesuai dengan standar KUGI, pengolahan dilakukan dengan menggunakan analisis spasial, manajemen data, model builder dan rumus macro vba pada Ms. Excel untuk melakukan coding otomatisasi beberapa atribut data. Studi kasus dalam penelitian ini yaitu batas wilayah administrasi di sebagian Provinsi Banten, meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kota Serang. Pemerintah melakukan kegiatan delineasi batas wilayah secara kartometrik pada tahun 2019 di wilayah tersebut sehingga dapat dijadikan acuan dalam membandingkan metode teknis pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 10 tahapan pada penyusunan metode teknis pekerjaan dalam pengolahan geodatabase batas wilayah administrasi yang sesuai dengan standar KUGI SNI ISO 19110:2015. Dari perbandingan kedua metode teknis pekerjaan antara BIG dan penulis dapat disimpulkan bawha metode teknis pekerjaan yang dilakukan penulis dapat mempercepat waktu dalam pengolahan dari 104 hari menjadi 5 hari. Dan dapat mengefisiensi jumlah personil tenaga kerja dari 3 orang menjadi 1 orang.
========================================================================================================================
Administrative boundaries have the function as a statement of separation of administrative territories. With the existence of the One Map Policy and the national targets related to the need for indicative boundary data from village boundaries, the government undertakes cartometric village boundary delineation activities for acquisition of IG boundary zones in 2018 and 2019, An imbalance of work capacity against deadlines occurs when using conventional updating methods. The method that is done conventionally in data processing is very prone to large errors (blunders) due to human error both in the digitization process, input attributes and so forth. An acceleration method is needed to analyze and manage data.
The purpose of this study is to compile technical methods of work in geodatabases processing administrative boundaries to accelerate the processing in cartometric delineation of village administrative territories, and analyze by comparing the capacity of the processing stages of administrative boundaries that the authors make to the technical methods of work carried out by the Agency Geospatial Information. The making of geodatabases is adjusted to the Indonesian Geographic Elements Catalog (KUGI) standards compiled based on SNI ISO 19110: 2015 on the methodology for preparing a catalog of geographic elements. In this research to accelerate the process of cartometric delineation processing of village administrative boundaries in accordance with KUGI standards, processing is carried out using spatial analysis, data management, model builders and macro vba formulas in Ms. Excel to do the automation of coding some data attributes. Case studies in this study are administrative boundaries in parts of Banten Province, including Pandeglang Regency, Lebak Regency, Tangerang Regency, Serang Regency, Tangerang City, and Serang City. The government conducted cartometric delineation activities in 2019 in the region so that it can be used as a reference in comparing the technical methods of work.
Based on the results of the study, obtained 10 stages in the preparation of technical work methods in processing geodatabase administrative area boundaries in accordance with ISO 9001 191: 2015 KUGI standards. From the comparison of the two technical methods of work between BIG and the author it can be concluded that the technical methods of the work carried out by the author can speed up the time in processing from 104 days to 5 days. And can streamline the number of workforce personnel from 3 people to 1 person.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Batas Wilayah Administrasi, KUGI, Geodatabase, Analisis Spasial, Administrative Boundaries, KUGI, Geodatabase, Spatial Analysis
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
T Technology > T Technology (General) > T57.5 Data Processing
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Maulana Kukuh Wicaksono
Date Deposited: 07 Aug 2020 02:18
Last Modified: 29 May 2023 03:34
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/77147

Actions (login required)

View Item View Item