Pra Desain Pabrik Sorbitol Dari Tepung Jagung Dengan Proses Hidrogenasi Katalitik

Rais, Mohamad Amien and Maharani, Citra Sekar (2020) Pra Desain Pabrik Sorbitol Dari Tepung Jagung Dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211640000040_02211640000058-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211640000040_02211640000058-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (11MB) | Preview
[thumbnail of 02211640000040_02211640000058-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211640000040_02211640000058-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (16MB) | Preview

Abstract

Sorbitol (d-glucitol) adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme lambat di dalam
tubuh. Sorbitol diperoleh dari reduksi dekstrosa, mengubah gugus aldehid menjadi gugus
hidroksil, sehingga dinamakan gula alkohol. Sorbitol merupakan pemanis yang rendah
kalori, berbeda dengan gula pasir (sukrosa) yang jumlah kalorinya cukup tinggi sehingga
dapat menyebabkan tingginya kadar gula dalam tubuh dan memicu penyakit degeneratif
lainnya. Tumbuhnya kesadaran mengenai masalah kesehatan, terutama dalam konteks
penggunaan alternatif yang lebih sehat mendorong sorbitol untuk dijadikan sebagai
pengganti gula pasir (sukrosa).
Industri sorbitol dinilai sangat strategis karena sorbitol banyak dimanfaatkan di
berbagai industri, seperti industri pangan, farmasi, kosmetik, kimia serta bidang industri
lainnya. Sehingga, bahan baku sorbitol secara tidak langsung sudah menjadi bagian dari
kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sorbitol nasional akan meningkat dengan sejalannya
pertumbuhan penduduk serta meningkatnya perkembangan dan pembangunan ekonomi
Indonesia. Menurut analisa dari IHS Markit, pertumbuhan konsumsi sorbitol di Indonesia
antara tahun 2016-2021 meningkat lebih dari 3% per tahun. Di samping itu pemerintah
Indonesia juga menyediakan kemudahan dalam pendirian pabrik sorbitol di Indonesia,
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.011/2011 tentang bea masuk
ditanggung pemerintah atas impor barang dan bahan guna pembuatan sorbitol.
Menurut Kementrian Perindustrian Indonesia, pabrik sorbitol di Indonesia hanya ada
dua yaitu PT. Cargill dan PT. Budi Starch & Sweetener. Apabila tidak ada upaya untuk
peningkatan kapasitas produksi sorbitol dikarenakan meningkatnya permintaan, maka
diproyeksikan akan terjadi defisit neraca sorbitol. Selain itu, upaya peningkatan kapasitas
produksi sorbitol juga dapat mengembalikan kembali daya saing industri sorbitol nasional
dan memperoleh devisa negara yang lebih besar apabila diekspor. Sehingga, pendirian
pabrik sorbitol di Indonesia memiliki prospek positif kedepannya.
Dipilihnya tepung jagung sebagai bahan baku utama untuk pembuatan produk sorbitol
karena memiliki kandungan karbohidrat atau pati yang tinggi. Selain itu komoditas tepung
jagung saat ini menjadi komoditas nasional yang cukup menjanjikan. Hingga Mei 2018,
berdasarkan data dari Indonesia Quarantina Full Automation System (IQFAST) Kementrian
Pertanian RI, Indonesia telah mengekspor tepatnya 9.329 ton tepung jagung. Selain itu,
komoditas jagung yang merupakan bahan baku dari tepung jagung menurut data dari
Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Jagung yang diterbitkan oleh Kementrian
Pertanian RI, untuk tahun 2018-2020 akan terjadi surplus jagung dikarenakan laju kebutuhan
jagung yang lebih rendah dari laju peningkatan produksi. Dengan itu diharapkan tepung
jagung dapat dimanfaatkan dengan baik, seperti halnya dimanfaatkan sebagai bahan baku
pada pabrik sorbitol yang nantinya akan memiliki nilai jual lebih tinggi daripada dijual dalam
bentuk aslinya.
Aplikasi penggunaan sorbitol berkembang begitu pesat dan bervariatif dalam berbagai
industri antara lain yaitu permen bebas gula, farmasi yaitu digunakan dalam sediaan tablet
farmasi (antasida) dan nutrisi (vitamin C), bahan tambahan roti (sebagai bulking agent dan
pemanis), produk surimi (produk ikan beku olahan), sosis, minuman, dan juga sebagai
produk perawatan mulut dan pasta gigi. Selain itu, sorbitol juga dapat dimanfaatkan sebagai
surfaktan.
Sorbitol dapat dibuat dengan beberapa cara dari berbagai jenis bahan baku, dengan
kondisi operasi serta konversi yang berbeda. Pembuatan sorbitol dari bahan baku tepung
jagung melalui dua tahap proses utama, tahap pertama yaitu hidrolisa atau proses perubahan
starch (pati) menjadi glukosa dengan menggunakan enzim dan tahap kedua yaitu proses
pengubahan glukosa menjadi sorbitol dengan proses hidrogenasi katalitik.
Proses pembuatan sorbitol dengan hidrogenasi katalitik dilakukan dengan
mereaksikan larutan dekstrosa dan gas hidrogen bertekanan tinggi dengan menambahkan
katalis Raney Nickel dalam reaktor hidrogenasi. Gas hidrogen masuk dari bawah reaktor
secara bubbling dan larutan dekstrose diumpankan dari atas reaktor sehingga terjadi reaksi.
Produk yang dihasilkan adalah grade sorbitol syrup non-crystallizing dengan konsentrasi
70% atau jika pada SNI disebut sorbitol cair Tipe-015.
Pabrik sorbitol ini direncanakan akan didirikan di Kabupaten Lamongan, Provinsi
Jawa Timur tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Lamongan yang
berlokasi di Kecamatan Brondong. Dimana salah satu pertimbangan utama pemilihan lokasi
ini adalah ketersediaan bahan baku, lahan, dan nilai UMK tenaga kerja. Selain itu juga
letaknya yang strategis untuk pemasaran karena letaknya berada di jalur pantura dan bagian
utara Jawa Timur sehingga biasa mempermudah proses pemasaran dan menjangkau
konsumen yang sebagian besar berada di pulau Jawa. Dengan berdirinya pabrik sorbitol ini
diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan sorbitol di dalam negeri dan
meningkatkan taraf hidup penduduk sekitar.
Pabrik direncanakan beroperasi secara kontinyu 24 jam selama 330 hari pertahun
operasi dengan perencanaan sebagai berikut :
iv
a. Kapasitas produksi
: 20.000 ton/tahun
b. Jumlah tenaga kerja
: 84 orang/hari
c. Kebutuhan bahan baku tepung jagung
: 18.357,858 ton/tahun
Pabrik ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2021 di Kabupaten Mojokerto,
Provinsi Jawa Timur dan direncanakan beroperasi pada tahun 2023. Modal diperoleh dengan
perbandingan 30% modal sendiri dan 70% modal pinjaman. Dari analisa perhitungan
ekonomi didapat hasil sebagai berikut :

Modal tetap (FCI)
: Rp 364.860.069.918

Modal kerja (WCI)
: Rp 213.510.149.409

Investasi total (TCI)
: Rp 578.370.219.328

Biaya produksi per tahun : Rp 640.530.448.227

Hasil penjualan per tahun Sorbitol 70% :
: Rp900.000.000.000

Internal Rate of Return
: 23,6%

Payout time
: 5,57 tahun

Break even point
: 26,41%
Dari hasil uraian diatas, ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis, pabrik sorbitol
dari tepung jagung ini layak didirikan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Hidrogenasi Katalitik, Pabrik Sorbitol, Pra Desain Pabrik, Tepung Jagung
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Citra Sekar Maharani
Date Deposited: 13 Aug 2020 06:35
Last Modified: 31 May 2023 01:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/77955

Actions (login required)

View Item View Item