Pra Desain Pabrik Minyak Goreng dari Dedak Padi

Purwaningsih, Indriana and Huda, Nur (2020) Pra Desain Pabrik Minyak Goreng dari Dedak Padi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211640000043_02211640000088-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211640000043_02211640000088-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Lamongan, Jawa Timur dengan estimasi waktu mulai produksi pada tahun 2024. Penentuan lokasi pabrik berdasarkan pada sumber bahan baku, sarana transportasi, dan penyediaan utilitas. Hal ini dikarenakan Lamongan merupakan penghasil dedak padi terbesar kedua di Jawa Timur selain daerah Jember yang menempati posisi pertama. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan pelabuhan sangat menguntungkan untuk distribusi produk maupun transportasi. Pabrik minyak goreng dari dedak padi ini berkapasitas 12000 ton/tahun dengan masa operasi selama 24 jam per hari dengan hari kerja 330 hari per tahun.
Terdapat tiga tahapan utama dalam pembuatan minyak goreng dari dedak padi yakni:
1. Persiapan bahan baku (Pre-treatment)
Persiapan bahan baku bertujuan untuk mengondisikan bahan baku sebelum masuk ke proses ekstraksi
2. Proses Ekstraksi
Pada proses ini, diharapkan 20% kadar minyak yang terkandung dalam dedak padi dapat diekstrak secara sempurna.
3. Proses Pemurnian
Memurnikan minyak crude hasil dari ekstraksi sebelumnya sehingga layak untuk dikonsumsi sebagai minyak goreng. Ketiga tahapan utama tersebut terbagi menjadi beberapa proses, di antaranya:
1. Proses Penstabilan Bahan Baku (Pre-Treatment)
Dedak padi memiliki kandungan asam lemak bebas (free fatty acid atau FFA) yang cukup tinggi. Maka dari itu diperlukan proses pemanasan bahan baku dengan pellet cooker untuk dapat menstabilkan kadar FFA dengan menonaktifkan enzim lipase yang terdapat dalam dedak padi.
2. Proses Ekstraksi Leaching dengan Solvent
Solvent yang digunakan yakni n-heksana dengan perbandingan 2 : 1. Dibutuhkan kurang lebih 3 stage untuk dapat mengekstrak minyak mentah dari dedak padi. Adapun minyak yang tidak terekstrak hanya sebesar 0,7% dari total kandungan minyak yang ada pada dedak padi.
3. Batchwise Extraction.
Proses ini merupakan tahapan pemurnian dengan metode ekstraksi berbasis fraksi lipid polar dan nonpolar untuk memisahkan minyak dengan kandungan lain yang tidak diinginkan. Dibutuhkan sebanyak 8 stage proses ekstraksi secara batch untuk dapat memurnikan minyak dari dedak padi hingga mencapai 99,49% dengan kadar FFA kurang dari 0,3%.

Sumber investasi pabrik minyak goreng dari dedak padi berasal dari 30% dana pribadi dan 70% dana pinjaman dari bank. Dengan perincian analisa ekonomi sebagai berikut: Investasi : Rp. 286,595,454,820
Internal Rate of Return : 28,47%
POT : 4,27 tahun
BEP : 33,03 %
dan juga jika dilihat dari analisa sensitifitas harga produk, bahan baku, investasi, serta kapasitas yang tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai IRR maka pabrik minyak goreng dari dedak padi ini layak untuk didirikan.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Crude Oil, Minyak Goreng, Nyamplung, Sawit
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP669 Oils, fats, and waxes
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Indriana Purwaningsih
Date Deposited: 29 Aug 2020 07:58
Last Modified: 12 Jun 2023 06:18
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/81628

Actions (login required)

View Item View Item