Studi Cost Benefit Tata Kelola Sampah Di Darat Dan Di Laut

Pratomo, Danang M (2014) Studi Cost Benefit Tata Kelola Sampah Di Darat Dan Di Laut. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4109100066-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
4109100066-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo merupakan satu-satunya tempat
pemrosesan akhir sampah Kota Surabaya dengan luas wilayah 34,7 ha. Kapasitas eksisting TPA
saat ini hanya bisa menampung sampah maksimal 1.200 ton/hari. Data jumlah penduduk
Surabaya pada tahun 2012 mencapai 3,1 juta jiwa dan diproyeksikan akan mencapai 3,6 juta
jiwa pada tahun 2022. Dengan begitu pada tahun 2012-2012 akan terjadi peningkatan
pertumbuhan penduduk sebesar 16,6%. Hal ini menyebabkan perkiraan umur operasional TPA
tidak akan lebih lama dari umur perencanaannya. Sebagai solusi untuk mengantisipasi
keterbatasan lahan dan kapasitas TPA adalah dengan menggunakan Material Recovery
Facilities (MRF) Apung. MRF Apung merupakan penerapan konsep MRF pada sebuah moda
apung yang beroperasi di laut dengan radius pengolahan yang diijinkan dalam MARPOL 73/78
Annex V. Untuk mengetahui dampak dari pengoperasian dari MRF Apung dalam penelitian ini
digunakan metode Cost – Benefit Analysis. Dimana setiap komponen biaya dan manfaatnya
dihitung baik internal maupun eksternal.
Dari hasil perhitungan didapat jumlah sampah penduduk Surabaya pada tahun 2022
diproyeksikan mencapai 1.385 ton/hari. Total biaya pengelolaan sampah di darat (eksisting)
adalah sebesar 939,9 milyar rupiah. Untuk total biaya yang diperlukan dalam pengolahan
sampah di laut (MRF Apung) adalah sebesar 542,2 milyar rupiah. Sedangkan total biaya yang
diperlukan dalam pengolahan sampah di darat (MRF Darat) adalah sebesar 468,7 milyar rupiah.
Manfaat dari konsep pengolahan sampah di laut adalah sebesar 54,7 milyar rupiah. Berdasarkan
analisis biaya dan manfaat menunjukkan hasil dimana rasio B/C sebesar 0,10 yang berarti
konsep MRF Apung tidak layak untuk dilaksanakan pada saat harga tanah masih senilai 1.5 juta
rupiah per m2
. Namun pada saat harga tanah telah mencapai 13,890 juta rupiah per m2 yang
diestimasikan pada tahun 2021, maka alternatif pengolahan sampah dengan menggunakan MRF
Apung akan layak dijalankan.
==================================================================================================================
Benowo landfill which has 34.7 ha area is the only place to final processing Municipal
Solid Waste (MSW) of Surabaya. The current capacity of the existing landfill can only hold a
maximum of 1,200 tons of MSW / day. The results obtained projection that by 2022 the amount
of MSW entering the landfill Surabaya population of 1,385 tons / day. This condition may
reduce the operational lifespan of the landfill compared to lifespan planning. One of the
alternative solution to anticipate limited land and landfill capacity is to use the Material
Recovery Facilities (MRF). Floating MRF is a MRF concept applied to a floating mode such
as ship that operate at sea in allowable radius based on MARPOL 73/78 Annex V. To determine
the impact of the operation of the Floating MRF used in this study of Cost - Benefit Analysis.
Where each component is calculated costs and benefits both internal and external.
From the calculation of the amount of waste obtained Surabaya population in 2022 is
projected to reach 1,385 tons / day. The total cost of waste management on land (existing) is
Rp 939 859 849 840. The total cost required for the processing of waste at sea (Floating MRF)
is Rp 542 161 450 229. While the total cost required in processing waste on land (MRF at land)
is Rp 468 701 895 418. The benefits of the concept of waste at sea is Rp Rp54.705.983.542.
Value Cost Benefit Ratio produced by Floating MRF is 0.10 which means that this concept is
not eligible to run. However, based on the results of the sensitivity analysis of the price of land
to waste management costs when land prices reached 13,890 million dollars per m2
in 2021, the
alternative waste treatment by using the Floating MRF will viable compared with waste
management on land.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPe 658.155 4 Pra s
Uncontrolled Keywords: Sampah kota, Kapasitas TPA, MRF apung, Cost - benefit analysis
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD38.5 Business logistics--Cost effectiveness. Supply chain management. ERP
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: ansi aflacha
Date Deposited: 15 Sep 2020 02:37
Last Modified: 15 Sep 2020 02:37
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/81919

Actions (login required)

View Item View Item