Desain Autonomous Fishing Vessel di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara

Daulay, Muhammad Fathillah (2020) Desain Autonomous Fishing Vessel di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111540000069-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04111540000069-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2023.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Pulau Morotai memiliki potensi ikan sebanyak 62.294 ton/tahun yang belum dimanfaatkan. Autonomous fishing vessel didesain agar bisa memanfaatkan potensi perikanan yang ada. Mengacu pada DNV-GL (2018), Lloyd’s Register (2016), dan AAWA (2016), kapal ikan ini tergolong semi-autonomous atau masih membutuhkan 4 orang kru untuk mengawasi kegiatan di atas kapal dan juga operator yang mengawasi kapal dari darat (ground control station). Metodologi yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti metodologi system based ship design (SBSD). Sistem operasi penangkapan ikan otonom terdiri dari beberapa agen otonom yang terintegrasi. Selain kapal penangkap ikan itu sendiri, terdapat berbagai agen otonom pendukung, seperti agen udara dan agen permukaan laut (untuk mengambil data
lingkungan laut), yang dapat digunakan dalam sistem operasi penangkapan ikan otonom. Untuk bernavigasi, kapal menggunakan beberapa sensor seperti kamera, GPS, LIDAR, Radar, Echo Sounder, infrared, dan emergency shut down. Fish finder menjadi agen permukaan laut yang berfungsi sebagai pengambil data lingkungan laut. Data dari fish finder dikirimkan ke komputer pusat melalui internet. Data kemudian diolah untuk selanjutnya dapat membantu kapal untuk membuat keputusan. Alat tangkap yang digunakan adalah jenis long line. Alat tangkap dan pengolahan ikan di atas kapal menggunakan alat otomatis sehingga dapat diintegrasikan dengan sistem autonomous dan meringankan pekerjaan kru, sehingga dapat mengurangi jumlah kru yang ikut berlayar. Perencanaan ukuran kapal ikan, data utama kapal, alat tangkap dan perhitungan pendekatan disesuaikan dengan daerah pelayaran dari kapal tersebut. Desain akhir kapal ikan menghasilkan kapal ikan dengan panjang (Lpp) 21 m, lebar (B) 5 m, tinggi (H) 2,6 m, dan sarat (T) 1,75 m serta bergerak dengan motor listrik yang mendapatkan tenaga dari baterai. Kemudian membuat gambar rencana garis, rencana umum, dan pemodelan 3D dari perhitungan-perhitungan yang sudah dilakukan.
====================================================================================================
Pulau Morotai district has a potential of 62,294 tons/year of untapped fish. Autonomous fishing vessels are designed to be able to exploit the potential of existing fisheries. Referring to DNV GL (2018), Lloyd's Register (2016), and AAWA (2016), this fishing vessel is classified as semi autonomous or still requires 4 crew members for activities on board and also operators who transport ships from land (ground control station). The methodology used in this thesis follows the methodology of system based ship design (SBSD). The autonomous fishing operation system consists of several integrated autonomous agents. In addition to the fishing vessel itself, there are a variety of supporting autonomous agents, such as air agents and sea surface agents (to collect sea environment data), which can be used in autonomous fishing operations. To navigate, the ship uses several sensors such as cameras, GPS, LIDAR, Radar, Echo Sounder, infrared, and emergency shut down. Fish finder is a sea level agent that functions as a marine environment data maker. Data from the fish finder is sent to a central computer via the internet. The data is then processed to further help the ship to make a decision. The fishing gear used is a long line. Fishing and fish processing equipment on board using an automatic tools so that it can be integrated with an autonomous system and lighten the work of the crew, so as to reduce the number of crews who go sailing. Fishing vessel size planning, main vessel data, fishing gear and approach calculation are adjusted to the shipping area of the ship. The final design of a fishing boat produces a fishing boat with a length (Lpp) of 21 m, width (B) 5 m, height (H) 2.6 m, and loaded (T) 1.75 m and moves with an electric motor that gets power from the battery. Then lines plan, general arrangements, and 3D modeling are made.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Semi-autonomous, Kapal Ikan, Alat Tangkap, Desain, Fishing Vessel, Fishing Gear, Design.
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM156 Naval architecture
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Fathillah Daulay
Date Deposited: 02 Sep 2021 09:26
Last Modified: 02 Sep 2021 09:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/91333

Actions (login required)

View Item View Item