Ghinathya, Dinda Kania (2023) Eksplorasi Kulit Singkong untuk Pembuatan Komposit sebagai Bahan Material Tas Wanita. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08311940000050-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat produksi singkong terbesar di Indonesia dengan urutan keempat yang menghasilkan 19-20 juta ton singkong, pada 2019 tercatat data ditjen tanaman pangan, luas area penanaman singkong sebesar 620.50 ha yang menghasilkan 16,35 juta ton singkong. Limbah singkong yang berupa kulit singkong itu sangat melimpah dan kurang diminati oleh masyarakat untuk diolah, walaupun sudah ada beberapa olahan kulit singkong yang beredar di pasaran seperti keripik kulit singkong, kulit singkong sebagai pakan ternak, kulit singkong sebagai bio ethanol, dll. Namun, dilihat dari sudut pandang lain kulit singkong termasuk kedalam limbah pasar yang tidak ada olahan lanjutannya dan menjadi sampah yang menggangu pencemaran udara di sekitar pasar. Sehingga dibutuhkan olahan lanjutan yang lebih efektif untuk mengurangi pencemaran tersebut. Sebuah inovasi material organik yang memanfaatkan kulit singkong sebagai salah satu komposisi utama dalam pembuatan material organik dikarenakan terdapat pati yang bisa digunakan dalam pembuatan biopolymer. Material kulit singkong ini memiliki karakteristik seperti kulit sintesis yang biasa digunakan pada produk fast fashion serta pembuatan biomaterial ini berkonsep zero waste dimana tidak ada limbah dari masa produksi hingga masa selesai produksi. Sehingga dapat dijadikan alternatif material biodegradable yang lebih ramah lingkungan guna untuk menanggulangi fenomena fast fashion. Material Biodegradable di Indonesia telah berkembang lebih dari sepuluh tahun yang lalu, namun penelitian akan material ini masih sangat jarang. Melihat peluang pasar pada produk tas wanita, Cassava peel leather dapat dijadikan alternatif sebagai kulit atau bahan kain yang dapat diolah menjadi suatu kerajinan, dilihat dari karakteristik yang kokoh serta kehalusan permukaannya, material ini dapat diaplikasikan menjadi sebuah produk tas yang menyerupai kulit. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan desain yang membuat value dari produk biomaterial ini lebih berguna dan bernilai tinggi. Untuk menunjang penelitian ini penulis melakukan observasi material terhadap ekspertis akan proses produksi dengan tujuan mengetahui jenis perlakuan bahan sehingga dapat menciptakan desain tas wanita yang bernilai tinggi dengan kualitas yang baik.
==============================================================================================================================
Indonesia is one of the countries with the largest level of cassava production in Indonesia with fourth place which produces 19-20 million tons of cassava. In 2019, data from the Directorate General of Food Crops recorded, the cassava planting area was 620.50 ha which produced 16.35 million tons of cassava. Cassava waste in the form of cassava peels is very abundant and is of little interest to the public for processing, although there are already several processed cassava peels on the market such as cassava skin chips, cassava peels as animal feed, cassava peels as bio-ethanol, etc. However, from another point of view, cassava peel is included in market waste which is not further processed and becomes waste that disturbs air pollution around the market. So that further processing is needed which is more effective to reduce the pollution. An organic material innovation that utilizes cassava peels as one of the main ingredients in the manufacture of organic materials because there is starch that can be used in the manufacture of biopolymers. This cassava peel material has characteristics such as synthetic leather which is commonly used in fast fashion products and the manufacture of this biomaterial has a zero waste concept where there is no waste from the production period to the completion of production. So that it can be used as an alternative biodegradable material that is more environmentally friendly in order to overcome the fast fashion phenomenon. Biodegradable materials in Indonesia have developed more than ten years ago, but research on these materials is still very rare. Seeing the market opportunity for women's bag products, Cassava peel leather can be used as an alternative as leather or fabric material which can be processed into a craft. Judging from its sturdy characteristics and smooth surface, this material can be applied into a bag product that resembles leather. Therefore it is necessary to develop a design that makes the value of this biomaterial product more useful and of high value. To support this research, the authors made material observations of experts on the production process with the aim of knowing the type of material treatment so that they can create high-value women's bag designs with good quality.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | cassava skin, biomaterial, zero waste, fast fashion, women's bag, Kulit Singkong, biomaterial, zero waste, fast Fashion, Tas Wanita |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5415.15 Branding (Marketing) |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Product Design > 90231-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Dinda Kania Ghinathya |
Date Deposited: | 30 Jul 2023 04:38 |
Last Modified: | 30 Jul 2023 04:38 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/100553 |
Actions (login required)
View Item |