Analisis Tegangan Lokal Dan Umur Kelelahan Konstruksi Bolder Pada FSO Ladinda Akibat Pengaruh Side By Side Offloading Process

Athoillah, Muhammad (2014) Analisis Tegangan Lokal Dan Umur Kelelahan Konstruksi Bolder Pada FSO Ladinda Akibat Pengaruh Side By Side Offloading Process. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4310100040_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
4310100040_Undergraduate_Thesis.pdf

Download (5MB)

Abstract

FSO Ladinda merupakan konversi dari kapal tanker yang dibangun tahun 1974 dan berubah fungsi sebagai FSO pada tahun 1984. Karena FSO ini merupakan konversi dari kapal tanker yang sebelumnya tidak digunakan untuk offloading process maupun bongkar muatan di perairan lepas pantai. Maka dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisa tegangan lokal dan umur kelelahan konstruksi bolder pada FSO Ladinda akibat pengaruh side by side offloading process. Analisa ini dilakukan karena konstruksi bolder merupakan mooring system equipment yang menerima beban paling besar saat side by side offloading process, sehingga dapat diketahui bahwa struktur tersebut masih aman untuk beroperasi. Dengan mengetahui prilaku gerak antara FSO dan tanker akibat beban gelombang pada kondisi free floating, akan didapatkan nilai tension hawser terbesar yang menghubungkan antara FSO dan tanker. Selain itu, akan diketahui nilai kekuatan memanjang kapal untuk mendapatkan nilai distribusi tegangan pada kontruksi bolder di FSO akibat gerakan struktur. Setelah itu dilakukan analisa tegangan lokal konstruksi bolder dengan beban tension hawser terbesar dan distribusi tegangan akibat gerakan FSO. Dari hasil tegangan lokal, dilakukan perhitungan umur kelelahan konstruksi bolder dengan menggunakan metode S-N Curve berdasarkan hukum kegagalan palmgren miner dengan mengestimasi kumulatif kegagalan fatigue menggunakan metode deterministic. Dari hasil pemodelan numerik yang dilakukan, diketahui bahwa prilaku gerak terbesar pada FSO dan tanker yaitu sebesar 4.543 deg/m dan 4.798 deg/m untuk gerakan roll pada light condition. Untuk hasil tension hawser terbesar yaitu 197.83 kN pada taut 5 dengan konfigurasi spring line pada arah 1800 dengan safety factor 0.8, dimana hasil ini tidak memenuhi syarat yang dianjurkan oleh ABS yaitu 1.82. Sedangkan distribusi tegangan pada konstruksi bolder akibat gerakan struktur yaitu untuk tegangan maksimum sebesar 24 MPa dan deformasi sebesar 0.00141 m. Dari input beban tersebut, didapat tegangan von mises pada konstruksi bolder sebesar 115 MPa dan deformasi sebesar 0.201 m. Hasil ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan tegangan ijin dan deformasi yang dianjurkan oleh ABS yaitu 225 MPa dan 4 mm. Berdasarkan tegangan maksimum tersebut, diperoleh hasil umur kelelahan konstruksi bolder yaitu 61 tahun selama umur operasi dengan beban lingkungan 100 tahunan.
=================================================================================================================================
FSO Ladinda is a conversion of the tanker which was built in 1974 and changed its functions as the FSO in 1984. Because of this FSO is a conversion from a tanker which previously not used for offloading and unloading process at the offshore. In this paper, local stress and fatigue life that occur in bolder construction because it is the mooring system equipment which receives the greatest burden when the side by side offloading process. So it can be known to determine whether the structure is still safe to operate. This case study begins with motion analysis of FSO and the tanker due to the wave load in free floating condtion, then the maximum tension of hawser connecting Tanker to FSO will be known. In addition, it will be known the longitudinal strength of FSO to determine stress distribution on a bolder construction due to the motion of the global structure. Based of the maximum tension of hawser and stress distribution, local stress analysis of bolder construction on the FSO will be done. From the results of the local stress, the calculation will be known for the fatigue life analysis of bolder construction by using S-N curve method based of palmgren miner rules with estimate the cumulative fatigue damage using the method of deterministic. Based on the modeling, it is known that the dominant motion for FSO and the tanker is 4.543 deg/m and 4.798 deg/m in roll at light condition. Based on the simulation carried out to obtain the maximum tension, the maximum hawser tension obtained on the rope 5 with the configuration of spring line is 197.82 kN at heading 1800 and the safety factor is 0.82. That safety factor was not requires by ABS, which is 1.82. While, the stress distribution on bolder construction due to the motion global structure is for the maximum stress of 24 MPa and deformation of 0.00141 mm. from the input of load, obtained the maximum stress on bolder construction of 115 MPa and the deformation of 0.201 m. This stress and deformation is less than the allowable maximum stress required by ABS, 225 MPa and 4 mm. based on the maximum stress, obtained the result of fatigue life in bolder construction is 61 year as long as the operation environmental load for about 100 years.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSKe 621.86 Ath a-2014
Uncontrolled Keywords: tegangan lokal, umur kelelahan, offloading process, side by side, local stress, fatigue life, side by side, offloading process
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC1680 Offshore structures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Marsudiyana -
Date Deposited: 24 Oct 2023 02:48
Last Modified: 24 Oct 2023 02:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/104841

Actions (login required)

View Item View Item