Ketahanan Siber Maritim: Strategi Untuk Meningkatkan Kesadaran Keamanan Siber di Kalangan Pelaut Indonesia

Maretta, Daniel Yust Rizal (2024) Ketahanan Siber Maritim: Strategi Untuk Meningkatkan Kesadaran Keamanan Siber di Kalangan Pelaut Indonesia. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6021221008-Master_Thesis.pdf] Text
6021221008-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2026.

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Industri maritim semakin berkembang dan mengandalkan teknologi digital untuk memfasilitasi operasi bisnisnya. Terlepas dari semua manfaatnya, perkembangan teknologi ini dibayangi oleh risiko ancaman serangan siber. Pelaut merupakan sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam industri ini. Terlepas dari peran penting faktor manusia dalam keamanan siber, terdapat perbedaan kesiapan pelaut di seluruh dunia dalam mengantisipasi risiko serangan siber, terutama di Indonesia yang merupakan salah satu penyumbang tenaga kerja pelaut terbesar di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tingkat kesadaran keamanan siber saat ini di kalangan pelaut Indonesia, mengidentifikasi keterampilan keamanan siber yang diperlukan, dan mengusulkan strategi yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan keamanan siber mereka. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan ketahanan siber di sektor maritim, sehingga dapat melindungi operasi maritim dari ancaman siber.
Metodologi yang digunakan dalam tesis ini adalah pendekatan metode campuran, yang menggabungkan teknik penelitian kuantitatif dan kualitatif. Survei komprehensif dilakukan untuk menilai tingkat pengetahuan keamanan siber saat ini di kalangan pelaut Indonesia. Survei yang terdiri dari 13 pertanyaan ini disebarkan kepada sampel sebanyak 459 pelaut. Selain itu, data kualitatif juga dikumpulkan melalui wawancara dengan para ahli keamanan siber, lembaga pendidikan dan pelatihan maritim, serta perusahaan pelayaran. Wawancara tersebut memberikan wawasan tentang keterampilan keamanan siber yang penting yang diperlukan bagi pelaut dan strategi potensial untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber. Temuan dari tesis ini mengungkapkan bahwa mayoritas pelaut Indonesia memiliki pengetahuan yang tidak memadai tentang keamanan siber. Secara umum, 60,13% responden dikategorikan memiliki pengetahuan “Kurang”, 13,51% “Cukup”, dan 26,36% “Mahir”. Analisis kualitatif mengidentifikasi keterampilan keamanan siber utama yang diperlukan untuk pelaut yang berkaitan dengan aspek Identifikasi, Lindungi, Deteksi, Tanggapi, dan Pulihkan. Hasil penelitian menyoroti kesenjangan yang signifikan antara pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pelaut dalam konsep keamanan siber. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi adanya pengakuan yang kuat di antara para pelaut tentang pentingnya pendidikan keamanan siber, yang menunjukkan adanya kemauan untuk meningkatkan diri di bidang ini. Tesis ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan pelaut Indonesia dan memberikan strategi yang dapat ditindaklanjuti untuk diimplementasikan oleh Kementerian Perhubungan cq. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Maritim sebagai lembaga yang mengelola pendidikan pelaut di Indonesia. Strategi tersebut dirumuskan ke dalam tiga tahap: strategi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam pengembangan kurikulum keamanan siber. Dengan mengatasi kesenjangan yang teridentifikasi dan meningkatkan keterampilan keamanan siber para pelaut, diharapkan industri maritim dapat melindungi operasinya dengan lebih baik dari ancaman siber, sehingga meningkatkan ketahanan siber secara keseluruhan.
=====================================================================================================================================
The maritime industry is growing and relying on digital technology to facilitate its business operations. Despite all the benefits, this technological development is overshadowed by the risk of cyberattack threats. Seafarers are the human resources that play an important role in this industry. Despite the important role of human factors in cybersecurity, there are differences in the preparedness of seafarers around the world in anticipating the risk of cyberattacks, especially in Indonesia, which is one of the largest contributors to the global seafarer workforce. This research aims to investigate the current level of cybersecurity awareness among Indonesian seafarers, identify critical cybersecurity skills required, and propose effective strategies to improve their cybersecurity knowledge. The ultimate goal is to improve cyber resilience in the maritime sector, so as to protect maritime operations from cyber threats. The methodology used in this thesis is a mixed methods approach, which combines quantitative and qualitative research techniques. A comprehensive survey was conducted to assess the current level of cybersecurity knowledge among Indonesian seafarers. The survey, consisting of 13 questions, was distributed to a sample of 459 seafarers. In addition, qualitative data was collected through interviews with cybersecurity experts, maritime education and training institutions, and shipping companies. The interviews provided insights into the critical cybersecurity skills required for seafarers and potential strategies to improve cybersecurity awareness. The findings of this thesis reveal that the majority of Indonesian seafarers have inadequate knowledge of cybersecurity. In general, 60.13% of respondents were categorised as having "Insufficient" knowledge, 13.51% "Sufficient", and 26.36% "Advanced". The qualitative analysis identified key cybersecurity skills required for seafarers which is relating to Identify, Protect, Detect, Respond, and Recover aspect. The results of the study highlighted a significant gap between the knowledge and skills required by seafarers in cybersecurity concepts. However, the research also identified a strong recognition among seafarers of the importance of cybersecurity education, indicating a willingness to improve in this area. This thesis underscores the urgent need to enhance cybersecurity awareness among Indonesian seafarers and provides actionable strategies to be implemented by the Ministry of Transportation cq. Maritime Human Resources Development Agency as the institution that manages seafarer education in Indonesia. The strategies are formulated into three stages: short-term, medium-term, and long-term strategies in cybersecurity curriculum development. By addressing identified gaps and improving the cybersecurity skills of seafarers, it is expected the maritime industry can better protect its operations from cyber threats, thereby improving overall cyber resilience.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Cybersecurity, Awareness, Indonesian seafarers
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1029.S53 Educational games. Simulation methods
L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21209-(S2) Master Thesis
Depositing User: Daniel Yust Rizal Maretta
Date Deposited: 28 Aug 2024 01:11
Last Modified: 28 Aug 2024 01:11
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115549

Actions (login required)

View Item View Item