Evaluasi Kinerja IPLT Nipa-Nipa di Makassar

Fahmi, Nita Arina (2022) Evaluasi Kinerja IPLT Nipa-Nipa di Makassar. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014201011-Master_Thesis.pdf] Text
6014201011-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (9MB)

Abstract

Pengolahan air limbah bertujuan untuk menurunkan kadar kontaminan dalam air limbah tersebut agar aman dibuang ke lingkungan. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap kualitas air limbah dari effluent IPLT Nipa-Nipa, masih ditemukan beberapa parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu air limbah domestik berdasarkan Permen LHK No.68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, maka diperlukan adanya evaluasi terhadap IPLT Nipa-Nipa Makassar. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh UPTD PAL Makassar saat ini yakni kondisi unit pengolahan pada IPLT tidak berjalan optimal dalam pengoperasiannya, akibatnya kualitas air limbah pada effluent IPLT juga belum sesuai dengan baku mutu yang akan berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, hal ini juga berdampak pada kinerja IPLT terhadap pelayanannya kepada masyarakat dimana LLTT masih sulit diterapkan secara merata ke seluruh masyarakat Kota Makassar selama kondisi IPLT masih belum maksimal dalam pengoperasiannya. Berdasarkan pemaparan di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi unit-unit pengolahan pada IPLT Nipa-Nipa pada aspek teknis untuk mengetahui unit apa saja yang perlu dilakukan perbaikan. Kemudian evaluasi terhadap kelayakan finansial IPLT saat ini dan kelayakan finansial jika dilakukan perbaikan. Selanjutnya diperlukan adanya evaluasi terhadap aspek kelembagaan yang mengelola IPLT sehingga dapat memaksimalkan pengoperasian dan pemeliharaan IPLT itu sendiri. Metode yang digunakan untuk evaluasi aspek teknis yakni dengan perbandingan antara desain kriteria perencanaan dan desain kriteria eksisting. Selanjutnya untuk iv evaluasi aspek menggunakan metode NPV (Net Present Value), metode BCR (Benefit Cost Ratio), dan metode IRR (Internal Rate of Return) untuk mengetahui kelayakan finansial dari IPLT eksisting dan pasca rehabilitasi. Kemudian aspek kelembagaan untuk menganalisis pengelolaan dan pengoperasian IPLT menggunakan metode FFA (Force Field Analysis) sehingga dapat diperoleh strategi untuk mengembangkan bentuk kelembagaan UPTD PAL Makassar sebagai pengelola IPLT Nipa-Nipa saat ini. Hasil evaluasi aspek teknis menunjukkan bahwa unit pengolahan IPLT eksisting masih dapat dioperasikan dan masih mampu menurunkan kadar kontaminan hingga dibawah baku mutu dengan adanya perbaikan untuk beberapa unit pengolahan tanpa adanya penambahan unit. Dimana unit pengolahan yang memerlukan perbaikan adalah kolam anaerobik I-II yang perlu adanya penambahan tinggi kolam, kolam SSC dan kolam anaerobik I –II yang perlu diberi atap serta penutupan kolam tangki imhoff. Selebihnya hanya perlu dilakukan pemaksimalan dalam pengoperasian IPLT pasca perbaikan sesuai dengan SOP yang ada sehingga unit pengolahan dapat maksimal dalam pengolahannya. Selanjutnya untuk aspek finansial menunjukkan bahwa kelayakan finansial pada IPLT ini akan pulih dengan adanya penambahan jumlah pelanggan dan penjualan lumpur kering atau pupuk tinja. Sedangkan untuk aspek kelembagaan menunjukkan adanya peluang pengembangan kelembagaan dari bentuk kelembagaan UPTD menjadi bentuk kelembagaan dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
==================================================================================================================================
Wastewater treatment aims to reduce the levels of contaminants in the wastewater so that it is safely disposed of into the environment. Based on the results of laboratory tests on the quality of wastewater from the Nipa-Nipa Sludge Treatment Plant (STP) effluent, several parameters were still found that were not in accordance with the domestic wastewater quality standards based on the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 68 of 2016 concerning Domestic Wastewater Quality Standards, it is necessary to evaluate the Nipa-Nipa STP Makassar. One of the problems currently faced by Makassar Waste Water Treatment Area Technical Service Unit (WWTA-TSU) is that the condition of the treatment unit at the STP does not run optimally in its operation, as a result the quality of the wastewater in the effluent STP is also not in accordance with the quality standards which will be harmful to the environment. In addition, this also has an impact on the performance of STP for its services to the community where Scheduled Slurry Service (SSS) is still difficult to be applied evenly to all people of Makassar City as long as the conditions of STP are still not optimal in operation. Based on the explanation above, the purpose of this research is to evaluate the processing units at the Nipa-Nipa STP on the technical aspect to find out which units need improvement. Then evaluate the economic feasibility of the current STP and the economic feasibility if improvements are made. Furthermore, it is necessary to evaluate the institution that manages the STP so that it can maximize the operation and maintenance of the STP itself. vi The method used to evaluate the technical aspects is a comparison between the design criteria of planning and the design of existing criteria. Furthermore, for the evaluation of aspects using the NPV (Net Present Value) method, the BCR (Benefit Cost Ratio) method, and the IRR (Internal Rate of Return) method to determine the economic feasibility of the existing and post-rehabilitation STP. Then the institutional aspect to analyze the management and operation of the STP using the FFA (Force Field Analysis) method so that a strategy can be obtained to develop the institutional form of WWTA-TSU Makassar as the manager of the current Nipa-Nipa STP. The results of the evaluation of the technical aspects indicate that the existing STP processing unit can still be operated and is still able to reduce contaminant levels to below the quality standard with improvements to several processing units without additional units. Where the treatment units that need improvement are anaerobic ponds I - II which need to increase the height of the pond, SSC ponds and anaerobic ponds I - II which need to be roofed and the closure of the imhoff tank pond. The rest only needs to be maximized in the post-repair STP operation in accordance with the existing SOP so that the processing unit can maximize its processing. Furthermore, for the financial aspect, it shows that the financial feasibility of this STP will recover with the addition of the number of customers and the sale of dry sludge or manure. Meanwhile, for the institutional aspect, there are opportunities for institutional development from The Regional Technical Service Unit (RTSU) institutional form to an institutional form with the Financial Management Pattern of the Regional Public Service Agency (FMP-RPSA).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: RTL 628.354 Fah e-1 2022
Uncontrolled Keywords: BCR, FFA, IPLT Nipa-Nipa, IRR, NPV.
Subjects: H Social Sciences > HF Commerce > HF5549.5.P35 Performance standards
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 17 Sep 2024 06:03
Last Modified: 17 Sep 2024 06:03
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/115639

Actions (login required)

View Item View Item