Fadhilah, Muhammad Hilmy (2022) Studi Eksperimen Pengering Beku Untuk Pengeringan Cabai Dengan Variasi Waktu Dan Temperatur 50 ֯C. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10211810010050-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (4MB) |
Abstract
Cabai merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang tumbuh subur di Indonesia. Kebutuhan akan cabai di Indonesia sangatlah tinggi mengingat citarasa masakan indonesia kaya akan rempah rempah. Cabai merupakan salah satu produk pertanian yang dapat dikeringkan menggunakan pengering beku. Cabai memiliki karakteristik sangat mudah rusak dan bersifat musiman. Cabai memiliki karakteristik sangat mudah rusak dan bersifat musiman. Ini menyebabkan petani cabai yang menerapkan teknologi budidaya akan memilih untuk menghasilkan cabai yang banyak pada musim panen raya. Hal ini menjadi masalah bagi petani cabai karena pada panen raya harga cabai turun dan mudah busuk Pengeringan beku adalah salah satu metode pengeringan yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode pengeringan yang lain. Ada 3 tahap dalam pengeringan beku, yaitu pembekuan, pengeringan primer dan pengeringan sekunder. Tahap pembekuan yaitu tahap produk dibekukan hingga semua bagian produk membeku. Selanjutnya adalah pengeringan primer dimana kandungan air dihilangkan dengan cara sublimasi. Tahap terakhir adalah pemanasan sekunder yaitu menghilangkan kandungan air yang tidak hilang dengan cara sublimasi. Studi eksperimen ini dimulai dari pemilihan komponen serta assembly komponen alat. Setelah selesai maka dilakukan uji kebocoran, dan juga uji terhadap parameter yang telah ditentukan. Dalam penelitian kali ini penulis akan menggunakan metode uji kinerja sistem pendingin pada mesin pengering beku dengan cara dinyalakan sistem selama 30 menit kemudian di catat tekanan dan temperatur nya dengan interval 10 menit, serta melakukan uji kinerja kadar air yang dapat dihilangkan oleh mesin tersebut. Dalam uji kinerja kadar air metode yang digunakan adalah dengan variasi waktu penahanan pengeringan, setelah pembekuan selama 2 jam kemudian waktu pengeringan divariasi mulai dari 2, 4, 6, dan 8 jam dengan temperatur 50 oC. Berdasarkan hasil dari studi eksperimen, didapatkan Mesin Pengering Beku yang berfungsi dengan baik pada temperatur pemanasan sebesar 50 o c dan ditahan selama 6 jam dengan pengurangan massa sebesar 68%. Didapatkan juga hasil laju pengeringan rata-rata cabai sampai 6 jam pada alat pengering beku untuk pengeringan cabai dengan temperature 50oC adalah sebesar 0,00131% gr/min, data kinerja sistem pendingin, penurunan massa, kadar air yang hilang serta laju pengeringan yang berhasil dilakukan. Analisa Kinerja mesin pendingin bisa digunakan untuk melihat efisiensi dari sistem yang dibuat.
===================================================================================================================================
Chili is one of the kitchen spice plants that thrive in Indonesia. The need for chili in Indonesia is very high considering the taste of Indonesian cuisine is rich in spices. Chili is one of the agricultural products that can be dried using a freeze dryer. Chili has the characteristics of being very perishable and seasonal. Chili has the characteristics of being very perishable and seasonal. This causes chili farmers who apply cultivation technology to choose to produce a lot of chili during the harvest season. This is a problem for chili farmers because during the harvest season, the price of chili drops and it rots easily. Freeze drying is one of the drying methods that has advantages compared to other drying methods. There are 3 stages in freeze drying, namely freezing, primary drying, and secondary drying. The freezing stage is the stage where the product is frozen until all parts of the product are frozen. Next is primary drying where the water content is removed by sublimation. The last stage is secondary heating, which is removing the water content that is not lost by sublimation. This experimental study begins with the selection of components and assembling of the components of the tool. After completion, a leak test is carried out, and also a test of the parameters that have been determined. In this study, the author will use the method of testing the performance of the cooling system on the freeze dryer by turning on the system for 30 minutes then recording the pressure and temperature at 10-minute intervals, and testing the performance of the moisture content that can be removed by the machine. In the performance test the moisture content of the method used is by varying the drying holding time, after freezing for 2 hours then the drying time is varied from 2, 4, 6, and 8 hours with a temperature of 50 o C. Based on the results of the experimental study, the Freeze Dryer was found to function properly at a heating temperature of 50 oC and held for 6 hours with a mass reduction of 68%. The results also obtained that the average drying rate of chili for up to 6 hours in a freeze dryer for drying chili with a temperature of -2 is 0.00131% gr/min, cooling system performance data, mass reduction, lost water content and successful drying rate. conducted. Cooling engine performance analysis can be used to see the efficiency of the system made.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSMI 621.815 Fad s-1 2022 |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ230 Machine design |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 08:02 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 08:02 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/115656 |
Actions (login required)
View Item |