Alifiani, Alya (2022) Kajian Risiko Kekeruhan Afvoer Wilayut Sebagai Air Baku Ipa Siwalanpanji Dengan Metode Hazard Identification, Risk Assessment, And Risk Control (Hirarc). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03211840000069-Undergraduate_Thesis.pdf Download (7MB) |
Abstract
Dalam menjaga kualitas air, diperlukan pemantauan sebagai salah satu upaya pengendalian pencemaran pada air baku. PDAM Delta Tirta Sidoarjo merupakan salah satu PDAM yang mempunyai tugas untuk mengelola air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Terdapat IPA yang menggunakan Afvoer sebagai air baku, salah satunya yaitu IPA Silawanpanji yang menggungakan Afvoer Wilayut. Afvoer merupakan saluran air yang mendapatkan air dari sisa air sawah dan buangan air limbah di kanan kirinya. Pada IPA Siwalanpanji ketika kondisi musim kemarau tingkat kekeruhan dan TSS pada Afvoer Wilayut biasanya cukup tinggi, dan kondisi ini akan sangat fluktuatif di saat musim hujan. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas air baku dan air produksi pada IPA Siwalanpanji. Dilakukan pengolahan data terlebih dahulu dengan menggunakan fishbone analysis dan selanjutnya dengan metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bahaya Afvoer Wilayut pada proses produksi, menganalisis penilaian risiko yang ditimbulkan dari penggunaan Afvoer Wilayut, dan menemukan upaya dalam mengendalikan risiko yang ditimbulkan akibat penggunaan Wilayut pada PDAM Sidoarjo. Metode yang digunakan terlebih dahulu yaitu fishbone analysis hal ini untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah dan mengetahui sebab akibat terjadinya risiko kecelakaan kerja yang sudah diidentifikasi menggunakan tabel risiko, kemudian dilanjutkan analisisnya dengan metode HIRARC untuk mencegah atau meminimalisir kecelakaan kerja. HIRARC merupakan metode yang dimulai dari menentukan jenis kegiatan kerja yang kemudain diidentifikasi sumber bahayanya sehingga di dapatkan risikonya, yang kemudian akan dilakukan penilaian resiko dan pengendalian risiko untuk mengurangi paparan bahaya yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. Sehingga dalam kajian penelitian ini akan dilakukan analisis terkait identifikasi bahaya, penilaian risiko, serta pengendaliannya dalam penggunaan afvoer wilayut sebagai air baku untuk produksi air minum. Afvoer Wilayut merupakan baku mutu air kelas III berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 sedangkan kondisi idealnya yaitu baku mutu air kelas I. Selain itu nilai kekeruhan yang sangat tinggi sehingga mempengaruhi nilai efisiensi penyisihan kekeruhan pada hasil air olahan menjadi kurang optimal bila dibandingkan dengan ketentuan dasar. Oleh karena itu, dilakukan penilaian risiko dan didapatkan bahwa potensi risiko paling tinggi dari segi teknis terdapat pada unit prasedimentasi sedangkan dari segi non-teknis yaitu kinerja operasional dengan kategori sedang. Dilakukan pengendalian risiko dengan mengatasi kendala yang muncul pada prasedimentasi yang mempengaruhi efektivitas penyisihan kekeruhan seperti dilakukan pengurasan secara berkala agar tidak terjadi penebalan lumpur
===============================================================================================================================
In maintaining water quality, monitoring is needed to control pollution in raw water. PDAM Delta Tirta Sidoarjo is one of the PDAMs that has the task of managing clean water to meet the needs of the community in Sidoarjo Regency. There are IPAs that use Afvoer as raw water, one of which is Silawanpanji IPA which uses Afvoer Wilayut. Afvoer is a water channel that gets water from the rest of the rice fields and wastewater discharge on either side. At the Siwalanpanji IPA during dry season conditions, the level of turbidity and TSS in Afvoer Wilayut is usually relatively high, and this condition will be very volatile during the rainy season. So it is necessary to research to determine the quality of raw water and production water at the Siwalanpanji WTP. Data processing is carried out first using fishbone analysis and then using the Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) method. This study was conducted to identify the dangers of Afvoer Wilayut in the production process, analyze the risk assessment arising from the use of Afvoer Wilayut, and find efforts to control the risks caused by the use of Wilayut in PDAM Sidoarjo. The method used first is fishbone analysis, this is to find out the factors that cause the problem and find out the cause and effect of the occurrence of work accident risks that have been identified using a risk table, then continue the analysis with the HIRARC method to prevent or minimize workplace accidents. HIRARC is a method that starts by determining the type of work activity which then identifies the source of the hazard so that the risk is obtained, which will then carry out a risk assessment and risk control to reduce exposure to hazards contained in each type of work. So that in this research study, an analysis related to hazard identification, risk assessment, and control will be carried out in the use of afvoer wilayut as raw water for drinking water production. Afvoer Wilayut is a class III water quality standard based on PP No. 22 of 2021, while the ideal condition is the water quality standard of class I. In addition, the turbidity value is very high so that it affects the value of the efficiency of removing turbidity in processed water products to be less than optimal when compared to the basic provisions. Therefore, a risk assessment was carried out and it was found that the highest potential risk from a technical point of view was in the pre-sedimentation unit, while from a non-technical perspective, the operational performance was in the medium category. Risk control is carried out by overcoming obstacles that arise in the pre-sedimentation that affect the effectiveness of the removal of turbidity such as regular draining to avoid thickening of the mud.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSL 628.16 Ali k-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | Afvoer, Fishbone analysis, HIRARC, Instalasi Pengolahan Air, Kekeruhan, Afvoer, Fishbone analysis, HIRARC, Turbidity, Water Treatment Plant |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD433 Water treatment plants |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Marsudiyana - |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 02:38 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 02:38 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/115892 |
Actions (login required)
View Item |