Pengaruh Ventilasi Dan Aktivitas Penghuni Terhadap Kualitas Udara Dalam Ruang Pada Rumah Tinggal Di Sekitar Kawasan Industri Untuk Pm2.5"

Nabila, Dessy Farihi (2022) Pengaruh Ventilasi Dan Aktivitas Penghuni Terhadap Kualitas Udara Dalam Ruang Pada Rumah Tinggal Di Sekitar Kawasan Industri Untuk Pm2.5". Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 03211840000009-Undergraduate_Thesis.pdf Download (6MB)

Abstract

Manusia cenderung menghabiskan waktunya di dalam ruangan. Ruangan yang baik dapat mempengaruhi produktivitas dan kenyamanan penghuninnya. Salah satu faktor ruangan yang baik adalah kualitas udara dalam ruangan. Kualitas udara yang buruk dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan sick building syndrome. Pencemaran udara dalam ruangan merupakan masalah yang serius karena bahan pencemar tidak dapat mengalir dengan bebas dan akan terakumulasi. Polutan udara dalam ruangan dapat berasal dari polusi udara luar seperti kegiatan lalu lintas dan industri yang masuk melalui ventilasi, serta aktivitas penghuni, seperti memasak dan merokok, pun emisi dari peralatan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas udara PM2.5 dalam ruang rumah terhadap baku mutu, dan mengkaji pengaruh faktor ventilasi dan aktivitas penghuni terhadap kualitas udara dalam ruang pada PM2.5. Pengambilan sampel dilakukan kepada 6 rumah yang berlokasi kurang dari 1 km dari kawasan industri selama 3 hari untuk masing-masing rumah. Pengukuran PM2.5 menggunakan AirVisual Pro dengan interval pengukuran 10 menit. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui aktivitas penghuni yang dapat mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan. Hasil pengukuran PM2.5 dibandingkan dengan baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 lampiran VII, kemudian dievaluasi. Selain itu hasil data pengukuran dan kuisioner dianalisis untuk mengetahui pengaruh ventilasi dan aktivitas penghuni. Metode menggunakan analisis regresi linear berganda melalui aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 seluruh rumah berkisar antara 22,34 μg/m3 hingga 88,45 μg/m3. Evaluasi lima dari enam rumah melebihi baku mutu, hanya satu rumah dengan penggunaan jendela terbuka paling lama memiliki kualitas udara dalam ruangan yang baik. Terdapat korelasi antara kualitas udara indoor dan outdoor yang signifikan saat jendela terbuka dan tertutup. Hubungan yang tinggi saat jendela tertutup kemungkingan diakibatkan karena infiltrasi. Berdasarkan uji regresi yang dilakukan didapatkan bahwa faktor kelembaban, suhu, jendela terbuka, jumlah AC, penggunaan AC, jumlah kipas, penggunaan kipas, penggunaan exhaust fan, bahan bakar memasak, aktivitas memasak, rutinitas membersihkan rumah, aktivitas merokok, dan jumlah furnitur mempengaruhi konsentrasi PM2.5. Seluruh variabel bebas dapat menjelaskan pengaruh terhadap konsentrasi PM2.5 sebesar 35,2%
===============================================================================================================================
Humans tend to spend their time indoors. A good room can affect the productivity and comfort of its occupants. One of the factors of a good room is the air quality in the room. Poor air quality can cause respiratory problems and sick building syndrome. Indoor air pollution is a serious problem because contaminants cannot flow freely and will accumulate. Indoor air pollutants can come from outdoor air pollution, such as traffic and industrial activities entering through household ventilation, as well as occupant activities, for example cooking and smoking as well as emissions from household appliances. This study aims to evaluate the indoor air quality of PM2.5 against quality standards and examine the effect of ventilation factors and occupant activities on indoor air quality at PM2.5. Sampling was carried out on 6 houses located less than 1 km from the industrial area for 3 days each. PM2.5 was measured using an AirVisual Pro with the interval of 10 minutes. Interviews were also conducted to determine occupant activities that could affect indoor air quality. The results of the PM2.5 measurement are compared with the ambient air quality standard according to “Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 lampiran VII”, which are then evaluated. In addition, The measurement data and questionnaire results were analyzed to determine the effect of ventilation and occupant activity. The method used is multiple linear regression analysis through the SPSS application. The results showed that the concentration of PM2.5 in all houses ranged from 22,34 μg/m3 to 88,45 μg/m3 . Evaluation of five of the six houses exceeded the quality standard, only one house with the longest use of open windows had good indoor air quality. Correlation of indoor and outdoor is significant during open windows and closed windows. The effect of infiltration resulted in a high relationship between indoor and outdoor PM2.5 concentrations when the windows were closed. Based on the regression test, it was found that the factors of humidity, temperature, open windows, number of air conditioners, use of air conditioners, number of fans, use of fans, use of exhaust fans, cooking fuel, cooking activities, house cleaning routines, smoking activities, and the amount of furniture affect PM2.5 concentration. All independent variables can explain the effect on PM2.5 concentration of 35.2%.

Item Type:	Thesis (Other)
Additional Information:	RSL 628.53 Nab p-1, 2022
Uncontrolled Keywords:	aktivitas penghuni, kualitas udara dalam rumah, PM2.5, regresi linear berganda, ventilasi, indoor air quality, multiple linear regression, occupant activity, PM2.5, ventilation
Subjects:	T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD883.5 Air--Pollution
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mr. Marsudiyana -
Date Deposited:	10 Dec 2024 04:23
Last Modified:	10 Dec 2024 04:23
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/115939

Actions (login required)

View Item