Optimasi Perencanaan Perbaikan Tanah Dasar Dan Analisa Stabilitas Tanggul Pada Area Reklamasi Proyek Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kuala Tanjung, Medan (Tahap I)

Karimatunnisa’, Karimatunnisa’ (2016) Optimasi Perencanaan Perbaikan Tanah Dasar Dan Analisa Stabilitas Tanggul Pada Area Reklamasi Proyek Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kuala Tanjung, Medan (Tahap I). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 3112100143-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (10MB)

Abstract

Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan pelabuhan baru yang dibangun oleh Pelindo I. Pembangunan lapangan peti kemas ini berlokasi di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Geometri lapangan penumpukan peti kemas pelabuhan memiliki luas 13 Ha dengan panjang 690 m dan lebar 191 m. Dari hasil penyelidikan tanah didapatkan tanah dasar pada area reklamasi tersebut merupakan tanah lempung lunak. Untuk itu diperlukan perbaikan tanah dasar dengan metode preloading sistem surcharge dan percepatan waktu pemampatan menggunakan PVD. Namun percepatan pemampatan dengan PVD yang banyak dilakukan adalah memasang PVD seluruh tanah lunak. Metode konvensional tersebut membutuhkan biaya yang besar diawal perencanaan, oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mendapatkan biaya perencanaan awal yang paling ekonomis dan aman dengan menawarkan alternatif panjang pemasangan PVD sedalam 2/3, 1/3 tanah lunak serta alternatif perencanaan tanpa PVD. Pada perencanaan alternatif tersebut akan berpengaruh terhadap settlement yang terjadi selama area lapangan penumpukan peti kemas telah beroperasi. Dengan adanya pemampatan sisa maka perlu dilakukan pelapisan kembali tanah di area lapangan penumpukan peti kemas untuk mendapatkan elevasi yang telah diinginkan. iv Keempat alternatif tersebut akan menghasilkan perbandingan biaya material. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa untuk perencanaan yang membutuhkan biaya awal paling ekonomis adalah alternatif tanpa PVD yaitu sebesar Rp 64.643.166.602,88. Namun ketika pelabuhan petikemas baru beroperasi selama 2 tahun, pelapisan pertama harus dilakukan dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Opsi selanjutnya adalah alternatif PVD 1 3 tanah lunak yang mempunyai biaya awal sebesar Rp 172.588.389.106,77. Biaya awal alternatif tersebut terkesan lebih mahal namun pelaksanaan pelapisan pertama dilakukan 6 tahun setelah lapangan petikemas beroperasi. Hal tersebut tidak terlalu memberatkan owner. Dari kedua pilihan tersebut owner dapat memilih alternatif mana yang diinginkan. Perkuatan tanggul membutuhkan geotextile sebanyak 23 lapis untuk alternatif tanpa PVD sedangkan alternatif PVD 1/3 tanah lunak membutuhkan geotextile sebanyak 28 lapis, jarak layer pemasangan yaitu 0,25 m. Sebagai struktur pelindung timbunan pada sisi laut digunakan sheetpile baja. Sheetpile dihitung tanpa angker. Profil sheet pile yang digunakan adalah Quadruple U Box Piles CAU tipe 25-4 dan dipancang sedalam 30 m.
====================================================================================================================================
Kuala Tanjung port is a new port that was built by Pelindo I. The construction of this container field is located in Batubara district, North Sumatra. Geometry of the port of the container stacking field is measuring 13 Ha, with 690 m of length and 191 m of width. According to the result of soil inspection, the subgrade soil in the reclamation area turns out to be made of soft clay. There need to be a reinforcement for the subgrade soil using surcharge preloading system method and acceleration of the compression time using PVD. But the acceleration of compression with PVD is mostly done by using PVD for the whole soft ground. This conventional method is costly in the early planning stage. The goal of this study is to find the safest and most economic cost for the early planning stage by providing an alternative PVD installing length as deep as 2/3 or 1/3 soft soil and also planning alternative without using PVD. These planning alternatives will affect the settlement in the container stacking field area while it is operating. Because of the leftover compression, there needs to be a soil resurfacing in the container stacking field area to acquire the desired elevation. The four alternatives would result in the comparison of the material cost. Acquired from the calculation vi can be known that the most cheapest plan is the alternative without PVD that is Rp 64.643.166.602,88. But, when a container port in operation for two years, the first overlaying should be done and need much cost. Next option is alternative which using PVD 1/3 soft soil it needs initial cost Rp 172.588.389.106,77. The initial cost of these alternatives seems more expensive but the first overlaying made six years later after the container port operations.From the two options the owner can choose the desired alternative. 23 layered geotextile for alternative withot PVD and 28 layered geotextile for alternative which using PVD 1/3 soft soilis needed to strengthen the embankment with 0.25 installation ranged is used. Steel sheet pile is used as a protective structure for seaside heap. Sheet pile is counted without anchor. Profile of the sheet pile that’s being used is Quadruple U Box Piles CAU type 25-4 and staked to 30 m deep.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Geotextile, Kuala Tanjung Dock, Preloading, PVD, Reclamation
Subjects:	T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC205 Harbors--Design and construction.
Divisions:	Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	- Davi Wah
Date Deposited:	28 Jan 2025 01:57
Last Modified:	28 Jan 2025 01:57
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117034

Actions (login required)

View Item