Analisis Implementasi Sistem E-Katalog Terhadap Pengadaan Barang Dan Jasa Konstruksi: Prespektif Penyedia Jasa

Febrianto, Kurniawan (2025) Analisis Implementasi Sistem E-Katalog Terhadap Pengadaan Barang Dan Jasa Konstruksi: Prespektif Penyedia Jasa. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6012231032-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa konstruksi serta membandingkannya dengan sistem e-tendering (LPSE) dari perspektif penyedia jasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada penyedia jasa konstruksi skala mikro, kecil, dan menengah yang terdaftar dalam kedua sistem. Analisis data dilakukan menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk mengidentifikasi perbedaan signifikan dalam manfaat, hambatan, dan kesesuaian jenis proyek antara kedua sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat utama LPSE terletak pada efisiensi proses pengadaan, penghematan biaya, dan akses pasar yang lebih luas, menjadikannya lebih sesuai untuk proyek berskala besar dan kompleks. Sebaliknya, e-katalog unggul dalam meningkatkan partisipasi penyedia jasa, terutama UMKM, serta mendukung transparansi melalui daftar harga tetap yang mempermudah akses informasi.Dari sisi hambatan, e-katalog menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan LPSE, terutama dalam aspek kompleksitas sistem, keterbatasan infrastruktur teknologi, dan kurangnya pelatihan sumber daya manusia. LPSE menunjukkan hambatan yang lebih rendah karena telah lama digunakan dan lebih terstruktur. Dalam aspek kesesuaian jenis proyek, LPSE efektif untuk proyek dengan tingkat kompleksitas tinggi, seperti pembangunan gedung dan renovasi, yang membutuhkan fleksibilitas dalam spesifikasi teknis dan negosiasi. Sementara itu, e-katalog lebih cocok untuk proyek dengan kebutuhan barang atau jasa standar, seperti pembangunan jalan dan saluran, yang dapat diakomodasi melalui daftar harga tetap tanpa memerlukan proses lelang yang rumit. LPSE dan e-katalog memiliki keunggulan dan tantangan masing-masing sesuai kebutuhan proyek dan jenis pengadaan. Perspektif penyedia jasa dalam penelitian ini memberikan wawasan untuk meningkatkan kinerja kedua sistem dan mendukung pengadaan yang lebih efisien, transparan, dan inklusif. Temuan ini dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan pengadaan elektronik di masa depan
======================================================================================================================================
This study aims to analyze the implementation of the e-catalog system in the procurement of construction goods and services and compare it with the e-tendering system (LPSE) from the perspective of service providers. This study uses a quantitative approach with a comparative method. Data were collected through questionnaires distributed to micro, small, and medium-scale construction service providers registered in both systems. Data analysis was carried out using validity, reliability, and Wilcoxon Signed Rank Tests to identify significant differences in benefits, barriers, and suitability of project types between the two systems. The results show that the main benefits of LPSE lie in the efficiency of the procurement process, cost savings, and wider market access, making it more suitable for large-scale and complex projects. In contrast, e-catalogs excel in increasing the participation of service providers, especially MSMEs, and supporting transparency through fixed price lists that facilitate access to information. In terms of barriers, e-catalogs face greater challenges than LPSEs, especially in terms of system complexity, limited technological infrastructure, and lack of human resource training. LPSEs show lower barriers because they have been used for a long time and are more structured. In terms of project type suitability, LPSE is effective for projects with high levels of complexity, such as building construction and renovation, which require flexibility in technical specifications and negotiations. Meanwhile, e-catalogs are more suitable for projects with standard goods or services needs, such as road and canal construction, which can be accommodated through a fixed price list without requiring a complicated auction process. LPSE and e-catalogs have their own advantages and challenges according to project needs and procurement types. The service provider perspective in this study provides insights to improve the performance of both systems and support more efficient, transparent, and inclusive procurement. These findings can be the basis for developing e-procurement policies in the future.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Sistem E-Katalog, Pengadaan, Jasa Konstruksi, E-Catalog System, Procurement, Construction Services
Subjects:	T Technology > TH Building construction > TH11 Builders' and contractors' bulletins. Including prices, permits, etc. T Technology > TH Building construction > TH438 Construction industry--Management. Project management.
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Kurniawan Febrianto
Date Deposited:	31 Jan 2025 22:51
Last Modified:	31 Jan 2025 22:51
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117422

Actions (login required)

View Item