Model Kontrak Bagi Hasil Berbasis Konsinyasi Untuk Koordinasi Rantai Pasokan Produk Perishable Dengan Skema Vendor Managed Inventory (VMI)

Narulidea, Winda (2024) Model Kontrak Bagi Hasil Berbasis Konsinyasi Untuk Koordinasi Rantai Pasokan Produk Perishable Dengan Skema Vendor Managed Inventory (VMI). Doctoral thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 02411960010010-Dissertation.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (2MB)

Abstract

Dalam bisnis ritel kompetitif yang berhubungan dengan produk perishable, koordinasi di antara anggota rantai pasokan sangat penting untuk mengoptimalkan strategi penetapan harga dan mengelola persediaan secara efektif. Penelitian ini mengembangkan dua model mekanisme koordinasi yang menggunakan Vendor Managed Inventory (VMI) dan konsinyasi dengan kontrak pembagian pendapatan antara pemasok dan peritel untuk produk yang mudah rusak, dengan permintaan pelanggan dipengaruhi oleh harga jual dan tingkat persediaan. Model tersebut juga mempertimbangkan investasi teknologi pengawetan, yang dapat mengendalikan laju tingkat kerusakan produk di lokasi ritel. Model pertama membahas penyelarasan insentif tambahan melalui mekanisme pembagian biaya yang mendistribusikan total biaya sistem di antara anggota rantai pasokan dalam kondisi kooperatif pada horizon perencanaan yang terbatas. Model kedua memperluas analisis ini pada horizon perencanaan yang tak terbatas, khususnya membahas pengaturan pembagian biaya yang terkait dengan investasi kooperatif untuk teknologi pengawetan. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan penting. Pertama, menyeimbangkan investasi teknologi pengawetan dengan keputusan replenishment, karakteristik produk, dan pemilihan teknologi sangat penting untuk memperoleh total profit rantai pasokan yang optimal. Kedua, strategi penyelarasan insentif terbaik untuk produk perishable bergantung pada kondisi rantai pasokan, dengan VMI, konsinyasi dengan pembagian pendapatan, dan investasi teknologi pengawetan yang kooperatif yang mampu memitigasi risiko pembusukan dan mengelola perputaran persediaan, sementara biaya slotting menawarkan alternatif untuk mengoordinasikan rantai pasokan ketika kondisi kooperatif tidak memungkinkan. Ketiga, keputusan untuk mengadopsi horizon perencanaan yang terbatas atau tak terbatas bergantung pada tujuan strategis dari pemasok dan peritel berupa hubungan kerja sama jangka pendek atau kolaborasi dalam jangka panjang dengan peningkatan berkelanjutan pada investasi teknologi pengawetan yang kooperatif. Keempat, penting untuk mempertimbangkan karakteristik dan laju kerusakan produk dalam menentukan parameter pembagian pendapatan dan biaya, yang memengaruhi profitabilitas keseluruhan dari pengaturan investasi teknologi pengawetan yang kooperatif.
==================================================================================================================================
In competitive retail businesses dealing with perishable products, coordination among supply chain members is critical to optimize pricing strategies and manage inventory effectively. This study presents two models of coordination mechanisms that use Vendor Managed Inventory (VMI) and consignment with revenue sharing contracts between a supplier and a retailer for perishable products, with customer demand influenced by selling prices and inventory levels. The models also consider the preservation technology investment, which can control product deterioration rates at the retail location. The first model addresses additional incentive alignment through cost sharing mechanisms that distribute the total system costs among supply chain members under cooperative conditions within a finite planning horizon. The second model extends this analysis to an infinite planning horizon, specifically addressing the cost sharing arrangement related to cooperative investments in preservation technology. This research led to some important conclusions. First, balancing preservation technology investments with replenishment decisions, product characteristics, and technology selection is crucial to achieve optimal total supply chain profit. Second, the best incentive alignment strategy for perishable products depends on supply chain conditions, with VMI, consignment-based revenue sharing, and cooperative preservation investments being able to mitigate spoilage risk and manage inventory turnover, while slotting fees offer an alternative to coordinate the supply chain when cooperative conditions are not possible. Third, the decision to adopt a finite or infinite planning horizon depends on the strategic objectives of the supplier and the retailer, whether to have a short-term cooperative relationship or a long-term collaboration with continuous improvement in cooperative preservation technology investments. Fourth, it is important to consider the characteristics and rates of product deterioration in determining revenue and cost sharing parameters, which affect the overall profitability of cooperative preservation technology investment arrangements.

Item Type:	Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords:	konsinyasi, kontrak pembagian hasil, VMI, persediaan, penetapan harga, investasi teknologi pengawetan, koordinasi rantai pasokan, produk perishable, consignment, revenue sharing contract, VMI, inventory, pricing, preservation technology investment, supply chain coordination, perishable product
Subjects:	H Social Sciences > HF Commerce > HF5416.5 Pricing
Divisions:	Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26001-(S3) PhD Thesis
Depositing User:	Winda Narulidea
Date Deposited:	03 Feb 2025 03:53
Last Modified:	03 Feb 2025 03:53
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117445

Actions (login required)

View Item