Sultony, Rizqiya Wahyu Ramadhana and Naura, Salma (2025) Pra Desain Pabrik Susu UHT dan Susu Bubuk dari Susu Kambing. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5045211010-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
![]() |
Text
5045211006_5045211010-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Stunting di Indonesia merupakan masalah kesehatan serius dengan prevalensi tinggi dibandingkan negara-negara lain. Berdasarkan data nasional, lebih dari 27% anak di bawah lima tahun mengalami stunting. Faktor utama penyebabnya adalah kekurangan gizi sejak masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak. Dampaknya mencakup gangguan kognitif, risiko penyakit kronis, dan rendahnya produktivitas ekonomi di masa depan. Salah satu pendekatan strategis untuk menanggulangi stunting adalah meningkatkan asupan gizi seimbang, termasuk konsumsi susu. susu kambing menjadi alternatif yang relevan karena memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dan lebih mudah dicerna, terutama bagi individu dengan intoleransi laktosa. Potensi susu kambing dalam mendukung ketahanan pangan nasional sangat besar. Pengembangan industri susu kambing domestik dapat mengurangi ketergantungan impor, mendukung kesejahteraan peternak lokal, dan menyediakan produk berkualitas untuk masyarakat luas. Dengan populasi kambing perah yang terus berkembang dan program pemerintah yang mendukung, susu kambing diharapkan menjadi pilar penting dalam membangun ketahanan pangan nasional. Penggunaan teknologi produksi seperti pengolahan susu UHT (Ultra High Temperature) dan susu bubuk bertujuan untuk memastikan kualitas produk yang tinggi, memperpanjang masa simpan, dan memenuhi standar keamanan pangan. Pemilihan produk susu kambing UHT dan susu bubuk dipilih dikarenakan produk yang dihasilkan lebih diminati oleh masyarakat luas. Berdasarkan segi ketersediaan bahan baku, lokasi pendirian pabrik berada pada Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Total kapasitas pabrik yang akan didirikan sebesar 30.000 ton/tahun dengan pembagian produk susu UHT sebesar 5.000 ton/tahun dan susu bubuk sebesar 25.000 ton/tahun yang akan mulai dioperasikan pada tahun 2029. Beberapa proses utama yang digunakan dalam pendirian pabrik susu kambing ini adalah pasteurisasi, sterilisasi, pengeringan. Ketiga proses tersebut dilakukan untuk memastikan produk aman dari kontaminasi. Dalam pendirian pabrik susu kambing ini juga akan dilakukan standarisasi produk terhadap SNI (Standar Nasional Indonesia) dan dipastikan proses telah dilakukan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Sistem proses yang digunakan dalam produksi susu kambing UHT dan susu bubuk adalah kontinyu. Kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam produksi pabrik ini adalah susu kambing segar dengan basis bahan baku sebesar 23.152,86 kg/jam, whey protein concentrate, dan maltodextrine. Setelah dilakukan analisa ekonomi didapatkan bahwa produksi susu kambing UHT dan susu bubuk memiliki IRR (Internal Rate of Return) sebesar 18,61% yang melampaui WACC (Weighted Average Capital of Cost) 9,6%, didapatkan NPV (Net present Value)>0. Setelah dilakukan perhitungan, maka diperkirakan pabrik akan mengalami POT (Pay Out Time) 2,56 tahun setelah produksi dimulai dengan BEP (Break Even Point) sebesar 41%
===================================================================================================================================
Stunting in Indonesia is a serious public health issue with a high prevalence compared to other countries. National data shows that over 27% of children under five years old suffer from stunting. The primary cause is malnutrition beginning during pregnancy and extending to the first two years of a child’s life. Its impacts include cognitive impairment, increased risk of chronic diseases, and reduced economic productivity in the future. One strategic approach to combating stunting is improving balanced nutritional intake, including milk consumption. Goat milk serves as a relevant alternative due to its higher nutritional content and easier digestibility, particularly for individuals with lactose intolerance. The potential of goat milk in supporting national food security is significant. Developing the domestic goat milk industry can reduce import dependency, enhance local farmers’ welfare, and provide high-quality products for the broader population. With the growing population of dairy goats and supportive government programs, goat milk is expected to become a key pillar in building national food security. The application of production technologies, such as UHT (Ultra High Temperature) processing and powdered milk production, aims to ensure high product quality, extend shelf life, and meet food safety standards. UHT goat milk and powdered goat milk were chosen as products due to their popularity among the general public. Regarding raw material availability, the factory is planned to be located in Kalipuro District, Banyuwangi Regency. The total capacity of the factory will be 30,000 tons per year, divided into 5,000 tons per year for UHT milk and 25,000 tons per year for powdered milk, with operations set to begin in 2029. Key processes in the factory include pasteurization, sterilization, and drying, ensuring the products are free from contamination. The factory will also adhere to SNI standards and ensure processes comply with HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) guidelines. The production system for UHT and powdered goat milk will use a continuous process. The raw materials required for this factory include fresh goat milk at a base raw material rate of 23,152.86 kg/hour, whey protein concentrate, and maltodextrin. Economic analysis indicates that producing UHT and powdered goat milk yields an IRR (Internal Rate of Return) of 18,61%, exceeding the WACC (Weighted Average Capital of Cost) of 9,6%, with an NPV (Net present Value) > 0. It is estimated that the factory will reach a POT (Pay Out Time) 2,56 years after production begins with percentage of BEP (Break Even Point) 41%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Susu Kambing, Susu UHT, Susu Bubuk =================================== Goat Milk, UHT Milk, Powder Milk |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology T Technology > TP Chemical technology > TP370 Food processing and manufacture |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Salma Naura |
Date Deposited: | 17 Jul 2025 06:05 |
Last Modified: | 17 Jul 2025 06:05 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/119872 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |