Salsabilla, Melisa Dwi and Adawiyah, Rabi'ah Al (2025) Desain Pabrik Bubuk Kalsium Dari Tulang Ikan Sebagai Bahan Tambahan Pangan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5008211038_5008211062-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Limbah perikanan di Indonesia mencapai 1,81 juta ton pertahun dan belum terkelola dengan baik. Padahal, bagian-bagian dari limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk mengurangi pencemaran lingkungan seperti limbah tulang ikan. Tulang ikan mengandung unsur penting bagi tubuh, yaitu kalsium yang berperan dalam metabolisme tubuh serta pembentukan tulang dan gigi. Tulang ikan yang berkalsium tinggi dapat dikelola menjadi bubuk kalsium tulang ikan. Selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, bubuk kalsium dari tulang ikan dapat menjadi bahan tambahan sumber pangan tinggi kalsium untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh melalui pengolahan lanjut menjadi aneka makanan seperti susu, produk kesehatan, biskuit, kerupuk, cookies, dan lain-lain. Kapasitas pabrik yang akan didirikan sebesar 2000 ton/tahun dengan bahan baku limbah tulang ikan yang berasal dari daerah Jawa Timur. Lokasi dimana akan didirikannya pabrik yaitu di Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Metode yang dipilih dalam proses produksi bubuk tulang ikan adalah metode hydrolyzing dengan NaOH karena bubuk kalsium yang dihasilkan memiliki kandungan kalsium lebih tinggi dan energi yang lebih sedikit dibandingkan metode non-hydrolyzing. Pada metode hydrolyzing, tulang ikan dialirkan pada belt conveyor dan masuk ke dalam tangki perebusan, lalu dihancurkan dengan hammer mill. Kemudian, terjadi hidrolisis protein dengan NaOH 6% dan pencucian dengan HCL 1%. Selanjutnya, proses bleaching dengan H2O2 2,5% untuk memutihkan warna produk. Lalu, dilakukan proses drying dengan rotary dryer dan ball mill untuk memperoleh ukuran 65 mesh pada produk. Produk dengan ukuran 65 mesh akan lolos pada particle screener dan dikemas. Pabrik bubuk kalsium dari tulang ikan dengan kapasitas 2000 ton/tahun dilakukan dengan waktu operasi 330 hari kerja. Dengan laju pengembalian modal atau IRR sebesar 37,86% didapatkan waktu pengembalian modal (POT) selama 2,99 tahun, dan NPV sebesar Rp 87.325.924.457.
========================================================================================================================================
Fishery waste in Indonesia reaches 1.81 million tons per year and remains poorly managed. However, parts of this waste, such as fish bones, can be reutilized to reduce environmental pollution. Fish bones contain essential elements for the body, particularly calcium, which plays a role in metabolism and the formation of bones and teeth. High-calcium fish bones can be processed into fish bone calcium powder. Besides reducing environmental pollution, calcium powder from fish bones can serve as a high-calcium food additive to prevent stunted growth by further processing it into various food products such as milk, health products, biscuits, crackers, cookies, and more. The factory to be established will have a production capacity of 2,000 tons per year, utilizing fish bone waste sourced from the East Java region. The factory will be located in Muncar Subdistrict, Banyuwangi. The selected production method for fish bone calcium powder is the hydrolyzing method with NaOH, as the resulting calcium powder contains higher calcium levels and requires less energy compared to non-hydrolyzing methods. In the hydrolyzing method, fish bones are conveyed on a belt conveyor into a boiling tank and then crushed with a hammer mill. Protein hydrolysis is carried out using 6% NaOH, followed by washing with 1% HCl. The next step involves bleaching with H2O2 2,5% to whiten the product. This is followed by a drying process using a rotary dryer and ball mill to achieve a product size of 65 mesh. The 65-mesh-sized product passes through a particle screener and is then packaged. The fish bone calcium powder factory with a capacity of 2,000 tons per year operates for 330 working days annually. With an internal rate of return (IRR) of 37,86%, the payback period (POT) is 2,99 years, and the net present value (NPV) amounts to IDR 87.325.924.457.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bubuk Kalsium, Hydrolyzing with NaOH, Tulang Ikan, Calcium Powder, Hydrolyzing with NaOH, Fish Bones. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD251.2 Chemistry, Organic. Biochemistry T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction T Technology > TP Chemical technology > TP155.7 Chemical processes. T Technology > TP Chemical technology > TP248.65.P76 Proteins--Biotechnology. T Technology > TP Chemical technology > TP370 Food processing and manufacture T Technology > TP Chemical technology > TP894 Bleaching, cleaning, scouring |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Melisa Dwi Salsabilla |
Date Deposited: | 22 Jul 2025 07:37 |
Last Modified: | 22 Jul 2025 07:37 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/120598 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |