Febriansyah, Alvin Candra and Fausta, Arkaan Helge (2025) Desain Pabrik Maltodekstrin Dari Umbi Singkong Menggunakan Metode Hidrolisis Enzim α-amylase Kapasitas 50.000 Ton/tahun. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5045211018_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Maltodekstrin merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam berbagai produk makanan, seperti susu bubuk, aneka perisa bubuk, kopi instan, susu formula bayi, es krim, dan minuman berenergi. Di Indonesia, permintaan terhadap maltodekstrin terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri pangan. Namun, kebutuhan maltodekstrin dalam negeri masih bergantung pada impor. Oleh karena itu, pendirian pabrik maltodekstrin di Indonesia memiliki potensi yang menguntungkan, mengingat tingginya permintaan dan minimnya pesaing dalam negeri. Pabrik ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2026 di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2030. Bahan baku utama yang digunakan adalah singkong, yang tersedia melimpah di Lampung, dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton maltodekstrin per tahun. Pembuatan produk maltodekstrin dimulai dari pembersihan dan dilanjutkan dengan pengupasan. Setelah pengupasan, dilakukan kembali pembersihan untuk membersihkan pengotor yang masih tersisa. Singkong yang telah dikupas, dikecilkan ukurannya dengan dicer dan roller crusher. Singkong yang berukuran kecil dicampurkan dengan air untuk mengambil patinya. Pati yang telah diambil digelatinisasi dan dihirolisis untuk menghasilkan larutan maltodekstrin. Larutan maltodekstrin dikeringkan dengan spray dryer untuk menjadi serbuk maltodekstrin. Berdasarkan seleksi proses, proses ekstraksi pati terbaik dilakukan dengan cara mekanis sedangkan proses hidrolisis pati terbaik diperoleh dengan menggunakan enzim α-amylase. Pabrik ini dibangun dalam rentang waktu 3 tahun dengan umur 15 tahun. Berdasarkan analisis ekonomi, didapatkan nilai IRR 16,63% dimana nilai ini berada di atas bunga pinjaman bank, sehingga modal dapat kembali dalam waktu 3,79 tahun, lebih rendah dari waktu pengembalian modal dari pihak pemberi yakni selama 10 tahun, sehingga pabrik ini layak untuk didirikan.
=====================================================================================================================================
Maltodextrin is a food additive used in various food products, such as powdered milk, flavor powders, instant coffee, infant formula, ice cream, and energy drinks. In Indonesia, the demand for maltodextrin continues to increase in line with economic growth and the expansion of the food industry. However, the country's maltodextrin needs are still met through imports. Therefore, establishing a maltodextrin factory in Indonesia presents a profitable opportunity, considering the high demand and limited domestic competition. The factory is planned to begin construction in 2026 in Central Lampung Regency, Lampung Province, and is expected to commence operations in 2030. The primary raw material used will be cassava, which is abundantly available in Lampung, with a production capacity of 50.000 tons of maltodextrin per year. The manufacture of maltodextrin products begins with cleaning and continues with peeling. After peeling, cleaning is carried out again to remove any remaining impurities. Peeled cassava is reduced in size using a dicer and roller crusher. Small cassava is mixed with water to extract the starch. The starch that has been extracted is gelatinized and hydrolyzed to produce a maltodextrin solution. The maltodextrin solution is dried using a spray dryer to become maltodextrin powder. Based on the process selection, the best starch extraction process is carried out mechanically while the best starch hydrolysis process is obtained using the α-amylase enzyme. This factory was built in a period of 3 years with a lifespan of 15 years. Based on the economic analysis, an IRR value of 16,63% was obtained, where this value is above the bank loan interest, so that the capital can be returned within 3,79 years, lower than the return on capital from the provider, which is 10 years, so this factory is feasible to be established.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bahan Tambahan Pangan, Maltodekstrin, Singkong, Hidrolisis Enzim, Food Aditive, Maltodextrin, Cassava, Enzymatic Hydrolysis. |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction T Technology > TP Chemical technology > TP370 Food processing and manufacture |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > Food Engineering : 41221-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Alvin Candra Febriansyah |
Date Deposited: | 23 Jul 2025 08:32 |
Last Modified: | 23 Jul 2025 08:32 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/120897 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |