Dewanata, I Made Ahimsa (2025) Analisis Perbandingan Waktu Dan Biaya Pelaksanaan Berdasarkan Quantity Take-Off Metode Konvensional Dan Bim Pada Proyek Pembangunan Tol Probolinggo Banyuwangi Paket 3b Zona 2. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
2035211046_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (29MB) |
Abstract
Pembangunan jalan tol merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Proyek Tol Probolinggo–Banyuwangi menjadi bagian dari rencana pengembangan infrastruktur di Jawa Timur. Walaupun teknologi Building Information Modeling (BIM) mulai diterapkan sejak tahun 2023, proses perhitungan Quantity Take-Off (QTO) masih banyak dilakukan secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode konvensional dan BIM dalam hal durasi pelaksanaan dan biaya proyek, serta meninjau keunggulan BIM dalam mendukung perencanaan konstruksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode BIM menghasilkan durasi pelaksanaan proyek selama 284 hari, lebih cepat dibandingkan metode konvensional yang memerlukan 289 hari. Dari sisi biaya, total Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) menggunakan BIM sebesar Rp 212,012,431,510, lebih mahal dibandingkan metode konvensional sebesar Rp 211,538,275,445. Selain itu, terdapat deviasi volume antara metode konvensional dan BIM yang berkisar antara 0-3%, dengan selisih terbesar pada item pekerjaan galian. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan BIM memberikan hasil perencanaan yang lebih cepat, akurat, dan dapat mengurangi potensi kesalahan dalam perhitungan kuantitas dan biaya. Temuan ini menunjukkan bahwa BIM memiliki potensi besar untuk diterapkan secara lebih luas dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
======================================================================================================================================
Toll road development is a strategic initiative by the Indonesian government to enhance connectivity and stimulate national economic growth. The Probolinggo–Banyuwangi Toll Road project forms part of East Java’s infrastructure expansion. Although Building Information Modeling (BIM) has been introduced since 2023, Quantity Take-Off (QTO) is still predominantly conducted using conventional methods. This study compares conventional and BIM-based approaches in terms of project duration and cost, and evaluates BIM's effectiveness in construction planning. The findings reveal that BIM shortens the project duration to 284 days, compared to 289 days using conventional methods. However, the total construction budget using BIM reached IDR 212,012,431,510, slightly higher than the conventional estimate of IDR 211,538,275,445. A volume deviation ranging from 0–3% was observed, with the largest discrepancy in excavation works. These results suggest that BIM enhances planning efficiency and accuracy, while reducing the risk of quantity and cost estimation errors. BIM demonstrates strong potential for broader adoption in infrastructure projects across Indonesia.
Actions (login required)
![]() |
View Item |