ANALISA MODEL EPIDEMIK DUA WILAYAH DUA LINTASAN

WULANSARI, NURLITA (2016) ANALISA MODEL EPIDEMIK DUA WILAYAH DUA LINTASAN. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 1214201035-Abstract.pdf]
Preview
Text
1214201035-Abstract.pdf - Published Version

Download (544kB) | Preview
[thumbnail of 1214201035-Conclusion.pdf]
Preview
Text
1214201035-Conclusion.pdf - Published Version

Download (320kB) | Preview
[thumbnail of 1214201035-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
1214201035-Master_Thesis.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Bertambahnya jumlah orang yang meninggal dalam suatu wilayah karena terinfeksi virus menjadi momok bagi masyarakat. Hal ini disebabkan bukan hanya oleh individu terinfeksi dari wilayah yang sama, melainkan juga disebabkan oleh individu terinfeksi dari wilayah lain yang melakukan travelling dari satu wilayah ke wilayah lain menggunakan transportasi umum. Namun, transportasi umum dapat menyebarkan virus dari individu terinfeksi kepada individu rentan karena adanya kontak badan saat di perjalanan. Pada penelitian ini dikonstruksi model epidemik bertipe SEIR yang bertujuan untuk menggambarkan penyebaran virus antar dua wilayah melalui dua lintasan, sehingga dapat diprediksi penyebaran virus di suatu populasi. Terdapat tiga model dalam penelitian ini yaitu model wilayah satu, dua dan lintasan. Setiap model didapatkan bilangan reproduksi dasar yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu wilayah dalam keadaan bebas penyakit atau dalam keadaan endemik. Selain itu dengan membandingkan besarnya bilangan reproduksi dasar wilayah satu R_(0_1 ), wilayah dua R_(0_2 ), dan lintasan R_(0_3 ) maka dapat diketahui sumber virus yang mengakibatkan wilayah satu, dua dan lintasan dalam keadaan endemik. R_(0_3 )>R_(0_2 )>R_(0_1 )>1 artinya penyebaran virus di lintasan paling tinggi. Hal ini disebabkan individu di lintasan yang berasal dari wilayah satu dan dua dalam keadaan endemik. R_(0_2 )>R_(0_3 )>1 dan R_(0_1 )<1 artinya sumber penyebaran virus di lintasan adalah individu infected dari wilayah dua. R_(0_2 )<R_(0_1 )<R_(0_3 )<1 artinya tidak terjadi infeksi virus di wilayah satu, dua dan lintasan. Selain itu pada model epidemik tersebut dianalisis eksistensi dan ketunggalan dari sistem bertujuan untuk mengetahui bahwa model memiliki penyelesaian ada dan tunggal. Selanjutnya dilakukan penyelesaian numerik dari model epidemik menggunakan metode Runge-Kutta orde 4 dan diilustrasikan menggunakan software Matlab.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Model epidemik SEIR dua wilayah dan dua lintasan, bilangan reproduksi dasar, Runge-Kutta orde-4.
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QA Mathematics
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Mathematics
Depositing User: NURLITA WULANSARI
Date Deposited: 15 Jun 2016 18:48
Last Modified: 27 Dec 2018 08:38
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/301

Actions (login required)

View Item View Item