HAKIM, LUKMANUL (2017) PERENCANAAN PENGELOLAAN TERPADU AIR LIMBAH KERETA API DI STASIUN SURABAYA. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3312100703-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview |
Abstract
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi darat yang banyak dipilih masyarakat saat ini. Jumlah konsumen pengguna jasa kereta api pada tahun 2014 meningkat sekitar 26% menjadi 280 juta penumpang (PT KAI 2014) dibandingkan tahun sebelumnya. Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun tempat parkir kereta-kereta yang akhir dan awal pemberangkatannya dari Stasiun Surabaya Kota dan Surabaya Gubeng. Kereta api dan stasiun memiliki toilet yang menghasilkan limbah domestik tiap hari, namun tidak memiliki tangki septik (stasiun) dan masih dibuang ke badan rel (kereta). Hal tersebut tidak sesuai dengan amanah UU No. 23 tahun 2009. Untuk menyelesaikan masalah tersebut diperlukan perencanaan pengelolaan terpadu yang tepat agar air limbah domestik stasiun dan kereta tidak mencemari lingkungan. Selain itu perencanaan pengelolaan perlu dilengkapi dengan anggaran biaya sehingga beroperasi dengan tepat dan efisien
Perencanaan pengelolaan bersumber dari analisa kondisi lapangan seperti kondisi air limbah, kondisi eksisiting perencanaan baik kereta maupun stasiun, serta data-data pendukung perencanaan. Pengambilan data kondisi air limbah menggunakan pengambilan sampel, sedangkan data kondisi eksisting wilayah perencanaan diambil dengan survey langsung dan mengambil dari dokumen-dokumen kereta api baik yang terpublikasi maupun tidak. Berdasarkan pengambilan data dan analisa, ada 5 toilet stasiun yang memiliki debit air limbah sebanyak 15,678 m3/hari dan 13 rangkaian kereta api yang memiliki debit air limbah sebanyak 227,371 m3/hari. Begitu juga kualitas air limbah, berdasarkan analisa labolatorium memiliki pH bernilai 8,20, TSS bernilai 830 mg/L, COD bernilai 682 mg/L O2, BOD bernilai 420 mg/L O2, dan minyak lemak bernilai 480 mg/L. Selain itu stasiun tidak memiliki tangki septik untuk pengolahan air limbah, hanya satu toilet stasiun saja yang terlayani tangki septik, sisanya langsung ke sungai. Selain itu stasiun memiliki saluran drainase yang dapat dimanfaatkan sebagai jalur pipa air limbah walaupun, karena kondisi tanah yang landai dan sedikit lahan kosong.
Hasil analisa data-data dan kondisi menghasilkan dua sistem pengelolaan yang terintegrasi yaitu pengelolaan di kereta dan pengelolaan di stasiun. Kedua-duanya akan berujung pada tempat pengolahan yang sama. Pengelolaan di kereta berupa penampungan dengan dua tipikal kecil dan besar masing-masing memiliki volume 0,25 m3 dan 0,348 m3 dan pengurasan dengan sistem gravitasi di stasiun-stasiun besar. Pengelolaan di stasiun berupa penyaluran dengan sistem shallow sewer sepanjang 852,5 m dan pengolahan mengunakan Anaerobic Baffle Reactor bevolume pengolahan 60,5 m3/hari dengan sistem 3 unit yaitu grase trap, tangki septik, dan kompartemen. Keseluruhan biaya operasi pengelolaan ini adalah Rp. 1.369.100.000.
===========================================================================================================
The train is one of the modes of land transportation that
have been chosen by many people today. The number of
consumer’s rail service users in 2014 increased about 26% to 280
million passengers (PT KAI 2014) than the previous year.
Surabaya Kota Station is the train’s station parking which is late
and early departure from Surabaya Kota and Surabaya Gubeng
Station. Trains and stations have toilets that produce domestik
waste every day, but does not have septic tank (station) and still
disposed into a body of railway ( trains ). It was not in accordance
with the mandate of UU No. 23 2009. To resolve these problem,
it’s required integrated management planning for wastewater
domestic of station and train till not pollute the environment. Other
than that, management planning need to furnished with budget so
that operate be profer and efficient.
Surabaya Kota Station has a wastewater production as
much Management plan is produce by analysis of site condition
like wastewater, existing planning trains and station, and
suporting data for planning. Data of wastewater condition
captured by sampling, while existing site planning by survey and
take from document publicated and not about trains. From
sampling analysis, therea 5 toilet in station have wastewater
production as much as 15.678 m3/day and 13 train series as
much as 227.371 m3 / day. Wastewater quality labolatorium
analysis pH-value 8.20, TSS 830 mg/L, COD 682 mg/L O2, BOD
420 mg/L O2 and fat oil 480 mg/L. Station not have septic tank for
wastewater treatment. Just one station toilet served with septic
tank and other direct entry to river. Station have drainage channel
can be used to pipeline wastewater with flat condition of land and
it have a few wasteland.
Result of data analysis and condition two system
integrated planning in train and station. Both of them will be lead
to same treatment area. Mangement wastewater in trains can be
patch tank with two tipycal small have volume 0,25 m3 and large
have volume 0,348 m3 and draining with gravitation system in
stations. Management wastewater in station can be sewer with
shallow sewer system along 852,5 m and treatment used
Anaerobic Baffle Reactor with capacity 60,5 m3/day. It make 3
unit grease trap, septic tank, and compartement. All budget for
operation watewater management is Rp. 1.369.100.000.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wastewater, Train, Station, Patch Tank, Anaerobic Baffled Reactor |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD646 Sewage--Purification |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - LUKMANUL HAKIM |
Date Deposited: | 26 Jan 2017 01:31 |
Last Modified: | 06 Mar 2019 08:44 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/3240 |
Actions (login required)
View Item |