Penilaian Risiko terhadap Lingkungan pada Jalur Pipa Tailing Offshore Studi Kasus: Teluk Senunu, Sumbawa Barat

Kurniawan, Kevin (2017) Penilaian Risiko terhadap Lingkungan pada Jalur Pipa Tailing Offshore Studi Kasus: Teluk Senunu, Sumbawa Barat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4213100083-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
4213100083-Undergraduate_Theses.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Tailing merupakan jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan pertambangan (pengolahan logam) dan kehadirannya di dunia pertambangan tidak dapat dihindari. Laju dumping tailing harian maksimum pada tahun 2016 adalah sebesar 150.128 metrik ton kering per hari (dry metric ton/day), sehingga pada rentang waktu Januari – September 2016 terdapat sekitar 31.308.694 metrik ton kering per hari tailing yang telah ditimbun di Teluk Senunu. Risiko yang dihasilkan dalam proses tailing sangat besar. Zat kimia yang terkandung dalam tailing dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Terutama, ketika pipa tailing yang telah dipasang mengalami kebocoran dan mencemari lingkungan. Proses tailing dapat menghasilkan nilai risiko yang tidak dapat diterima sehingga upaya mitigasi sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hazard yang dapat terjadi pada pipa tailing, mengidentifikasi tingkat frekuensi risiko dan tingkat konsekuensi yang dapat dihasilkan, lalu mendapatkan hasil dari tingkat risiko pada risk matrix, kemudian mendapatkan informasi bentuk rekomendasi (jika dibutuhkan) apabila risiko berada pada tahap yang tidak diterima. Pengidentifikasian hazard dilakukan berdasarkan historikal periodik pipa tailing.. Analisa konsekuensi dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan parameter atau standar Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Untuk representasi risiko digunakan matriks risiko yang mengacu pada standar Robertson Risk Matrix Standard. Penelitian ini menghasilkan berupa analisis frekuensi yang telah dilakukan, dihasilkan hasil berupa 1 (satu) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori Not Likely, 2 (dua) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori Low, dan 3 (tiga) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori Moderate. Hasil dari analisis konsekuensi adalah berupa 1 (satu) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori High, 2 (dua) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori Low, dan 3 (tiga) pipa segmen memiliki frekuensi dengan kategori Moderate. Sedangkan hasil dari representasi risiko menggunakan matriks risiko, terdapat pipa segmen C yang menghasilkan tingkat risiko yang tidak dapat diterima sehingga diperlukan mitigasi.
================================================================================================================================
Tailings are a type of waste generated by mining activities (metal processing) and its presence in the mining world can not be avoided. The maximum daily tailings dumping rate in 2016 is 150,128 dry metric ton / day, so that in January - September 2016 period there are about 31,308,694 dry metric ton per day tailings that have been stockpiled in Teluk Senunu. The risks generated in the tailing process are enormous. The chemicals contained in the tailings can cause pollution to the environment. Especially when the tailings pipes that have been installed leak and pollute the environment. The tailing process can result in an unacceptable risk value so that mitigation efforts are necessary. This study aims to identify the hazards that can occur in the tailings pipeline, identify the level of frequency of the risk and the level of consequences that can be generated, then get the results of the risk level on the risk matrix, then get the information form of recommendation if the risk is at an unacceptable stage. The hazard identification is based on the periodic historical tailings pipe. The consequence analysis is carried out by using the parameter or standard approach of Decree of the Minister of Environment No. 51 of 2004 on the Quality Standard of Sea Water. For risk representation, risk matrices are used which refer to standard Robertson Risk Matrix Standard. This research resulted in the form of frequency analysis which has been done, the results are 1 (one) pipe segment has frequency with Not Likely category, 2 (two) segment pipes have Low frequency category, and 3 (three) segment pipes have frequency with Moderate category . The result of consequence analysis is 1 (one) pipe segment has frequency with High category, 2 (two) segment pipes have Low frequency category, and 3 (three) segment pipes have frequency with Moderate category. While the result of risk representation using a risk matrix, there is a C segment pipe that produces an unacceptable risk level so that mitigation is required.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Tailing, Teluk Senunu, Kebocoran, Konsekuensi, Matriks Risiko
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
T Technology > T Technology (General) > T55 Industrial Safety
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Kevin Kurniawan .
Date Deposited: 25 Jul 2024 01:01
Last Modified: 25 Jul 2024 01:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/46643

Actions (login required)

View Item View Item