Pengaruh Active Alkali Charge Terhadap Delignifikasi dan Degradasi Fiber pada Proses Pulping

ARDINA, VEBRIA (2018) Pengaruh Active Alkali Charge Terhadap Delignifikasi dan Degradasi Fiber pada Proses Pulping. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211650010002-Master_Thesis.pdf]
Preview
Text
02211650010002-Master_Thesis.pdf - Accepted Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Sejalan dengan perkembangan industri pulp dan kertas, kebutuhan akan bahan baku pulp juga meningkat. Bahan baku pulp umumnya berasal dari tanaman kayu lebar dan tanaman kayu berdaun jarum. Untuk saat ini Acacia Mangium dan Eucalyptus Pellita berumur 5 tahun merupakan bahan baku digunakan untuk pembuatan pulp di Indonesia. Permasalahan dilapangan adalah daur tanam kedua kayu ini yang masih dianggap terlalu panjang sehingga perlu dikembangkan bahan baku alternatif lain yang memiliki karakteristik serat yang mirip dengan daur tanam yang lebih pendek. Salah satu alternatif bahan baku yang bisa digunakan adalah limbah batang singkong (Manihot Esculenta Crantz).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh proses pulping chip Acacia Mangium, Eucalyptus Pellita dan Manihot Esculenta Crantz pada variasi active alkali charge yang berbeda terhadap total yield, screen yield, kappa number dan viskositas. Proses pulping ini menggunakan proses kraft.
Proses pemasakan dilakukan pada temperatur 165°C, H-Factor 800 dan liquid ratio 1:3,5, sulfiditas 25% dengan variasi active alkali charge 16%-20%.
Tingginya active alkali charge yang digunakan mengakibatkan rendahnya yield pulp yang terbentuk. Nilai total yield paling tinggi adalah pada active alkali charge 17%, untuk Acacia Mangium, Eucalyptus Pellita dan Manihot Esculenta Crantz masing-masing didapatkan total yield 54,01%, 53,2% dan 41,33%. Pada nilai active alkali charge 16% nilai total yield lebih rendah, pada masing-masing kayu didapatkan nilai total yield 51,71%, 53,14% dan 41,11%. Sedangkan untuk active alkali charge 18-20% nilai total yield masing-masing sampel menurun. Pada nilai screen yield juga didapatkan kecenderungan yang sama seperti nilai total yield. Pada tingkatan active alkali charge 17-20% pada Acacia Mangium dan Eucalyptus Pellita sudah memenuhi standar nilai kappa number yaitu ≤18, sedangkan pada Manihot Esculenta Crantz dengan active alkali charge 17-20% masih cukup tinggi yaitu antara 24,24 dan 18,74. Harga viskositas yang tinggi pada active alkali charge yang rendah karena kerapatan atau ikatan antar serat yang tetap baik, walaupun selulosa ikut terdegradasi oleh cairan pemasak. Untuk kinetika proses delignifikasi bahan baku mengikuti reaksi orde 1 dengan nilai k= 6x10-5 menit-1. Adapun laju pengurangan lignin yang terkandung pada ketiga jenis kayu berdasarkan persamaan –r = 6.10-5L.
============================================================
The increasing of pulp raw material needs because of the growth of pulp and paper industry. In Indonesia, 5- year old of Acacia Mangium and Eucalyptus Pellita has been used as pulp raw material. The long planting cycle of the wood was a major problem. Hence, it needs to develoved alternative raw material which has similliar fiber characteristic and shorter planting cycle. 8-10- month old of Manihot Esculenta Crantz was used as alternative raw material.
The objective of this research was to evaluate the active alkali charge effect on total yield, screen yield, kappa number and viscosity in kraft pulping. The cooking was done in a rotating digester Haato 6 chambers and 300 gram of dry mass chips were used, with sulfidity 25%, temperature 165˚C, H-factor 800, ratio between chips and liquid was 1 : 3,5 and active alkali varied at 16, 17, 18,19 and 20%.
The increasing active alkali charge affect the decreasing pulp yield. This was due to the increasing rate of delignification. For Acacia Mangium, Eucalyptus Pellita and Manihot Esculenta Crantz, the maximum value of total yield was 54,01, 53,2 and 41,33% respectively. The pulp screened yield indicates that decreased from 53,7 to 52,25% for Acacia Mangium, 53,0 to 50,6% for Eucalyptus Pellita and 41,07 to 37,89 for Manihot Esculenta Crantz when active alkali charge increased. The high kappa number indicates that the high lignin content in the pulp produced after cooking process. Kappa number was decreased from 19,0 to 16,8 for Acacia Mangium and 16,69 to 13,4 for Eucalyptus Pellita and 25,82 to 18,74 when active alkali charge increased. The decreased of kappa number was caused by excessive used of active alkali charge. It damages cellulose fibers not only lignin but also cellulose was dissolved in the liquors. The decreased of viscosity from 818 to 378 ml/g for Acacia Mangium and 697 to 426,8 ml/g for Eucalyptus Pellita, 697 to 571,5 ml/gr for Manihot Esculenta Crantz when active alkali charge increased. The wood delignification process kinetics was follow first order reaction with k= 6x10-5 minutes-1 whereas the loss of lignin rate was –r = 6.10-5L

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Active alkali charge, kraft process, delignification
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP1140 Polymers
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Chemical Engineering > 24101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Vebria Ardina
Date Deposited: 24 Jun 2021 01:28
Last Modified: 24 Jun 2021 01:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/54651

Actions (login required)

View Item View Item