Studi Komparasi Performansi PLTU Subcritical 660MW berbahan bakar Medium Rank Coal dan Low Rank Coal dan PLTU UltraSuperCritical 660MW berbahan bakar Low Rank Coal - Comparasion Performance Study Of Steam Power Plant Subcritical 660mw Fueled By Medium Rank Coal And Low Rank Coal And Steam Power Plant Ultrasupercritical 660mw Fueled By Low Rank Coal

Erdiansa, Ricky (2018) Studi Komparasi Performansi PLTU Subcritical 660MW berbahan bakar Medium Rank Coal dan Low Rank Coal dan PLTU UltraSuperCritical 660MW berbahan bakar Low Rank Coal - Comparasion Performance Study Of Steam Power Plant Subcritical 660mw Fueled By Medium Rank Coal And Low Rank Coal And Steam Power Plant Ultrasupercritical 660mw Fueled By Low Rank Coal. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02111140000146_Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
02111140000146_Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Indonesia membutuhkan sumber energi listrik yang besar dikarenakan bertambahnya kebutuhan manusia akan energi listrik. Maka dari itu diperlukan evaluasi terhadap kinerja dan performa pembangkit yang ada saat ini. Untuk itu, teknologi ultra-supercritical (USC) sangat dibutuhkan dimana efisiensi yang didapatkan oleh teknologi ultrasupercritical mendekati 48% ,dimana pembangkit yang ada saat ini, subcritical power plant, memiliki efisiensi hanya berkisar 38%. Dan juga batubara yang paling banyak digunakan saat ini adalah batubara kualitas tinggi dan medium, dimana ketersediaan saat ini khususnya di Indonesia, mulai menipis. Maka dari itu, batubara kualitas rendah dipilih untuk menjadi bahan bakar pada penelitian kali ini. Dimana batubara kualitas rendah memiliki ketersediaan yang sangat banyak juga harga yang murah dibanding kualitas tinggi dan medium(sedang).
Penelitian dilakukan dengan cara membuat pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak cycle-tempo. Dimana variasi yang digunakan adalah variasi nilai kalor (LHV) pada batubara berkualitas rendah (low rank coal) untuk mengetahui jumlah bahan bakar yang digunakan dan juga biaya operasi pada pembangkit dengan ultrasupercritical technology (UST). Variasi dari penelitian ini adalah nilai LHV pada 3800, 4000, 4200, dan pembebanan 50%, 75%,100%, dan 110%.
Dengan mengganti dari subcritical menjadi ultrasupercritical (USC) dan pergantian bahan bakar dari Medium Rank Coal menjadi Low Rank Coal maka didapat hasil menurut perhitungan manual dan perhitungan melalui software cycle-tempo. Pada pembangkit dengan boiler subcritical, saat pembebanan pada turbin berada pada tingkat 50%, batubara dengan LHV 3800 kCal/kg membutuhkan batubara sebesar 69,94kg/s, batubara dengan LHV 4000 kCal/kg sebesar 67.91kg/s yang digunakan, dan batubara dengan LHV 4200kCal/kg sebesar 63.28kg/s dan pada LHV 5500kCal/kg sebesar 39.6kg/s. Pada pembebanan 75% LHV 3800kCal/kg membutuhkan batubara sebesar 104.6kg/s,LHV 4000kCal/kg sebesar 101.55kg/s dan LHV 4200kCal/kg sebesar 94.63kg/s dan LHV5500kCal/kg sebesar 59.22kg/s. Pada pembebanan 100% LHV3800 kCal/kg menggunakan batubara sebesar 149.38kg/s, LHV4000 sebesar 135.42kg/s dan LHV4200 kCal/kg 126.19kg/s dan LHV 5500kCal/kg sebesar 78.97kg/s. Pada pembebanan 110% LHV 3800kCal/kg menggunakan 155.53kg/s, LHV4000kCal/kg 149.08kg/s dan LHV 4200 138.92kg/s Dan pada pembangkit UltraSuperCritical, Saat pembebanan pada turbin berada pada kondisi 50% batubara dengan LHV 3800kCal/kg didapatkan nilai laju konsumsi sebesar 49.22kg/s, LHV 4000kCal/kg sebesar 47.78kg/s, dan LHV 4200kCal/kg sebesar 44.53kg/s. Pada pembebanan 75% LHV 3800kCal/kg sebesar 73.36kg/s, LHV 4000kCal/kg sebesar 71.46kg/s dan LHV 4200kCal/kg sebesar 66.59kg/s. Pada pembebanan 100% LHV 3800kCal/kg sebesar 98.15kg/s, LHV 4000kCal/kg sebesar 95.29kg/s dan LHV 4200kCal/kg sebesar 88.8kg/s. Pada pembebanan 110% LHV 3800kCal/kg laju konsumsi batubara didapat sebesar 108.05kg/s, LHV 4000kCal/kg sebesar 104.09kg/s dan LHV 4200kCal/kg sebesar 97.7kg/s. Mengenai perhitungan ekonomi, pembangkit USC tidak feasible dikarenakan tidak mampu menutup bunga 7,1% dari Bank Indonesia, dan analisa ekonomi juga belum memperhitungkan biaya perawatan, depresiasi nilai, nilai inflasi, dan down time.
Kata Kunci : Pembangkit, Pembngkit SubCritical , Pembangkit UltraSuperCritical , Medium Rank Coal, Low Rank Coal, Software Cycle-Tempo
===========================================================================================================
Indonesia needs a large source of electricity power due to the increasing of human's demand of electricity power. Its important to evaluate the performance of existing powerplant. For that pupose, UlstraSuperCritical Technology is needed and useful where the efficiency gained by ultrasupercritical technology is approcahing 48 percent, where the current powerplant , subcritical, has an efficiency only 38 percents. And also the most widely used coal today is high rank, medium rank, where the current availibility and also cheap compaed to high rank, medium rank, where the current availibilty, especiallu in Indonesia , will running out. Then, the low rank coal will be selected by author for being fuel in thos research. Which low rank coal has many availibility and also cheap compared to high rank and medium rank.
Research was conducted by making modeling by using cycle-tempo software, Where the variations is heating value (LHV) in low rank coal to determine the amount of fuel used by power plant and alose the operating cost of the plant with UltraSuperCritical Technology. Variation of this research are LHV at 3800, 4000,4200 and condition of load from 50%, 75%,100% and 110%.
By substituting from subcritical to ultrasupercritical (UST) and replace fuel from Medium Rank Coal to Low Rank Coal then1 the results obtained according to manual calculations and calculations from software cycle-tempo. From power plant with subcritical boilers, when turbine's loading is at 50% level, coal with LHV 3800kCal/kg requires 69.94kg/s of coal, coal with LHV 4000kCal/kg of 67.91kg/s used, and coal with LHV 4200kcal/kg of 63.28kg/s and at LHV 5500kcal/kg of 39.6kg/s. At lodading 75% LHV 3800kcal/kg requires coal of 104.6kg/s, LHV 4000kCal/kg of 101.55kg/s and LHV 4200kCal/kg of 94.63kg/s and LHV5500kCal/kg of 59.22kg/s. At loading 100% LHV3800 kCal/kg using coal of 149.38kg/s, LHV4000 of 135.42kg/s and LHV4200 kCal/kg 126.19kg/s and LHV 5500kcal/kg of 78.97kg/s. At loading 110% LHV 3800kCal/kg using 155.53kg/s, LHV4000kCal/kg 149.08kg/s and LHV 4200 138.92kg/s And at UltraSuperCritical power plant, when loading on turbine is in condition of 50% coal with LHV 3800kcal/kg got value consumption rate of 49.22kg/s, LHV 4000kCal/kg of 47.78kg/s, and LHV 4200kcal/kg of 44.53kg/s. At loading of 75% LHV 3800kCal/kg of 73.36kg/s, LHV 4000kCal/kg of 71.46kg/s and LHV 4200kCal/kg of 66.59kg/s. At loading 100% LHV 3800kcal/kg of 98.15kg/s, LHV 4000kCal/kg of 95.29kg/s and LHV 4200kcal/kg of 88.8kg/s. At 110% loading LHV 3800kcal/kg the rate of coal consumption is 108.05kg/s, LHV 4000kCal/kg of 104.09kg/s and LHV 4200kcal/kg of 97.7kg/s. Regarding economic calculations, the USC plant is not feasible due to not being able to cover 7.1% interest from Bank Indonesia, and economic analysis has not yet calculated the cost of maintenance, depreciation of value, inflation value, and down time.
Keyword : Power Plant, SubCritical Powerplant, UltraSuperCritical Powerplant, Medium Rank Coal, Low Rank Coal, Software Cycle-Tempo

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSM 621.197 Erd s-1 3100018076593
Uncontrolled Keywords: Power Plant, SubCritical Powerplant, UltraSuperCritical Powerplant, Medium Rank Coal, Low Rank Coal, Software Cycle-Tempo
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ164 Power plants--Design and construction
Divisions: Faculty of Industrial Technology > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: ricky ricky
Date Deposited: 09 Jan 2019 03:26
Last Modified: 11 Feb 2021 07:49
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/56006

Actions (login required)

View Item View Item