Pengelompokan Kabupaten/kota di Pesisir Indonesia berdasarkan Sektor Perikanan

Hayati, Nur (2018) Pengelompokan Kabupaten/kota di Pesisir Indonesia berdasarkan Sektor Perikanan. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 06211440000008-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
06211440000008-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua per tiga wilayahnya berupa lautan. Indonesia memiliki potensi kelau-tan dan perikanan namun belum memiliki indikator kemaritiman. Kini sektor perikanan di Indonesia sedang mengalami peningkatan namun masih terjadi ketidakmerataan persebaran ikan di Indone-sia karena industri pengolahan ikan yang tersedia masih dominan di wilayah barat Indonesia. Adanya industri pengolahan ikan seharusnya disesuaikan dengan potensi daerah tersebut. Saat ini, Indonesia terdiri dari 415 kabupaten dan 93 kota dengan sebagian besar kabupaten/kota berada di pesisir pantai. Pemerintah perlu mengembangkan potensi perikanan kabupaten/ kota. Perlu adanya pemetaan kebupaten di pesisir Indonesia untuk mengetahui karakteristik pesisir. Pada penelitian ini variabel yang digunakan yakni jumlah rumah tangga/perusahaan perikanan (RTP/PP) tangkap perairan laut, RTP/PP perikanan budidaya, volume pro-duksi perikanan tangkap perairan laut, volume produksi perikanan budidaya, jumlah perahu/kapal penangkap ikan di perairan laut, luas wilayah kabupaten/kota. Data yang digunakan tahun 2015 dan 2016. Analisis pengelompokan kabupaten/kota di pesisir Indonesia menggunakan analisis k-means dan fuzzy c-means. Data tahun 2015 lebih tepat dikelompokkan dengan menggunakan k-means sedangkan data pada tahun 2016 lebih tepat dikelompokkan dengan metode fuzzy c-means. Jumlah klaster optimum adalah 5.
==================================================================================================
Indonesia is an archipelagic country with two-thirds of its territory is oceans. Indonesia has potential marine and fishery but no maritime indicator yet. Now, fishery sector in Indonesia is increasing but not well spread because fish processing industry is dominant in western Indonesia. The existence of fish processing industry should be adjusted to the potential of the area. Currently, Indonesia consists of 415 districts and 93 cities with most districts/ cities on the coast. The government needs to develop the potential of regency/city fisheries. It is necessary to map the coastal areas of Indonesia to know the coastal characteristics. In this study the variables used are the number of marine water households/ fisheries companies, the number of aquaculture households/ fisheries companies, volume production of fisheries in marine waters, volume production of marine aquaculture, the number of boat /vessels in the waters sea, area of district/city. Data used in 2015 and 2016. Analysis of the clustering of districts / cities in coastal Indonesia using k-means and fuzzy c-means analysis. Data in 2015 more appropriate grouped by using k-means while the data in 2016 is more appropriate grouped by fuzzy c-means. The number of optimum clusters is 5.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: fuzzy c-means, k-means, pengelompokan, perikanan, pesisir
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA278.55 Cluster analysis
Divisions: Faculty of Mathematics, Computation, and Data Science > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: NUR HAYATI
Date Deposited: 22 Jul 2021 21:45
Last Modified: 22 Jul 2021 21:45
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/58000

Actions (login required)

View Item View Item