Rancang Bangun Proses Pembuatan Cetakan Sol Sepatu Melalui Metode Pengecoran Logam

Safitri, Addina Wahyu (2018) Rancang Bangun Proses Pembuatan Cetakan Sol Sepatu Melalui Metode Pengecoran Logam. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10211500000082-Non_Degree.pdf]
Preview
Text
10211500000082-Non_Degree.pdf - Accepted Version

Download (7MB) | Preview

Abstract

Aluminium telah dipergunakan secara luas oleh masyarakat bukan saja untuk peralatan rumah tangga, tetapi juga digunakan pada industri manufaktur perseorangan yang kini semakin banyak. Aluminium banyak digunakan pada industri manufaktur karena mudah untuk di daur ulang. Dalam pembuatan material insert cetakan yang digunakan pada rotary injection molding machine ini adalah Aluminium ADC 12 melalui proses pengecoran. Karena jika pada Aluminium murni memiliki kekuatan dan kekerasan yang rendah. Oleh sebab itu, ditambah unsur paduan untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya. Unsur-unsur paduan tersebut adalah tembaga, silisium, magnesium, mangan, nikel dan sebagainya, yang dapat mengubah sifat sifat paduan aluminium.
Dalam penelitian dilakukan proses pembuatan cetakan logam dari penggipsuman hingga pengecoran logam. Pola yang digunakan adalah pola pejal yang merupakan hasil dari produk sol sepatu. Selain itu, dalam penelitian ini juga menganalisa pengaruh temperature penuangan, system saluran ideal yang digunakan pada saat menuangkan logam cair kedalam cetakan, serta pengaruh penyusutan pada cavity terhadap hasil cetakan logam fix plate. Kemudian dilakukan penggipsuman rongga cetak atas dengan menggunakan alas cetakan logam fix plate yang diasumsikan sejajar sehingga didapatkan hasil dimensi yang sama dengan cetakan logam fix plate. Terakhir yaitu proses menggabungkan fix plate dan moving plate dengan koreksi menggunakan plastisin pada core dan cavity.
Dari penelitian ini didapatkan waktu tuang logam cair kedalam cetakan fix plate selama 7,4 detik. Sedangkan pada moving plate selama 7,1 detik. Jenis saluran turun efektif menggunakan bottom gating system dimana tinggi penuangan ideal kedalam rongga cetak sebesar 7,6 cm. sedangkan pada moving plate sebesar 7,3 cm. Presentase penyusutan logam cair pada fix plate sebesar 0,48 % dan pada moving plate sebesar 0,5 %. sehingga dilakukan pengkoreksian dimensi pada cavity dan core akibat penyusutan cetakan logam. Kemudian tidak dilakukan penambahan adonan gipsum pada proses penggipsuman pola atas, melainkan proses tersebut dilakukan pada cetakan resin atas. Setelah cetakan moving plate jadi maka proses penggabungan dilakukan dengan mengkoreksi dimensi core dan cavity dengan menggunakan plastisin.
==================================================================================================================
Aluminum has been used extensively by society not
only for household appliances, but also used in more and
more individual manufacturing industries. Aluminum is
widely used in the manufacturing industry because it is easy
to recycle. In the manufacture of
mold insert material used in
the rotary injection molding machine is Aluminum ADC 12
through the casting process. Because if on pure Aluminum
has low strength and hardness. Therefore, plus alloying
elements to increase its mechanical strength. The elements
of
the alloy are copper, silicium, magnesium, manganese, nickel
and so on, which can change the properties of aluminum
alloy properties.
In the research, the process of making metal mold
from
gypsum process
to metal casting. The pattern used is the
solid pattern which is the result of the shoe sole product. In
addition, in this study also analyzed the influence
of pouring
temperature, ideal line
system used when pouring molten
metal into the mold, and the ef
fect of shrinkage on the cavity
to the fix plate. Then done
the
gypsum process top pattern
by
using output of
fix plate that is assumed parallel to get the
output
of dimension same
as
fix plate. Finally, the process of
combining fix plates and moving plate
s with correction using
plastisin on core and cavity.
ix
From this study, is get the
total cast time
metal
liquid into mold fix plate for 7.4 seconds. While on the moving
plate for 7.1 seconds. This type of line down is effective using
a bottom gating system
where the ideal casting height into the
mold is 7.6 cm. while on the moving plate of 7.3 cm. The
percentage of liquid metal shrinkage on the fix plate is 0.48%
and the moving plate is 0.5%. so that the dimensional
correction on the cavity and core due to
shrinkage metal
molds. Then no addition of gypsum dough on the process of
making pattern above, but the process is done on the top resin
mold. After the mold moving plate done then the process of
merging is done by correcting the core and cavity dimensions
by using plasticine.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: RSMI 621.815 Saf r
Uncontrolled Keywords: Aluminium ADC 12, Moving Plate, Fix Plate, Cetakan, Logam Cair.
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ230 Machine design
Divisions: Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4)
Depositing User: Addina Wahyu Safitri
Date Deposited: 13 Nov 2020 03:31
Last Modified: 13 Nov 2020 03:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/59179

Actions (login required)

View Item View Item