Analisis Teknis dan Ekonomis Kayu Angsana (Pterocarpus Indicus) sebagai Material Pembangunan Kapal Ikan

Abror, Wildanis Miftahul (2018) Analisis Teknis dan Ekonomis Kayu Angsana (Pterocarpus Indicus) sebagai Material Pembangunan Kapal Ikan. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 4112100063-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
4112100063-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version

Download (8MB) | Preview

Abstract

Semakin langkanya kayu, yang umum digunakan sebagai material pembangunan kapal ikan. Menyebabkan perlunya penelitian kayu alternatif guna sebagai material pembangunan kapal ikan. Angsana merupakan satu jenis kayu yang layak diteliti, karena pertumbuhannya yang cepat, kayunya tergolong Kelas Awet II dan belum ada penelitian kayu Angsana sebagai material kapal. Pada tugas akhir ini dibahas potensi kayu Angsana untuk konstruksi kapal berdasarkan hasil uji fisik dan mekanik, sesuai dengan ketentuan dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Metode penelitian yang dilakukan pertama, yaitu pengujian tarik, tekan dan lentur serta pengujian fisis. Kedua, nilai hasil pengujian divalidasikan sesuai persyaratan minimum BKI. Ketiga, ditentukan bagian konstruksi apa saja yang memenuhi persyaratan. Keempat, dilakukan perhitungan ekonomisnya. Metode pengujian sifat mekanis kayu mengacu pada standar ASTM D143-14. Dari hasil penelitian diketahui berat jenis kayu Angsana umur 23 tahun sebesar 0,59 g/cm3 dan kayu Angsana umur 8 tahun sebesar 0,51 g/cm3. Sifat mekanis kayu Angsana umur 23 tahun memiliki kuat tarik 104,34 MPa, kuat tekan 12,68 MPa dan kuat lentur 74,92 MPa. Dan kayu Angsana umur 8 tahun memiliki kuat tarik 70,10 MPa, kuat tekan 10,74 MPa dan kuat lentur 52,15 MPa. Maka, kayu Angsana memenuhi kategori Kelas Kuat III berdasarkan standar BKI. Kayu Angsana umur 23 tahun dapat digunakan untuk bagian konstruksi Kulit Sisi, Balok Geladak, Galar, Geladak dan Bangunan Atas. Sedangkan kayu Angsana umur 8 tahun dapat digunakan untuk bagian konstruksi Balok Geladak, Geladak dan Bangunan Atas. Dari penghitungan ekonomisnya besaran biaya pembangunan kapal 30 GT menggunakan kayu Jati sebesar Rp 550.146.172,-. Penggantian konstruksi dengan kayu Angsana umur 23 tahun mengurangi biaya pembangunan 23% menjadi Rp 420.904.694,-. Penggantian dengan kayu Angsana umur 8 tahun mengurangi biaya pembangunan 14% menjadi Rp 474.269.233,-.Dan penggantian dengan kombinasi kayu Angsana umur 23 tahun & 8 tahun mengurangi biaya pembangunan 25% menjadi Rp 413.472.037,-.
==================================================================================================================
The scarcity of wood, which is commonly used as a material for the construction of fishing
boats. Causing the need for alternative wood research as a material for the construction of
fishing boats. Angsana is a one kind of wood that is worthy of research, because of its rapid
growth, catogerized Durable Class II and there is no research of Angsana as ship material. In
this final project discussed the potential of Angsana for ship construction based on physical and
mechanical test results, in accordance with the provisions of the Indonesian Bureau of
Classification (BKI). The first research method, is tensile, compress and flexural testing and
physical examination. Second, the test result is validated according to the minimum
requirements of BKI. Third, determined what parts of the construction meet the requirements.
Fourth, the economic calculation. Testing method of the mechanical properties refers to ASTM
standard D143-14. From the research result, it is known that specific gravity of 23 years old
Angsana is 0,59 g/cm3
and 8 years old Angsana is 0,51 g/cm3
. Mechanical properties of 23
years old Angsana has a tensile strength of 104.34 MPa, compressive strength 12.68 MPa and
flexure strength of 74.92 MPa. And 8 years old Angsana has a tensile strength of 70.10 MPa,
compressive strength of 10.74 MPa and flexural strength of 52.15 MPa. Therefore, Angsana
meets the category of Strong Class III based on BKI standard. 23 years old Angsana can be
used for construction of Side Shell, Deck Beams, Decks and Superstructures. While 8 years old
Angsana can be used for the construction of Deck and Superstructures. From the calculation of
the economics, amount of shipbuilding costs of 30 GT using Teak in the amount of Rp.
550,146,172. Construction replacement with 23 year old Angsana reduces build costs 23% to
Rp 420,904,694. Replacement with 8 year old Angsana reduces build cost by 14% to Rp
474,269,233, - and replacement with Angsana combination aged 23 years & 8 years reduces
build cost 25% to Rp 413,472,037,-.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: RSPe 623.828 Abr a
Uncontrolled Keywords: Kayu Angsana, Pterocarpus Indicus, sifat fisis kayu, sifat mekanik kayu, kapal ikan.
Subjects: V Naval Science > VM431 Fishing boats
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Wildanis Miftahul Abror
Date Deposited: 13 Nov 2020 04:20
Last Modified: 13 Nov 2020 04:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/59206

Actions (login required)

View Item View Item