Adriyani, Alysia Lunar (2019) Perencanaan Drainase Pada Subsistem Waduk Slamet di Surabaya Barat. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
03111540000059-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (9MB) | Preview |
Abstract
Waduk memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai flood control atau pengendali banjir. Namun, masih terdapat banyak waduk yang pemanfaatannya masih belum optimal, seperti Waduk Slamet yang terdapat di Surabaya Barat. Di Surabaya Barat sendiri, sekarang telah terdapat banyak pemukiman warga. Berubahnya tata guna lahan ini salah satu penyebab sering terjadinya banjir karena air hujan tidak dapat terserap seutuhnya ke tanah dan menjadi surface run off. Tak terkecuali di daerah barat laut Waduk Slamet yang kerap terjadi banjir. Karena permasalahan ini, maka dirasa perlunya perencanaan yang baik agar Waduk Slamet dapat berfungsi menjadi flood control sehingga dapat menyelesaikan permasalahan banjir disekitarnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah dengan melakukan survei lapangan, yang selanjutnya dapat ditemukan hasil yaitu berupa identifikasi permasalahan yang terjadi. Lalu dilakukan pengumpulan data. Data-data yang dikumpulkan meliputi data curah hujan, peta topografi, layout lokasi studi, serta Surabaya Drainage Master Plan (SDMP). Setelah mendapatkan data-data tersebut maka dilakukan analisa hidrologi yang selanjutnya akan menghasilkan debit banjir rencana. Selain analisa hidrologi, juga dilakukan analisa hidrolika. Data yang dibutuhkan meliputi data dimensi eksisting waduk. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas waduk eksisting. Setelah itu dilakukan perencanaan kapasitas waduk sesuai dengan debit inflow rencana yang berasal dari daerah sekitar waduk, sehingga waduk dapat berfungsi sebagai tampungan untuk mengatasi banjir yang ada. Selanjutnya waduk akan dilengkapi dengan pintu air untuk operasional.
Berdasarkan hasil analisis hidrologi, didapatkan curah hujan rencana periode ulang 10 tahun sebesar 158,241 mm. Agar debit limpasan dapat mengalir ke waduk, maka dibutuhkan perencanaan saluran inflow yang menuju ke waduk dan direncanakan menggunakan box culvert. Dimensi terbesar box culvert untuk saluran tersier 0,8 meter x 0,8 meter, untuk saluran sekunder 0,8 meter x 0,8 meter, dan untuk saluran primer 1,2 meter x 1,2 meter. Volume kolam tampung yang dibutuhkan dengan asumsi hujan di Surabaya selama 3 jam adalah sebesar 33441,1 m3 sedangkan volume eksisting yang tersedia sebesar 33814,25 m3 sehingga tidak dibutuhkan pembesaran dimensi waduk. Pengoperasian waduk direncanakan dilengkapi dengan pintu air dengan dimensi pintu 1,5 meter x 0,9 meter dengan bukaan 0,8 meter. Dengan demikian masalah banjir yang terjadi dapat diselesaikan.
================================================================================================
Boezem have several benefits, including flood control. The
utilization as flood control is still not optimal, such as the Slamet
Boezem in West Surabaya. In West Surabaya itself, there are now
many residential areas. Changing land use is one of the causes of
frequent flooding because rainwater cannot be fully absorbed to
the ground and becomes a surface run off. No exception in the
northwest area of Slamet Boezem which often floods. Because of
this problem, it is felt that the need for good planning so that the
Slamet Boezem can function becomes a flood control so that it can
resolve the surrounding flood problems.
The first step is to conduct a field survey, which can then
be found in the form of identification of the problems that occur.
Then data collection is carried out. The data collected includes
rainfall data, topographic maps, study location layouts, and
Surabaya Drainage Master Plan (SDMP). After obtaining these
data, a hydrological analysis is carried out which will then
produce a planned flood discharge. In addition to hydrological
analysis, a hydraulic analysis is also carried out. The data needed
includes the dimensions of existing boezem data. This analysis
aims to find out what the capacity of the existing boezem is. After
that the boezem capacity planning is carried out according to the
inflow discharge plan originating from the area around the
boezem, so that the boezem can function as a boezem to overcome
the existing flooding. Furthermore, the boezem will be equipped
with sluice gates for operations.
Based on the results of the hydrological analysis, it was
found that the rainfall plan for the 10-year return period was
158,241 mm. In order for runoff discharge to flow into the
reservoir, it is necessary to plan the inflow channel leading to the
reservoir and planned to use a box culvert. The biggest box culvert
dimensions for tertiary channels are 0.8 meters x 0.8 meters, for
secondary channels 0.8 meters x 0.8 meters, and for primary
channels 1.2 meters x 1.2 meters. The required pool volume with
the assumption of rain in Surabaya for 3 hours is 33441.1 m3 while
the available volume is 33814.25 m3 so there is no need to enlarge
the dimensions of the reservoir. Operation of the reservoir is
planned to be equipped with sluice gates with dimensions of doors
of 1.5 meters x 0.9 meters with openings of 0.8 meters. Thus the
problem of flooding that occurs can be resolved.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSS 627.54 Adr p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | Banjir, Drainase, Citraland, Busem, UNESA, Flood, Drainage, Boezem |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE215 Drainage |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Alysia Lunar AdriyanI |
Date Deposited: | 08 Oct 2021 20:32 |
Last Modified: | 18 Apr 2024 08:35 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/61336 |
Actions (login required)
View Item |