Rahuna, Daif (2016) Kajian Eksperimental Konversi Energi Gelombang Dengan Menggunakan Kombinasi Wells Rotor Dan Turbin Darrieus. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
4114204004-Master_Theses.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
4114204004-paperpdf.pdf - Published Version Download (978kB) | Preview |
Preview |
Text
4114204004-presentationpdf.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pada daerah pantai (nearshore) gelombang datang menuju pantai mempunyai massa air dan momentum, searah dengan penjalarannya. Yang mana akan menyebabkan terjadinya arus sekitar pantai, yaitu arus sepanjang pantai, arus seret dan arus balik. Hal itu bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi baru untuk menggerakan turbin, dimana turbin tersebut harus mampu menyerap kedua energi (energi gelombang dan arus). Jika kedua jenis turbin ini digabungkan dalam satu poros, bagaimana performa turbin kombinasi tersebut dalam mengkonversi energi gelombang. Studi eksperimental ini meliputi perencanaan desain model, pembuatan model dan pengujian model yang dilakukan di kolam uji dengan gelombang buatan. Adapun spesifikasi model wells rotor adalah bentuk aerofoil NACA 0021, diameter rotor 910 mm, panjang chord 83 mm, jumlah bilah turbin 6 buah, dengan solidity 0,62. Sedangkan spesifikasi model turbin darrieus dengan bentuk aerofoil NACA 0021, diameter rotor 830 mm, panjang chord 83 mm dan jumlah bilah turbin 3 buah. Pengujian dilakukan di kolam uji dengan gelombang buatan yang divariasikan tinggi gelombang 8 cm, 10 cm, 12 cm, 14 cm, 16 cm dan 18 cm dengan periode gelombang bervariasi juga yaitu, 1 s, 1,5 s dan 2 s. Dengan variasi tersebut diharapkan dapat diketahui periode gelombang yang optimum untuk mendapatkan putaran turbin yang maksimal.
Kesimpulan dari uji eksperimental ini bahwa periode gelombang optimum yang sesuai dengan spesifikasi turbin kombinasi ini adalah sebesar 1,5 s. Wells rotor mempunyai putaran yang lebih tinggi daripada turbin kombinasi, hal itu dikarenakan blade trubin darrieus menjadi sebuah resistan, sedangkan pada turbin darrieus tidak dapat menerima energi gelombang. Turbin kombinasi antara wells dan darrieus mempunyai self starting yang rendah dimana mampu berputar pada kecepatan arus 0,2 m/s dan tinggi gelombang 0,08 m, efisiensi maksimal yang diperoleh dari turbin kombinasi wells dan darrieus adalah sebesar 21,6% dan pada wells rotor sebesar 20,8% dengan ketinggian gelombang 0,123 m dan tip speed ratio (TSR) pada turbin kombinasi wells rotor dan darrieus sebesar 1,84 dan pada wells rotor sebesar 2,26. ========== In nearshore zone the waves coming towards the shore has a water mass and momentum, the direction of the wave. It will lead to flow around the beach, among other longshore current, rip current and backflow. It can be used as a new energy source to drive the turbines, which the turbines should be able to convert the both energy sources. If both types are combined in a single turbine shaft, turbine how the performance of such combinations in converting wave energy.
In experimental studies are design modeling, and model testing performed in the test pool with artificial waves. The specifications of the model rotor wells are foil type NACA 0021 aerofoil shape, a rotor diameter of 910 mm, 180 mm chord length, the number of turbine blades 6 pieces, with the solidity of 0,62. Darrieus turbine with foil type NACA 0021 aerofoil shape, a rotor diameter of 1004 mm, 83 mm chord length and the number of turbine blades 3 pieces. Tests conducted in a tank with wave generate, wave height 8 cm, 10 cm, 12 cm, 14 cm, 16 cm and 18 cm , the wave period 1 s, 1.5 s and 2 s. These variations is expected to be known to the optimum wave periods to obtain maximum turbine rotation.
The conclusion of this experimental test that the optimum wave period in accordance with the specifications of this combination turbine is of 1.5 s. Wells rotor has a higher rotation than the turbine combination, it is because blade Darrieus Trubin be a resistance, where the Darrieus turbine can not receive the wave energy. Combination Turbine have a low self starting which is capable of runing at the current speed of 0.2 m / s and the wave height of 0.08 m, the maximum efficiency combination turbine was 21.6% and in wells rotor of 20.8% with a wave height of 0.123 m and a tip speed ratio (TSR) of the combination turbine 1.84 and the wells rotor 2.26.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | wells rotor, energi gelombang, turbin kombinasi, efisiensi, wells rotor, wave energy,combination turbine, efficiency |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1073 Ocean thermal energy conversion |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 04 Feb 2019 03:04 |
Last Modified: | 04 Feb 2019 03:04 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/61856 |
Actions (login required)
View Item |