Muttaqina, Anisa Ayu (2019) Desain Refreshable Braille Display sebagai Sarana Belajar Kosakata untuk Anak Tunanetra. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
08311440000038-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2022. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Kesulitan melihat merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat dengan baik, meskipun menggunakan kacamata dan dalam kondisi yang cukup cahaya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, persentase penduduk di Indonesia yang mengalami kesulitan melihat adalah 3.05%. Menurut standar WHO, dengan angka kebutaan Indonesia di atas 0,5% menjadikan kebutaan di Indonesia tidak hanya menjadi masalah kesehatan tetapi sudah menjadi masalah sosial, sehingga perlu adanya perhatian khusus terkait kebutuhan mereka, salah satunya kebutuhan akan pedidikan. Kebutuhan akan pendidikan dapat dipenuhi dengan mengikuti pendidikan formal di sekolah dan berlaku sama dengan para penyandang tunanetra. Namun, penyandang tunanetra memiliki perbedaan dalam cara belajar, karena dalam kegiatan membaca dan menulis, mereka menggunakan karakter braille sebagai pengganti karakter alphabet. Pada penelitian sebelumnya oleh EduBraille, didapatkan penemuan terkait teknologi refreshable braille display dengan biaya produksi yang rendah, namun belum memiliki desain interface yang baik bagi penyandang tunanetra. Maka dari itu, diusulkan penelitian terhadap desain enclosure pada perangkat refreshable braille display yang dikembangkan EduBraille. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deep interview, shadowing, serta penggunaan affinity diagram dalam melaksanakan studi dan analisa. Konsep yang diusulkan adalah user-friendly design, sehingga diharapkan penyandang disabilitas mampu mengenali dan menggunakan produk dengan mudah.
================================================================================================
Impaired vision is a condition where someone is unable to see clearly, even when they are using glasses and in a condition where there is enough amount of light. Based on data from Badan Pusat Statistik (BPS) in 2010, the percentage of citizens aged more than 10 years old in Indonesia who had impaired vision is 3.05%. Reported on the Asia Pacific Academy of Ophthalmology Conference 2010 in Sydney. With the number above 0.5%, impaired vision in Indonesia is not only become a health problem but has already become a social problem (Kemenkes, Situasi Penglihatan dan Kebutaan, 2014). One of the needs of an individual is the need for education. The need for education can be fulfilled in many ways, one of them is by attending formal education in school and non-formal education. However, people with visual difficulties or visually impaired have differences in how they learn, because in their reading and writing they use braille characters instead of alphabetical characters. Research has been done by EduBraille team to obtain technology that is able to compete with existing braille display refreshable technology with low production costs. However, the device they designed does not have a suitable user interface for visually impaired people and the device has not provided good feedback. Therefore, it is proposed research on the design of enclosures on refreshable braille display devices developed by EduBraille. The method used in this research is a deep interview, shadowing, and the use of an affinity diagram in conducting study and analysis. The proposed concept is user-friendly design, so it is expected that users are able to recognize and use the product easily.
Actions (login required)
View Item |