Perencanaan Busway Untuk Mendukung Suroboyo Bus Menjadi Bus Rapid Transit Di Surabaya Rute Barat - Timur

Sari, Novi Arsita (2019) Perencanaan Busway Untuk Mendukung Suroboyo Bus Menjadi Bus Rapid Transit Di Surabaya Rute Barat - Timur. Other thesis, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111540000043-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
03111540000043-Undergraduate_Theses.pdf

Download (11MB) | Preview

Abstract

Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Timur memiliki laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Pertumbuhan penduduk tersebut mengakibatkan meningkatnya volume kendaraan pada ruas jalan di Surabaya yang berdampak pada kemacetan terutama saat jam puncak (peak hour). Hal ini dikarenakan mobilisasi masyarakat sehari-hari cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan menggunakan angkutan umum. Efisiensi waktu, kenyamanan, dan keamanan merupakan faktor kurang diminatinya penggunaan moda transportasi umum. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan perencanaan untuk mendukung Suroboyo Bus rute Barat-Timur menjadi moda transportasi masal berbasis Bus Rapid Transit dimana dalam pengoperasiannya menggunakan busway atau jalur khusus sehingga tidak terpengaruh oleh kemacetan jalan terutama menjelang persimpangan serta dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan. Dalam perencanaan jalur busway dilakukan perhitungan kinerja ruas jalan sebelum dan setelah adanya busway berdasarkan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014, perhitungan kecepatan tempuh dan delay sebelum BRT beroperasi, analisa penentuan posisi busway, letak dan dimensi halte, serta perhitungan waktu tempuh setelah BRT beroperasi. Dari hasil analisis didapatkan nilai derajat kejenuhan yang menjadi tolok ukur menentukan tingkat kinerja jalan sebelum adanya busway di jalan Adityawarman sebesar 0,40, jalan Basuki Rahmat sebesar 1,55, jalan Bengawan sebesar 0,24, jalan Dharmawangsa sebesar 0,71, jalan Embong Malang sebesar 0,83, jalan Gubernur Suryo sebesar 1,05, jalan HR. Muhammad sebesar 0,48, jalan Kertajaya Indah sebesar 0,80, jalan Mayjen Sungkono sebesar 0,83, jalan Mayjen Yono Suwoyo sebesar 0,88, jalan Panglima Sudirman sebesar 0,88, jalan Pemuda sebesar 1,01, jalan Prof. Dr. Moestopo sebesar 0,82, jalan Raya Darmo sebesar 0,79, dan jalan Urip Sumoharjo sebesar 1,07. Dari hasil analisis waktu tempuh Suroboyo bus sebelum BRT beroperasi didapatkan rata-rata kecepatan tempuh sebesar 15 km/jam, waktu tempuh 1,418 jam, dan delay sebesar 18,49 menit pada rute Barat-Timur. Sedangkan pada rute Timur-Barat didapatkan rata-rata kecepatan tempuh sebesar 12 km/jam, waktu tempuh 1,529 jam, dan delay sebesar 24,61 menit. Penentuan posisi busway berdasarkan BRT Standard didapatkan penempatan jalur bus dua arah pada median jalan dan jalur bus ditengah jalan satu arah. Dari hasil perhitungan kinerja ruas jalan setelah adanya busway didapatkan hasil derajat kejenuhan di jalan Adityawarman sebesar 0,43, jalan Basuki Rahmat sebesar 1,27, jalan Bengawan sebesar 0,37, jalan Dharmawangsa sebesar 1,45, jalan Embong Malang sebesar 0,83, jalan Gubernur Suryo sebesar 0,86, jalan HR. Muhammad sebesar 0,39, jalan Kertajaya Indah sebesar 0,62, jalan Mayjen Sungkono sebesar 0,90, jalan Mayjen Yono Suwoyo sebesar 0,56, jalan Panglima Sudirman sebesar 0,69, jalan Pemuda sebesar 1,03, jalan Prof. Dr. Moestopo sebesar 0,73, jalan Raya Darmo sebesar 0,64, dan jalan Urip Sumoharjo sebesar 1,15. Selain itu dalam penentuan halte didapatkan total 34 halte BRT dengan dimensi panjang 12 m dan lebar 2,5 m. Dari hasil perhitungan waktu tempuh setelah BRT beroperasi didapatkan waktu tempuh Suroboyo Bus sebesar 57 menit untuk rute Barat-Timur dan 48 menit untuk rute Timur-Barat.
=============================================================================================================================
Surabaya as the largest metropolitan city in East Java Province has a relatively high population growth rate. The population growth resulted in an increase in the volume of vehicles on the road in Surabaya which had an impact on congestion especially during peak hours. This is because the daily mobilization of people prefer using private vehicles rather than using public transportation. Time efficiency, comfort, and safety are factors that are less attractive to use the public transportation modes. Based on these conditions, it is necessary to plan to support Suroboyo Bus with west-east route becomes a mass transportation mode based on Bus Rapid Transit where the operation uses a busway or special lane so that it is not affected by road congestion especially before crossing area and can reduce travel time. In busway planning, the calculation of road performance before and after the busway based on the Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014, calculation of travel speed and delay before the BRT operates, analysis of busway positioning, location and dimensions of the stations and calculation of travel time after the BRT operates.
From the analysis results obtained the value of degree of saturation which becomes a benchmark for determining the level of road performance before the busway on Jl. Adityawarman is 0.40, Jl. Basuki Rahmat is 1.55, Jl. Bengawan is 0.24, Jl. Dharmawangsa is 0, 71, Jl. Embong Malang is 0.83, Jl.Gubernur Suryo is 1.05, Jl. HR. Muhammad is 0.48, Jl. Kertajaya Indah is 0.80, Jl. Mayjen Sungkono is 0.83, Jl. Mayjen Yono Suwoyo is 0.88, Jl. Panglima Sudirman is 0.88, Jl. Pemuda is 1.01, Jl. Prof. Dr. Moestopo is 0.82, Jl. Raya Darmo is 0.79, and Jl. Urip Sumoharjo is 1.07. From the results of the Suroboyo bus travel time analysis before the BRT operates, the average travel speed is 15 km /h, travel time is 1.418 hours, and the delay is 18.49 minutes on the West-East route. Whereas on the East-West route the average travel speed is 12 km /h, travel time 1.529 hours, and the delay is 24.61 minutes. Determining the position of the busway based on the BRT Standard is the placement of two-way bus lanes at the median of roads and bus lanes in the middle of a one-way road. From the calculation of the performance of the road after the busway, the degree of saturation in Jl. Adityawarman is 0.43, Jl. Basuki Rahmat is 1.27, Jl. Bengawan is 0.37, Jl. Dharmawangsa is 1.45, Jl. Embong Malang is 0, 83, Jl. Gubernur Suryo is 0.86, Jl. HR. Muhammad is 0.39, Jl. Kertajaya Indah road 0.62, Jl. Mayjen Sungkon is 0.90, Jl. Mayjen Yono Suwoyo is 0.56, Jl. Panglima Sudirman is 0.69, Jl. Pemuda is 1,03, Jl. Prof. Dr. Moestopo is 0.73, Jl. Raya Darmo is 0.64, and Jl. Urip Sumoharjo is 1.15. In determining the bus stop there were a total of 34 BRT stations with dimensions of 12 m in length and 2.5 m in width. From the calculation of travel time after the BRT operates, Suroboyo Bus travel time is 57 minutes on the West-East route and 48 minutes on the East-West route.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSS 388.409 1 Sar p-1 2019
Uncontrolled Keywords: Bus Rapid Transit, Busway, Halte, Rute Barat-Timur
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.C5 Choice of transportation
T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning
Divisions: Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Theses
Depositing User: Novi Arsita Sari
Date Deposited: 12 Jul 2024 07:18
Last Modified: 12 Jul 2024 07:18
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/66935

Actions (login required)

View Item View Item