Sukandar, Rizky Agung (2019) PENENTUAN MAINTENANCE TASK PADA ROTARY EQUIPMENT DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II ( STUDI KASUS : LIQUID INCINERATOR BADAK LNG ). Other thesis, ITS.
Preview |
Text
04211540000027-Undergraduate_Theses.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Proses pengolahan gas alam menjadi LNG (Liquefied Natural Gas)memerlukan
tahapan proses yang panjang serta membutuhkan bahan kimia yang tidak sedikit. Proses
tersebut tidak hanya menghasilkan LNG, tetapi juga menghasilkan limbah. Liquid
incinerator berfungsi mengolah limbah hasil sisa proses LNG. Unit ini sering mengalami
kerusakan yang mengakibatkan plant tidak berfungsi bahkan mengalami down/trip yang
dikarenakan pengoperasian terus menerus serta tidak adanya program perawatan
terutama untuk rotary equipment. Hal ini mengakibatkan limbah tidak dapat diolah
sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan serta berdampak pada meningkatnya
biaya yang harus dikeluarkan untuk mengolah limbah ditempat lain. Salah satu
pendekatan untuk menganalisis penyebab kerusakan, dampak yang ditimbulkan serta
penanganan yang efektif pada suatu equipment adalah menggunakan metode Reliability
Centered Maintenance (RCM). Reliability Centered Maintenance merupakan metode
terstruktur untuk menganalisis fungsi dan kegagalan potensial dari suatu aset fisik dengan
fokus utama mempertahankan fungsi sistem, daripada mempertahankan peralatan itu
sendiri. Metode RCM ini diharapkan dapat mengidentifikasi fungsi primer dan sekunder
dari sistem, kegagalan fungsi yang mungkin terjadi, Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA), dan tindakan perawatan yang dilakukan pada plant 34 Liquid Incinerator yang
menjadi plant kritis di PT Badak LNG. FMEA yang terbentuk akan digunakan untuk
menentukan proposed maintenance task. Berdasarkan proposed maintenance task
tersebut, didapatkan interval perawatan untuk setiap equipment. Setelah dilakukan
analisa RCM pada 4 equipment yakni liquid waste feeding pump (34-G-2), quencher
pump (34-G-3), scrubber pump (34-G-4) dan air compressor (34-K-4). Untuk failure
mode 34-G-2 terdapat 88% yang memerlukan preventive maintenance dan 22%
corrective maintenance, 34-G-3 terdapat 87% yang memerlukan preventive maintenance
dan 13% corrective maintenance, 34-G-4 terdapat 87% yang memerlukan preventive
maintenance dan 13% corrective maintenance serta 34-K-4 terdapat 70% dari failure
mode yang memerlukan preventive maintenance dan 30% corrective maintenance
Kemudian masing-masing failure mode tersebut dibuatkan workpackage tiap interval
untuk dilakukan maintenance/inspeksi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | FMEA, Liquid Incinerator, Maintenance, RCM, Workpackage |
Subjects: | V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Rizky Agung Sukandar |
Date Deposited: | 03 Jul 2024 02:23 |
Last Modified: | 03 Jul 2024 02:23 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/69037 |
Actions (login required)
View Item |