Sari, Wisnu Retno Kartika (2019) Paradoks Komunal-Hub : Arsitektur Sebagai Kontrol Kriminalitas. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
08111540000004-Undergraduate_Theses.pdf - Accepted Version Download (13MB) | Preview |
Abstract
Meningkatnya kasus tindak kriminal di ruang publik mengakibatkan ruang gerak masyarakat menjadi terbatas. Dilihat dari sudut pandang arsitektur dan perencanaan kota, ruang merupakan salah satu aspek yang mampu mempengaruhi aktivitas dan tindak sosial masyarakat. Ruang yang tidak dirancang dengan baik dapat memberikan kesempatan kepada pelaku kriminal untuk melakukan tindak kriminal di area tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa ruang berperan aktif dalam terjadinya sebuah tindak kriminal. Ruang publik yang pada mulanya dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akhirnya dalam beberapa kondisi justru memberikan peluang terjadinya tindak kriminal. Untuk itu diperlukan upaya untuk menjamin keamaan setiap pengguna yang melakukan aktivitas di ruang publik. Ditinjau dari pendekatan environmental design based on crime prevention yang membahas tentang perancangan arsitektur atau lingkungan yang berfokus pada pencegahan tindak kriminal akan menurunkan resiko terjadinya tindak kriminal pada tempat tersebut. Intervensi desain yang dilakukan adalah menerapkan konsep CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) pada rancangan ruang publik yang bergerak sebagai HUB (titik temu antara aktivitas yang saling beririsan). Dalam konteks ini, arsitektur berperan sebagai jembatan kondisi kontrol sosial dengan cara modifikasi aspek fisik lingkungan sebagai upaya pencegahan tindak kriminal. Peripheral vision, permutasi bentuk interaksi, modifikasi sirkulasi dan hirarki ruang digunakan sebagai dasar dalam eksplorasi tatanan ruang. Eksplorasi tersebut menghasilkan sebuah desain yang memiliki kedalaman ruang yang setara, akses ruang yang saling terhubung dan kemampuan ruang untuk saling mengawasi (dapat terlihat dari berbagai titik dan mampu melihat ke berbagai titik). Hasil eksplorasi tersebut menghasilkan kualitas arsitektur yang membantu mewujudkan kondisi kontrol sosial serta memungkinkan setiap penggunanya bisa saling berinteraksi dan saling mengawasi.
=================================================================================================================================
The increasing number of criminal cases in public spaces has resulted in limited space for people to perform their activities. Viewed from the perspectives of architecture and urban planning, space is an aspect undeniably affecting the social activities and actions of the community. Spaces that are not properly designed can provide an opportunity for criminals to commit crimes in the area, it can be concluded that space plays an active role in the occurrence of a crime. Public space initially presented to accommodate the needs of the community, in some conditions it turns into a spae that give an opportunity for criminals. Therefore, actions must be taken to ensure the security of every public space user for any activities that they do. Viewed from the environmental design based on crime prevention approach, architectural or environmental planning that focuses on crime prevention will reduce the risk of crime at that place. Applying the concept of CPTED (Crime Prevention Through Environmental Design) in the design of public spaces which acts as HUB (meeting point between intersecting activities). In this context, architecture acts as a bridge to social control situations by modifying the physical aspects of the environment as an effort to prevent crime. Peripheral vision, permutation of interaction configuration, modification of circulation and hierarchy of space are used as a basis in the exploration of spaces. The exploration produces a design with an equivalent depth of space, interconnected access of spaces and the ability of space to observe one another (must be visible from various points and must be enabled to see various points). The result of explorations produces an architectural quality that able to improve conditions of social control and allow users to interact and keep an eye on one another.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSA 711.5 Sar p-1 2019 |
Uncontrolled Keywords: | berkelindan, CPTED, mengawasi, ruang publik, sirkulasi |
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture N Fine Arts > NA Architecture > NA9074 Pedestrian areas |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Sari Wisnu Retno Kartika |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 05:18 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 05:18 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/69130 |
Actions (login required)
View Item |