Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu di Surabaya Menggunakan Kombinasi Mircrobial Fuel Cells (MFCs) dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR)

Afif, Valianto Rojulun (2020) Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu di Surabaya Menggunakan Kombinasi Mircrobial Fuel Cells (MFCs) dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211540000043-Undergraduate_Thesis.pdf]
Preview
Text
03211540000043-Undergraduate_Thesis.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Surabaya memiliki industri kecil sebanyak 174 unit dan 10 unit diantaranya merupakan industri tahu. Sebagian besar industri tahu di Surabaya belum memiliki IPAL yang standar, sehingga effluent yang keluar dari IPAL belum memenuhi baku mutu menurut Pergub Jatim No.72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya. Hal ini dikarenakan adanya kendalanya biaya untuk pembangunan IPAL standar dan luas lahan yang dimiliki. Limbah cair industri tahu memiliki kandungan BOD sebesar 2725,3 mg/L dan COD sebesar 4468,7 mg/L, dan dapat menyebabkan penurunan daya lingkungan jika kinerja unit IPAL kurang efektif karena kurang memenuhi standar. Berdasarkan permasalahan tersebut, limbah cair tahu diolah dengan unit kombinasi antara Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dan Microbial Fuel Cells (MFCs). Tujuan dari penelitian ini, antara lain menganalisis pengaruh dari waktu tinggal hidrolis terhadap efisiensi removal COD dan BOD pada unit kombinasi MFCs dan ABR, menganalisis pengaruh dari jenis anoda terhadap produksi energi listrik dari unit kombinasi MFCs dan ABR, dan Menghitung produksi energi listrik dari unit kombinasi MFCs dan ABR. Tahap penelitian ini terdiri dari tahap aklimatisasi dan tahap running reaktor. Aklimatisasi dilakukan selama 11 hari diawali dengan konsentrasi COD sebesar 518,4 mg/L kemudian ditingkatkan secara bertahap setiap hari hingga pada hari terakhir mencapai 1030,4 mg/L. Hasil dari penelitian ini, antara lain waktu tinggal memberikan pengaruh terhadap efisiensi removal senyawa organik, semakin lama waktu tinggal maka semakin besar efisiensi removal senyawa organik yang didapat. Efisiensi removal COD tertinggi didapat pada waktu tinggal 16 jam dengan menggunakan anoda karbon yaitu sebesar 79,55%. Jenis anoda memberikan pengaruh terhadap produksi energi listrik, pada penelitian ini anoda zinc menghasilkan tegangan yang lebih tinggi pada masing – masing varian waktu tinggal dibandingkan dengan anoda karbon. Energi listrik yang dihasilkan dari masing – masing varian, antara lain untuk anoda zinc pada waktu tinggal 8 jam sebesar 1,38 mW.jam, pada waktu tinggal 12 jam sebesar 4,17 mW.jam, dan pada waktu tinggal 16 jam sebesar 1,83 mW.jam. Sedangkan, untuk anoda karbon pada waktu tinggal 8 jam sebesar 1,44 mW.jam, pada waktu tinggal 12 jam sebesar 1,64 mW.jam, dan pada waktu tinggal 16 jam sebesar 1,11 mW.jam.
================================================================================================================================
Surabaya has 174 small scale industries and 10 of them are tofu industries. Most of the tofu industry in Surabaya does not yet have a standard WWTP, so the effluent that comes out of the WWTP does not meet the quality standards according to East Java Governor Regulation No.72 of 2013 concerning Wastewater Quality Standards for Industry and /or Other Business Activities. This is because there are constraints on the cost of building a standard WWTP and the amount of land it has. Tofu industry liquid waste has a BOD content of 2725.3 mg/L and COD of 4468.7 mg/L, and can cause a decrease in environmental power if the performance of the WWTP unit is less effective because it does not meet the standards. Based on these problems, tofu liquid waste is treated with a combination unit between Anaerobic Baffled Reactors (ABR) and Microbial Fuel Cells (MFCs). The objectives of this study include analyzing the effect of hydraulic residence time on the removal efficiency of COD and BOD on a combination unit of MFCs and ABR, analyzing the effect of anode type on the production of electrical energy from a combination unit of MFCs and ABR, and calculating the production of electrical energy from a combination unit MFCs and ABR. The research phase consisted of the acclimatization stage and the reactor running stage. Acclimatization was carried out for 11 days starting with a COD concentration of 518.4 mg / L and then gradually increased every day until the last day reached 1030.4 mg / L. The results of this study, among others, residence time has an effect on the removal efficiency of organic compounds, the longer the residence time, the greater the removal efficiency of organic compounds obtained. The highest COD removal efficiency was obtained at a residence time of 16 hours using a carbon anode of 79.55%. The type of anode provides an influence on the production of electrical energy, in this study zinc anode produced voltage higher than carbon anode. The electrical energy generated from each variant, for example zinc anode at a residence time of 8 hours is 1.38 mW hours, at a residence time of 12 hours at 4.17 mW hours, and at a residence time of 16 hours at 1,83 mW hours. Whereas, for carbon anode at 8 hours residence time is 1.44 mW hours, at 12 hours residence time is 1.64 mW hours, and at residence time 16 hours is 1.11 mW hours.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSL 628.3 Afi p-1 2020
Uncontrolled Keywords: Anaerobic Baffled Reactor, Energi Listrik, Industri Tahu, Limbah Cair Tahu, Microbial Fuel Cells
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD433 Water treatment plants
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Valianto Rojulun Afif
Date Deposited: 05 Jun 2023 03:03
Last Modified: 05 Jun 2023 03:03
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/73254

Actions (login required)

View Item View Item