Rohmana, Lailiya (2016) Analisis Kebutuhan Jumlah Blok Twin-Automatic Stacking Cranes Dengan Mempertimbangkan Turnaround Time Kapal Pada Pelabuhan Teluk Lamong Melalui Pendekatan Simulasi. Undergraduate thesis, Institut Technology Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
2512100070-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pada tahun 2014, sebuah terminal baru telah dibangun dengan mengusung konsep baru. Terminal tersebut adalah terminal pelabuhan Teluk Lamong. Teluk Lamong adalah pelabuhan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggunakan konsep “green port”. Salah satu dari konsep tersebut ialah lapangan penyimpanan peti kemas yang menggunakan twin-automatic stacking cranes untuk mengendalikan keseluruhan perpindahan peti kemas di lapangan penyimpanan.
Bagaimanapun pertumbuhan arus perpindahan peti kemas di Indonesia secara cepat mengalami peningkatan yaitu mencapai 27,2% sejak tahun 2010-2013. Oleh karena itu, Teluk Lamong ditutut untuk mampu memprediksi jumlah lapangan penyimpanan yang optimum melayani permintaan peti kemas secara akurat, mengingat biaya yang dibutuhkan untuk berinvestasi demi mengembangkan lahan dan membeli twin-ASC baru terbilang sangat mahal. Di samping, Teluk Lamong harus mencegah shortage yang disebabkan container yard tidak dapat menampung peti kemas yang datang.
Pada penelitian ini akan dievaluasi kondisi lapangan peti kemas internasional pada saat ini dengan pendekatan simulasi diskrit yang mengakomodasi kompleksitas dan sifat keacakan dari kedatangan peti kemas dan kapal pengangkut. Sehingga, Teluk Lamong dapat memprediksi jumlah lapangan penyimpanan yang optimum dan juga twin-ASC dengan mempertimbangkan turnaround time kapal. Hasilnya menunjukkan bahwa PT Terminal Teluk Lamong sebaiknya menambah 2 unit quay cranes pada saat volume peti kemas internasional mencapai 148416 TEUs per tahun dan beberapa container yard pada saat fase 2.
=======================================================================================================
Recently, in 2014 the novel concept of terminal port had been already established. It is the Teluk Lamong port. Teluk Lamong is the first and the only terminal port that uses “green port” concept in Indonesia. Teluk lamong port operates all resources and facilities by non fossil energy. One of them is the container yard in which uses twin-automatic stacking cranes to control all containers mobility on container yard.
However, the growth of the container traffic in Indonesia is rapidly increasing up to 27.2% since 2010-2013. Therefore, Teluk Lamong should predict the optimum number of container yard to serve accurately the demand. Because, high investment to reclaim land and buy new twin-automatic stacking cranes. In addition, the estimation prevents container that cannot be stacked.
This research evaluates the current condition of the international container yard by a discrete event simulation approach that accommodates the complexity and stochastic behavior of container and vessel arrival. Therefore, Teluk Lamong can predict the optimum number of container yard and also twin-automatic stacking crane by considering turnaround time. The result shown that Teluk Lamong port should increase 2 unit of quay cranes at international container volume 148416 TEUs per year and several container yards at second phase.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | RSI 658.403 52 Roh a |
Uncontrolled Keywords: | container yard, twin-ASC, demand analyst, discreate event simulation |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1029.S53 Educational games. Simulation methods |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mr. Tondo Indra Nyata |
Date Deposited: | 11 Feb 2020 03:35 |
Last Modified: | 11 Feb 2020 03:35 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/74803 |
Actions (login required)
View Item |